Part 36

3.8K 91 19
                                    

Pria tampan yang masih lajang itu berlari dengan panik menuju gadis pujaan hatinya yang sudah menjadi istri dari sahabatnya sendiri. Brian, berlari menghampiri Nana yang pingsan dan terjatuh dilantai setelah menyaksikan suaminya menikahi wanita lain.

"Nana," panggilnya seraya menepuk lembut pipi Nana.

"Kak, biar aku saja yang menggendongnya ke dalam," ucap Leon pada Brian.

"Baiklah, tolong bantu dia!" pinta Brian.

Sementara sepasang suami istri baru itu tidak mengetahui apa pun yang terjadi di balik punggung mereka. Dua orang itu masih duduk dihadapan penghulu yang menikahkannya menunggu pembacaan doa selesai. Pernikahan itu hanya dihadiri keluarga Amanda. Sedangkan orang tua Noah, tentu saja mereka tidak tahu. Karena itu hanya pernikahan siri dan Noah berencana menceraikan Amanda ketika anak itu sudah lahir nanti. Tapi entahlah, rencananya itu akan terlaksana atau tidak.

Setelah acara selesai, mata Noah beredar mencari istri tercintanya. Amanda yang memperhatikannya tentu saja kesal. Dia segera menarik lengan tangan Noah agar mau mengikutinya berbincang-bincang sejenak dengan keluarga Amanda.

"Kita harus mengobrol dengan keluargaku dulu, jangan pergi kemanapun!" ajaknya pada Noah.

"Tapi ... "

"Sudahlah, kita baru saja menikah! Apa pantas kita meninggalkan tamu begitu saja? Walaupun mereka hanya keluargaku, mereka tetap saja tamu!" ketusnya pada Noah.

Noah diam tanpa menimpali ucapan Amanda, untuk saat ini lebih baik dia menurutinya dari pada menimbulkan masalah baru. Namun, matanya tetap saja tak luput untuk mencari dimana keberadaan istrinya. Khawatir? Tentu saja. Suami mana yang tidak khawatir membiarkan istri sahnya mengikuti acara pernikahannya dengan wanita lain? Tapi apa boleh buat, semuanya juga sudah kemauan istrinya.

"Nana, maafkan aku," lirih Noah.

***

Sementara di dalam kamar, Brian dan Leon hanya memperhatikan ketika Ratih, pembantunya sedang mengoleskan minyak angin pada tengkuk leher dan hidung Nana.

"Belum sadar juga?" tanya Brian panik yang sedari tadi berjalan mondar-mandir di dekat ranjang.

"Belum Mas," jawab Ratih.

"Kakak tenanglah, aku yakin kakak ipar akan baik-baik saja. Duduklah... aku pusing melihatmu mondar-mandir begitu!" kesalnya pada Brian.

"Apa menurutmu aku bisa tenang? Aku tulus mencintainya, karena itu aku sangat menghawatirkannya! Tidak seperti kakakmu!" bentaknya pada Leon.

"Huh si*al ... dia selalu saja berkata begitu. Lebih baik aku diam saja," batin Leon.

Tiba-tiba suara deringan ponsel mengalihkan perhatian semua orang yang berada didalam kamar itu.

Krriiiiiingggg...

Ponsel Leon berbunyi, tertera nama "Mama" disitu. Tangannya gemetar dan matanya melotot melihat nama seseorang yang sedang menelponnya itu.

"Ma-mama ... bagaimana ini? Apa aku harus mengangkatnya?" tanyanya bingung.

"Angkat saja, dan beritahu dia kalau kakakmu sedang menikahi wanita lain disini," jawab Brian asal.

"Apa kau gila? Mana mungkin aku memberi tahu mereka? Kak Nana tidak ingin mereka tahu!" sungutnya kesal pada Brian.

"Ya sudah, kalau begitu abaikan saja," timpal Brian.

"Bagaimana jika mama kemari?" tanya Leon panik.

"Kalau begitu katakan saja kalian sedang tidak ada dirumah."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Revenge MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang