Nakala -15-

8.5K 1.2K 135
                                    

Dulu Jiel pernah membayangkan akan ada hari dimana dirinya akan mendapati Reno dan Arsen ditempat yang sama tanpa perdebatan.

Awalnya Jiel kira itu hanya akan jadi ekspektasinya tapi lihat sekarang mereka berempat malah menghabiskan waktu libur ini di taman kompleks dengan sekresek camilan.

Mereka duduk di bawah pohon rindang disana memperhatikan anak-anak yang lebih kecil bermain dengan riang.

Jiel terkekeh geli mengingat dulu dia selalu mencari Naka untuk bermain seperti itu.

"Ahh"

Dia menghirup udara dengan tenang. Rasanya menyejukkan sekali.

Pelan dia alihkan pandangan pada Arsen yang berbaring di rumput dengan kaki Naka sebagai bantal juga Reno yang tenang dan hanya diam.

Ini antara Reno terlalu tenang karena ingin menikmati suasana atau karena Reno tidak tau harus melakukan apa. Rasanya Jiel ingin tertawa.

"Main basketlah ayo timbang bengong doang"

Jiel bangkit menarik Arsen agar bangkit dari Naka. Arsen tentu saja mendengus tapi tak urung bangkit dan mengulurkan tangan ke arah Naka.

"Olahraga" katanya sambil menarik Naka agar bangkit.

Naka berdecak tapi tak lama malah lebih dulu menyusul Jiel yang berlari mengambil bola basket.

Arsen mendesah mengulurkan tangan di hadapan Reno.

"Ayo"

Reno berkedip menatap tangan Arsen yang terulur di hadapannya. Dia meneguk ludah pelan sebelum meraih uluran tangan Arsen dan bangkit bersamanya.

"Lo baik banget hari ini" katanya pelan.

Arsen mengendik.

"Gue emang baik tuh"

Reno berdecak malas tapi kemudian tersenyum saat Jiel melambaikan tangan dan menyuruh mereka bergegas.

Jadi ini rasanya bermain.

🌓🌓🌓

Naka mendengus saat sekali lagi bola di tangannya di rebut begitu saja oleh Arsen. Tangannya berkacak di pinggang.

"Ahh nggak seru ah!!! Males" katanya dengan bibir tercebik dan langkah terhentak ke arah pinggir lapangan.

Arsen dan yang lain tertawa terbahak. Jahat sekali memang mereka memasangkan dia yang tidak jago basket dengan Reno yang bahkan tidak suka bergerak.

Sedangkan Arsen yang lincah malah berpasangan dengan Jiel yang memang anak basket. Kan tidak adil!

Padahal pemilihannya dengan suit sih tapi tetap saja Naka kesal.

"Udah namanya juga permainan"

Jiel mendekat ke arahnya dan duduk tepat di sebelahnya sambil melihat Arsen dan Reno yang masih berebut bola. Jiel tersenyum tipis saat melihat Reno tertawa keras saat bola basket tak sengaja mengenai kepala Arsen.

"Gue baru pertama kali liat Reno seseneng itu"

Naka yang tadinya memperhatikan dengan kaki yang dia luruskan mengalihkan pandangan pada Reno.

"Sebenarnya nih ya kata gue kak Ren cocok banget sama bang Arsen. Tapi ya gitu dua-duanya sama-sama keras"

Jiel tertawa pelan tangannya terangkat merangkul Naka.

"Ngomong-ngomong Na"

"Hm ??"

"Lo kok gak panggil gue Abang atau kakak juga sih ???!"

Nakala ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang