Part 12

1.1K 36 1
                                    

Ratna kembali ke dapur, sampai di sana dia langsung disergap beberapa pertanyaan oleh adik majikannya.

"Apa dia sudah menghabiskan makanannya? Kenapa cepat sekali kembali? Bagaimana keadaannya? Apa dia baik-baik saja?" tanya Leon beruntun.

"Eh... itu Mas, Mbak Nana tadi sudah tidur. Jadi saya taruh makanannya di meja, saya takut mengganggu kalau harus membangunkan Mbak Nana," jawab Ratna sedikit takut dengan pertanyaan-pertanyaan Leon yang menginterogasinya.

"Oh... yasudah... dua jam lagi tolong bangunkan kakak ipar Rat, sekarang biarkan dia istirahat dulu!" perintahnya kemudian.

"Baik Mas, saya permisi ke belakang dulu," pamitnya pada Leon.

Sepuluh menit berlalu, Leon masih belum beranjak dari dapur. Dia masih menikmati jus jeruk dingin dan beberapa camilan di sana. Namun kegiatannya terhenti saat dia mendengar langkah kaki seseorang turun dari lantai atas, dia adalah Amanda. Dengan pakaian yang begitu terbuka dan jalannya yang sengaja menggoda dia berjalan ke arah lemari es yang berada di dekat Leon. Dia membungkuk untuk mengambil minuman dingin dan sengaja memperlihatkan d**anya pada Leon yang dia tau sedang memperhatikannya.

"Cih, benar-benar wanita murahan! Dia pikir aku akan tergoda? Menjijikan!" umpatnya lirih.

"Apa kau mengatakan sesuatu?" tanya Amanda pada Leon yang sudah berdiri disampingnya dengan memainkan rambut keritingnya.

"Tidak... pergilah dari sini, mengganggu saja!" bentaknya.

"Aku hanya ingin minum, kenapa kau marah-marah?" tanya Amanda yang kemudian duduk menyilang di kursi meja makan sebelah Leon dan mengangkat sedikit roknya agar p**anya terlihat.

"Apa-apaan dia ini, dasar wanita gila," umpatnya lagi sambil bergidik ngeri melihat Amanda yang mencoba menggodanya.

"Kenapa kau melihatku seperti itu?" tanya Amanda yang kembali memainkan rambut keritingnya.

"Si**al... muak sekali aku melihatnya, lebih baik aku pergi saja," gumamnya berlalu pergi menuju kamar meninggalkan Amanda.

"Hei... Leon, kau mau kemana?" tanyanya lagi.

Namun Leon tak menghiraukannya, dia berlalu pergi begitu saja karena muak melihat Amanda yang sedang mencoba menggodanya. Amanda yang memperhatikan Leon dari belakang membanting keras botol minumannya pada meja makan, dia kesal karena Leon mengacuhkannya. Namun saat Amanda memperhatikan Leon sampai masuk kedalam kamar, perhatiannya tertuju pada pintu kamar tamu yang tertutup. Dia yakin bahwa Nana yang berada didalam karena melihat adik kekasihnya dan pembantunya sudah berada di rumah yang menandakan bahwa Nana sudah pulang dari rumah sakit.

Amanda berjalan menuju kamar tamu yang ditempati Nana, dia tersenyum senang karena mendapati pintu kamar itu tidak terkunci. Ini kesempatan emas untuknya mengganggu Nana.

"Oh... dia sedang tidur rupanya," gumamnya lirih kemudian tersenyum sinis.

Lalu mata Amanda mengarah pada semangkok bubur dan segelas susu yang berada di meja samping tempat tidurnya, Amanda semakin tersenyum licik dan segera mengambil gelas berisi susu itu.

Byuurr...

Amanda mengguyur wajah Nana dengan susu itu, Nana yang gelagapan karena ada yang mengguyurnya beranjak bangun dan terbatuk-batuk karena sebagian air susu itu masuk kedalam hidungnya. Dilihatnya Amanda yang membawa gelas sambil tersenyum licik.

"Sedang apa kau disini?" tanya Nana.

"Aku? Tentu saja ingin menyiksamu," jawabnya ketus.

"Kenapa kau lakukan ini padaku? Apa salahku padamu?" tanyanya lagi dengan sedikit emosi.

Revenge MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang