60

644 19 27
                                    

"We all did well and we must win sometimes,"
-Author yg tersakiti

Typo bertebaran gengs

Happy reading

Gio terlihat menghela napas untuk kesekian kalinya. Cowok itu baru saja kuminta menghabiskan dua porsi bakso lava yang tadi ia belikan untuk kami berdua.

"Yang, kamu kalo minta sesuatu please lah dihabisin sendiri. Masa aku harus habisin dua porsi kayak tadi? Gila banget ga sih? Perut aku mau meledak rasanya," ucap Gio yang sontak membuatku mendengus kesal.

"Ih, kamu ga iklas yah? Itu kan kemauan dede bayinya," kesalku yang membuat Gio mengusap wajah lelahnya frustasi.

Bukan pertama kali memang, seminggu setelah pernikahan kami, aku selalu saja meminta banyak hal pada Gio. Ngidam maksudnya.

Tak jaramg, cowok itu bekerja di saat aku tertidur, karena aku selalu saja mengganggu waktu kerjanya. Mau bagaimana lagi, namanya ibu hamil.

"Bukan cuman itu sayang. Maksudnya, kamu bisa nggak manusiawi dikit? Kalo pengen sesuatu dimakan dulu gitu sekalipun dikit. Aku bisa gendut kalo tiap hari disuruh ngabisin dua porsi makanan pesanan kamu," ucap Gio, yang membuatku sedikit tersadar.

"Maaf, aku jahat sama kamu," cicitku yang disambut pelukan hangat milik Gio.

Cowok itu mengelus perutku lembut, memang benar. Terlepas dari semua hal gila yang kulakukan padanya, cowok itu masih tetap menyayangiku. Hal itulah yang membuatku takut,untuk menyampaikan keinginan yang baru saja aku inginkan.

"Eng,sayang. Aku boleh minta sesuatu nggak?" tanyaku,yang tentu saja mengundang ekspresi tegang di wajah Gio.

"Aku janji,ini bukan makanan," tambahku ketika melihat perubahan ekspresi wajah Gio.

"Yaudah, kamu mau apa, hm?"

Kuambil napas pelan, dengan senyum mengembang di wajahku.

"Aku mau kamu cosplay jadi Jungkook," jawabku yang langsung dihadiahi tatapan horor milik Gio.

"Hufft, maksud kamu stylenya aja kan? Kayak pake kaos yang dia pake, atau jas gitu kan?" tanya Gio yang kubalas gelengan.

"Iya, itu termasuk. Tapi kamu harus ikutin semuanya. Model rambut, bentuk tubuh kamu juga, sekaligus outfitnya. Mau kan?"

Gio menggeleng kuat sebagai jawaban, mungkin memang permintaanku kali ini berat untuknya.

"Aku siap-siap dulu yah," ucapku, tanpa menunggu jawaban Gio.

Gio hanya terduduk dengan ekspresi menyedihkannya. Sungguh, ini mungkin akan menjadi saat-saat paling terkenang untuknya.

"Ke salon yuk," ucapku yang baru saja keluar dari kamar.

Gio terlihat lesu, walau tetap mengambil kunci mobil serta dompetnya.

"Mas, mau gunting rambut suami saya mirip Jungkook BTS yah. Sekalian diwarnain," ucapku sambil mengelus pelan rambut yang sedikit gondrong milik Gio, menyaksikan ekspresi datar milik cowok itu.

Pria yang kuajak bicara nampak tersenyum geli, kemudian mengangguk paham saat kutunjukkan foto Jungkook.

Gio terlihat kesal ketika menatapku, rasanya sungguh menggelikan, melihat ekspresi sinisnya yang masih terlihat imut itu.

(Modelnya ini yah guys)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Modelnya ini yah guys)

Hampir setengah jam aku menunggu, kini Gio sudah siap dengan model rambut barunya. Sunggung, cowok itu terlihat lebih tampan dan fresh setelah potong rambut.

(Hasilnya dengan ekspresi legend Gio) Aku terkekeh pelan, ketika melihat ekspresi Gio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Hasilnya dengan ekspresi legend Gio)
Aku terkekeh pelan, ketika melihat ekspresi Gio. Cowok itu sepertinya sedikit memodifikasi model rambut Jungkook. Tak apa, selagi warnanya nanti sama aku pasti akan sangat bahagia.

"Bahagia banget yah?" tanya Gio dengan suara berarnya itu. Ah rasanya aku ingin mencium cowok itu, kalau tidak ingat kami berada di tempat umum.

"Iya dong sayang, yuk diwarnain rambutnya," ucapku ketika Gio baru saja membuka game di ponselnya.

"Warnanya gini yah Mas, pokoknya harus mirip lho," ucapku sambil menunjukkan foto Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Warnanya gini yah Mas, pokoknya harus mirip lho," ucapku sambil menunjukkan foto Jungkook.

Gio menghela napas berkali-kali, kami baru saja selesai dengan rambutnya. Cowok itu terlihat masa bodoh denganku, tapi kuyakini ia sedang mengumpat dalam hatinya.

"Kamu ngilangin aura CEO aku tau nggak," kesal Gio, sambil menghidupkan mesin mobilnya.

Aku terkikik sambil mengambil gambarnya. Cowok itu pasti sangat kesal sekarang. Sudah pasti, kalau aku tidak sedang hamil dia pasti akan ngambek seminggu lamanya.

"I love you too, honey," jawabku sebelum mencium gemas pipi Gio.

***

Annyeong!!!
Do you guys like it?

Enjoy this part guys, aku janji bakal namatin friend secepatnya setelah uas yah

Jgn lupa voment

See yaa

Hwarang's

(HWARANG'S 5) FRIEND (REWRITE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang