Part 32

846 22 0
                                    

Sebuah keluarga yang hangat berkumpul dan makan bersama,senda gurau bercengkrama layaknya keluarga cemara. Namun siapa sangka akan ada terjadinya badai setelah kebahagiaan itu.

"Selamat ulang tahun Suamiku, i love you," ucap Nana sembari memeluk suaminya.

"Terima kasih, i love you too," Noah membalas memberi kecupan.

"Selamat ulang tahun Kak, semoga kau selalu bahagia bersama kakak ipar," ucap Leon.

"Terima kasih, aku akan membahagiakannya mulai sekarang," jawabnya dan tidak lupa juga kakak beradik itu saling berpelukan.

"Selamat ulang tahun Noah, lekas berikan Mama dan Papa cucu ya," goda sang Mama.

"Terima kasih Ma, dan untuk yang satu itu Mama dan Papa doakan saja ya!" jawab Noah kemudian memeluk Mama dan Papa nya bergantian.

"Mmm... Noah... selamat ulang tahun ya, semoga panjang umur. Kita masih berteman kan?" ucap Brian dengan ragu.

"Mmm... terima kasih. Tapi kita tidak bisa berteman," ketusnya.

Semua orang yang berada di ruang tengah itu menatap pada Noah menuntut jawaban. Dan Brian dengan wajah sedihnya tertunduk lesu di dihadapan Noah.

"Kenapa kalian semua menatapku begitu? Aku hanya bercanda saja. Dan kau! Kenapa kau tertunduk lesu begitu? Seperti wanita yang sedang patah hati saja! Aku tidak ingin berteman jika kau lemah seperti wanita begini!" tunjuknya pada Brian.

"Kau ini benar-benar ya!" kesal Brian yang kemudian disambut pelukan hangat oleh Noah.

"Tapi ingat, Nana sekarang sudah menjadi istriku, tolong sudahi perasaanmu padanya!" ujar Noah berbisik.

"Aku pasti merelakannya asal dia bahagia bersamamu. Tolong jangan sakiti dia!" pinta Brian yang dibalas anggukan oleh Noah.

Mama dan Papa Noah lebih dulu pulang karena hari sudah mulai gelap. Sedangkan ketiga pria itu masih menghabiskan waktunya dengan berbincang-bincang sambil minum bir yang tidak terlalu banyak mengandung alkohol di taman belakang. Sedangkan Nana dibantu dengan Ratna dan Bu Susi membereskan sisa-sisa makanan dan merapikan meja makan.

Tidak ada yang mengundang tiba-tiba muncul lah seorang gadis memakai dress yang sangat pendek sehingga tubuhnya terlihat begitu seksi dengan membawa sebuket bunga serta kotak hadiah kecil. Karena pintu utama tidak ditutup maka dengan santainya dia berjalan masuk langsung menuju ke ruang tengah.

"Maaf aku masuk tanpa permisi, karena ku lihat kalian sedang sibuk. Bisa aku bertemu dengan kekasihku, Noah?" tanya Amanda dengan begitu tidak tau malunya.

Ratna yang sedang memegang sapu ingin sekali memukul gadis itu dengan sapunya, namun sang majikan yang baik hati itu mencegahnya.

"Dia ada di taman belakang, mari ku antar!" ajak Nana.

"Terima kasih, tapi kau seharusnya tidak perlu repot-repot mengantarku bertemu kekasihku," ejek Amanda sembari berjalan mendahului Nana.

Ketiga pria tampan itu teralihkan ketika mendengar suara sepatu hak tinggi yang berirama karena menyentuh lantai. Mereka tekejut mendapati tamu yang tak diundang tiba-tiba hadir dengan pakaian yang begitu seksi dan menggoda itu.

"Haahh... bedeb**h sial**n ini lagi! Untuk apa dia kemari?" umpat Leon dalam hati.

"Astaga wanita ini, tidak tau malu sekali datang kerumah orang yang sudah beristri dengan pakaian seperti itu! Seperti wanita murahan saja," batin Brian.

Deg... deg... deg...

Jantung Noah berdetak dengan kencang melihat Amanda berjalan mendekatinya, sementara dibelakang Amanda terlihat istrinya dengan wajah yang sedikit sendu. Dia menyesal kenapa tidak antisipasi agar kejadian seperti ini tidak terjadi. Harusnya dia bisa meminta satpam agar menolak tamu yang datang selain keluarganya. Tapi nasi sudah menjadi bubur, itu semua sudah terlambat.

Revenge MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang