Part 31

797 18 0
                                    

Seorang gadis melamun memandangi foto seseorang diponselnya. Tanganya bergulir membuka pesan berharap sang kekasih sudah membaca pesannya. Namun nihil, bahkan pesan itu belum juga terkirim pada sang pujaan hati.

"Kau dimana? Aku sangat merindukanmu. Ini hari ulang tahunmu, seharusnya kita merayakannya bersama," ucap Amanda sendu.

Amanda kembali melajukan mobilnya menyusuri kota Bandung. Satu jam yang lalu dia sampai kembali di kota Bandung bersama dua orang pria yang entah kemana karena Amanda kehilangan jejak mereka.

"Mereka itu, seperti hantu saja cepat sekali menghilang!" kesalnya.

Dan tanpa sadar mobil yang dilajukan Amanda pun tiba-tiba berhenti di dekat rumah Noah.

"Ramai sekali, dan itu kan mobil Leon? Apa mereka semua ada di rumah? Apa Noah juga ada di dalam? Aku harus memastikannya."

Dua puluh menit jengah Amanda menunggu. Seperti mendapat angin segar, sang kekasih yang ditunggu pun akhirnya menampakkan batang hidungnya.

"Noah!" teriaknya spontan.

"Ya benar, itu Noah. Aku tidak salah melihat," ucap Amanda girang. Dia bergegas membuka pintu mobil dan turun dari sana. Saat hendak berjalan menghampiri Noah, langkahnya terhenti ketika melihat wanita yang dibencinya juga muncul dan tiba-tiba menggandeng mesra kekasihnya. Amanda berhenti ditempat, mengamati dari jauh dua orang yang sepertinya sedang di mabuk asmara itu.

"Breng**k! Rupanya dia benar-benar menghianatiku dengan perempuan hina itu! Aku tidak akan diam saja!" umpatnya.

Sementara di rumah itu, sepasang suami istri menyambut dua orang pria yang masih melajang hingga detik ini.

"Kalian sudah sampai?" tanya Noah menyambut dua pria itu.

"Haaahh... aku lelah sekali! Temanmu yang tengik ini memanfaatku saja!," sewot Leon pada Brian yang hanya terkekeh melihatnya.

"Hei, kau kan lebih muda dariku. Sudah sepantasnya kau yang menyetir," ejek Brian.

"Diam kau! aku tidak bicara denganmu!" sungutnya.

"Sudahlah... kalian istirahatlah dikamar tamu. Pasti kalian lelah," sambung Noah.

"Terima kasih," jawab Brian.

Kedua pria itu menuju kamar tamu masing-masing yang memang sudah disiapkan olah Nana dan Noah. Berbeda dengan Leon yang langsung menuju kamar tidurnya, Brian justru melihat kesana-kemari mencari sesorang yang begitu dikaguminya.

"Kau sedang mencari apa?" kesal Noah yang memergoki mantan sahabatnya itu seperti mencari seseorang.

"Aaa... aku tidak... aku hanya melihat-lihat rumahmu saja! Kenapa kau galak sekali?" tanya Brian panik sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Sementara wanita cantik berbalut dress berwarna coklat muda turun dari lantai dua sambil menatap suami yang sangat dicintainya.

"Mereka sudah datang?" tanya Nana.

"Ya, mereka sedang istirahat sekarang," jawabnya sambil berjalan menghampiri Nana yang sudah sampai dibawah tangga. Namun matanya tak lepas melotot ke arah Brian yang sedari tadi memperhatikan istrinya turun dari tangga.

Brian menelan ludahnya kasar, Nana yang tidak sengaja melihat ke arah Brian malah dengan santai menyapanya didepan Noah yang sedang terbakar api cemburu.

"Hai Brian, apa kabar?" tanya Nana ramah.

"Mmm... baik," ragunya menjawab karna dia belum lepas dari tatapan mata tajam seperti elang itu.

Revenge MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang