Part 18

997 25 0
                                        

Brian yang masih penasaran dengan apa yang terjadi pada Nana dan Noah kembali menghubungi Leon untuk meminta penjelasan. Karena Leon yang sudah terlanjur berjanji padanya untuk memberitahukan kebenarannya, maka dari itu dia sangat antusias sekali untuk mengetahui hubungan mereka. Apa lagi sejak Brian tau bahwa ada wanita lain diantara mereka, semoga saja wanita itu tidak akan merusak rumah tangga Nana dan Noah, begitu pikirnya.

Tut... tut... tut

Leon tak kunjung menjawab, Brian yang berkali-kali mencoba menelponnya mulai merasa kesal. Kenapa sulit sekali untuk mengetahui kebenarannya? Selalu saja ada halangan. Sedangkan Leon yang jengah karena Brian terus menerornya dengan panggilan berkali-kali memilih untuk mengubah ponselnya dalam mode diam.

"Masa b*doh dengan pria kepo itu, masih banyak waktu lain kenapa harus sekarang? Tidak bisakah dia menunggu sampai Kakak sembuh dulu? Benar-benar menyebalkan," rutuknya dalam hati.

Setelah membasuh muka, Leon kembali duduk di sofa. Dia memikirkan cara bagaimana membuat kakaknya dan istrinya agar semakin dekat.

"Bagaimana jika aku pulang saja? Mereka kan bisa punya waktu lebih banyak berdua?" pikirnya penuh semangat, namun sejenak kemudian dia termenung lagi.

"Tidak, tidak! Kakak ipar pasti akan kerepotan jika menjaga Kakak sendirian disini. Bagaimana ya?" pikirnya lagi.

Saat sedang asik melamun sambil berpikir, tiba-tiba Noah membuka mata dan memanggilnya, "Leon!"

"Ada apa kak?"

"Satu jam lagi aku akan melakukan operasi, dimana Mama dan Papa?" tanyanya yang celingukan mencari keberadaan orang tuanya.

"Mama dan Papa aku suruh pulang, aku tidak ingin mereka kelelahan," jelasnya.

"Oh... "

Hening

Hening

"Leon," panggilnya lagi.

"Ada apa?" tanyanya sedikit ketus.

"Aku ingin ke toilet, cepat bantu aku!" perintahnya.

"Apa? Tidak mau, bisa rusak mataku nanti!" jawabnya menolak.

"Kau ini keterlaluan sekali, jika aku tidak sedang terluka begini aku juga tidak akan memintamu membantuku ke toilet! Adik macam apa kau ini?" bentaknya.

"Biar Kak Nana saja yang membantumu, dia kan istrimu?" tukasnya.

"Kau tidak lihat dia sedang tidur? Aku gerah, aku juga ingin membersihkan badanku dulu dan mengganti pakaianku!" katanya sedikit berteriak.

"Itu kan memang tugas Kakak ipar, jika dia disini kenapa harus aku yang melakukannya? Lebih baik ku bangunkan saja dia," ucapnya sambil menghampiri Nana.

"Leon... hei... si**alan... "

Noah berkali-kali memanggil adiknya namun Leon tidak menghiraukannya, dia tetap berniat membangunkan kakak iparnya. Mungkin ini salah satu cara juga untuk mendekatkan mereka.

"LEON!" teriaknya lagi yang malah membuat Nana terbangun karena mendengar teriakannya itu.

"Ada apa?" tanya Nana yang masih mengerjap-ngerjapkan matanya karena mendengar teriakan suaminya.

Dia terkejut karena saat sudah membuka mata dengan benar, dia mendapati Leon tepat berada dihadapannya.

"Kau!" teriaknya.

"Eh... hai Kak," jawabnya sembari menjauhkan tubuhnya dari kakak iparnya.

"Kenapa kau selalu saja mengagetkanku?" sungutnya kesal.

Revenge MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang