Bangun pagi dalam pelukan seseorang selalu terasa nyaman tapi Naka tidak pernah tau bahwa bangun dalam pelukan Reno akan terasa senyaman ini.
Dalam lima tahun terakhir mereka tinggal bersama ini pertama kalinya Naka tidur dengan Reno.
Dia mendesah meringis saat kepalanya pening. Dia mengerjap pelan menarik nafas pelan-pelan.
Lagi. Naka menyembunyikan wajahnya pada bahu Reno yang melingkupi tubuhnya. Terasa seperti pelukan Jaydan. Hangat dan sarat akan perlindungan.
Dia berkedip mengingat apa yang terjadi semalam setelahnya lagi-lagi perasaan bersalah muncul dalam hatinya.
Kenapa dia selalu merepotkan ??
Padahal Naka selalu berusaha agar dirinya tidak merepotkan orang lain lebih banyak lagi tapi yang terjadi malah semakin banyak saja orang yang kerepotan karenanya.
Dia tersentak kecil saat belakang kepalanya terasa diusap pelan.
"Sudah bangun ??"
Suara serak itu membuat Naka mendongak. Mengangguk dan tersenyum ke arah Reno. Sedikit mundur dan menjauh darinya. Kasihan tangan kakaknya itu pasti pegal dijadikan Naka sebagai bantalan kepala semalaman.
Reno turut tersenyum ke arahnya dan bangkit mengusap pelan pipi Naka yang lembab.
"Udah mendingan ??"
"Huum"
Reno mendesah dan mendudukkan dirinya.
"Gue gak bakal maksa buat cerita, gue tau setiap orang punya rahasia. Tapi Na, kalau itu sulit banget Lo rasa, bagi aja gak apa-apa. Jangan ke gue kalau Lo sungkan. Lo masih punya Jiel, punya Arsen juga. Jangan dipendam sendiri ya ??"
Naka terpekur menatap Reno dalam. Reno hanya mengatakan kalimat yang sama dengan yang sering Jiel atau ayah katakan tapi kenapa rasanya berbeda ??
Naka tersenyum lebar dan mengangguk.
"Makasi kak Ren dan maaf untuk yang semalam, maaf ngerepotin"
Reno baru saja akan beranjak saat suara Naka menggema membuatnya lantas mendengus dan berbalik kembali duduk di kasur.
"Ngerepotin apasih. Lo adik gue juga sama kayak Jiel, Lo gak pernah ngerepotin gue Na. Lo adik gue"
Naka mengerjap pelan, hatinya serasa dilingkupi sesuatu yang hangat dan nyaman. Dia tersenyum.
"Kak Ren"
"Iya ??"
"B-boleh peluk kak Ren sekali lagi ??"
Reno diam tapi kemudian lebih dulu meraih Naka dalam pelukannya. Mengusap belakang kepala Naka dengan lembut.
"Kakak" tanpa sadar Naka bergumam tepat di telinga Reno.
"Iya ??
"Boleh tetap disini ??"
"Kakak disini, nggak akan kemana-mana"
Naka tersenyum, matanya terpejam merasakan hangat pelukan yang dia dapatkan. Rasanya nyaman sekali.
🌓🌓🌓
Jiel hanya mampu ternganga heran saat melihat Reno keluar dari kamar Naka di pagi hari ini. Seperti melihat keajaiban dunia rasanya.
Pasalnya jangankan kamar Naka bahkan menginap di kamarnya saja Reno tidak pernah. Hey!! Bukankah ini terlalu aneh ??
"Ngapain di kamar Naka ??"
Reno menoleh dan mengendik membuat Jiel berdecak dan mengikuti kakak kembarnya itu. Turut masuk ke dalam kamar Reno dan duduk di kasurnya dengan raut wajah penasaran yang kentara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nakala ✓
FanfictionMinggu pertama dan ketiga milik mama. Minggu kedua dan keempat milik papa. Tenang, bolak balik dua rumah gak terlalu lelah kok. Cuman bikin muak aja. 🏅#1 nct pada masanya 🏅#1 00l pada masanya 🏅#1 nctlokal pada masanya