6

1.1K 43 2
                                    

Happy reading💜😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading💜😁

Aku terdiam cukup lama, sebelum akhirnya menghela napas lelah.

Sudah seperti kebiasaan, setiap kali ada orang yang menyatakan cinta padaku, kejadian sembilan tahun silam kembali berputar di otakku. Hal yang paling kubenci dalam hidupku kini terjadi lagi.

Kucoba mengatur napasku yang mulai tidak teratur. Hal itu membuat Gio menangkup pipiku, membuatnya bisa melihat dengan jelas wajahku yang pucat pasih dengan masih kesusahan bernapas.

Dengan sigap, ia menempelkan bibirnya pada bibirku. Mencoba memberikan napas buatan untukku.

Ini memang bukan kali pertama ia melihat reaksiku yang seperti ini, namun ini pertama kalinya ia memberikan napas buatan untukku.

Setelah napasku sudah kembali stabil, Gio membawaku ke dalam pelukan hangat miliknya. Mencoba memberikan kenyamanan untukku.

"Gio, maaf. Tapi kamu berhak untuk dapat cewek yang lebih baik lagi dari aku," Jawabku masih dalam pelukannya.

Gio sedikit menunduk untuk menatap mataku, posisiku yang sedikit mendongkak membuat cowok itu bisa dengan leluasa menatap mataku.

"Maaf kalo aku egois. Tapi, aku ga mau yang lain selain kamu," Pintanya dengan nada memohon, pertama kalinya setelah tiga tahun bersahabat. Aku mendengar nada memohon keluar dari bibirnya.

"Ga bisa Gio. Aku ga kayak cewek yang lain, aku ga sempurna kayak mereka," Tegasku, dengan susah payah menahan kepedihan di hatiku.

Gio menggeleng kuat, ada sedikit amarah pada tatapannya.

"Kamu itu spesial Ca, ga ada orang yang sempurna di dunia ini. Semua orang itu sama, punya kekurangan dan kelebihan masing-masing," Ucap Gio dengan suara yang lebih tegas dari biasanya.

Aku menggeleng sambil menghela napas pelan. Tidak tahu harus menjawab apa pada Gio. Jika itu cowok lain, aku masih bisa memakai alasan lain seperti dimarahi ayah dan kakaku. Tapi, ini Gio. Orang yang sudah mengenalku dan keluargaku dengan sangat baik. Sehingga aku tidak bisa merangkai sebuah alasan untuk membuatnya percaya padaku.

"Gio, kita bisa ga jangan bahas ini dulu? Aku capek," Jawabku dengan suara yang nyaris seperti lirihan.

Gio mendesah pasrah, tangannya terulur untuk kembali mendekapku. Dapat kurasakan bahwa cowok itu tengah kecewa.

Aku memejamkan mataku perlahan. Mencoba melupakan bayangan dari hal paling mengerikan yang pernah terjadi dalam hidupku.

Perlahan namun pasti, kulingkarkan tanganku untuk membalas pelukan Gio. Mungkin, hanya itu yang dapat kulakukan untuknya. Menerimanya hanya akam membuatku merasa bersalah sepanjang waktu.

"Maafin aku, Ca. Aku ga seharusnya ngelakuin hal tadi ke kamu. Ga perlu mikirin soal pernyataan cintaku ke kamu yah, aku bakal nerima jawaban kamu suatu saat nanti," Ucap Gio, masih dengan posisi memelukku.

Aku mengangguk samar, bertengkar dengan Gio bukanlah hal yang baik untukku lakukan. Sederhana, hanya dia yang mengerti aku dan hanya dia yang tulus berteman denganku.

Tanpa kusadari, mataku mulai berat karena kenyamanan pelukan Gio. Hangat dan seperti melindungiku dari bahaya. Pelukan yang tidak ada tandingannya.

Tubuhku seperti terangkat ke atas.
Merasa bahwa Gio menggendongku, dengan sigap kulingkarkan kakiku pada pinggangnya sebagai pegangan.

Dapat kudengar suara kekehan Gio. cowok itu berjalan sebentar, lalu membaringkan diri kami di atas ranjang milikku.

Yah, kami kerap kali melakukan hal ini. Tapi tenang saja. Selain menciumku tadi, Gio tidak pernah melakukan hal yang kebih dari tidur sambil memelukku, atau bahasa gaulnya cuddle.

"I love you bae," Ucapnya yang terdengar samar di telingaku. Bahkan menciptakan lengkungan di wajahku, ah sial! Gio selalu bisa membuatku salah tingkah. Bahkan ketika tidur sekalipun.

***

Annyeong! New update for this story guys😁I was feel bad since I saw the reader is still 0

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Annyeong!
New update for this story guys😁
I was feel bad since I saw the reader is still 0. But, I don't know why, I still want to end this story😊

I want to say thank you so much for you guys who have read this story. Please support me by give vote and coment😁

See yaa

Love you bae

(HWARANG'S 5) FRIEND (REWRITE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang