15

827 31 10
                                    

"Kesalahpahman itu ibarat racun yang kadang disepelein tapi dampaknya bisa bikin nyesel," —Gio

Typo bertebaran gengs🙏
Happy reading💜♡️

Kulangkahkan kakiku dengan cepat menuju ke arah taksi yang baru saja kuhentikan.

Perjalanan terasa begitu cepat ketika aku sedari tadi sibuk mendial nomor milik Gio, rasanya aku tidak tenang sejak diberitahu oleh Dion tentang kondisi Gio yang katanya sedang dirawat di rumah sakit itu.

Setelah membayar, aku bergegas masuk menuju ke meja receptionis untuk bertanya letak ruang rawat Gio.
Berlarian di koridor rumah sakit adalah hal yang kulakukan sekarang. Aku tidak peduli dengan banyak pasang mata yang kini tengah menatap aneh ke arahku. Tujuanku cuma satu, bertemu Gio dan memastikan keadaannya. Cowok itu tidak pernah berbohong padaku seperti ini, bahkan jika sakit, Gio akan dengan senang hati memberitahukan padaku agar bisa bermanja-manja.

Kucoba menetralkan detak jantunh serta napasku yang tidak beraturan setelah tiba di depan pintu ruang rawat bernomor seratus dua puluh.

Dengan pelan, aku membuka pintu kayu tersebut dan menyaksikan pemandangan yang membuatku sedikit kesal.

"Gio! Lo kenapa si? Kenapa ga bilang aja kalo lo sakit gini, lo sengaja yah bikin gue kesel?" Ucapku sambil berjalan mendekati brankar Gio.

Gio terlihat kaget dan sedikit gelalapan saat selesai meminum segelas air yang diberikan oleh Sisi. Yah, Sisi teman sekelasku yang hari ini absen ternyata ada di sini bersama Gio.

"Ca, kok lo bisa di sini? Udah bilang Bang Gavin belum? Lo naik apa ke sini? Jangan bikin mereka khawatir Ca! Sekarang pulang ya?" Jawab Gio yang sama sekali tidak sesuai dengan harapanku.

Ingin rasanya aku menangis keras di hadapannya, apakah dia tidak tahu betapa khawatirnya  aku saat mendengar informasi dari Dion tadi? Dan apa Gio baru saja merubah cara bicaranya menjadi lo-gue?

"Itu ga penting Gio! Kenapa lo ga bilang? Jawab!" Balasku dengan mata yang sudah memerah karena menahan tangis.

"Ga penting Ca! Sekarang pulang yah? Sisi di sini buat ngerawat gue, lo ga perlu khawatir," Jelas Gio sambil menatapku dengan puppy eyesnya.

"Lo ga perlu bohong cuman untuk berduaan sama Sisi, gue ngerti. Sekarang gue pulang!" Jawabku sambil berbalik lalu berjalan dengan cepat tampa ada niatan untuk menjawab panggilan Gio dan Sisi.

Seperti dugaanku, tangisku pecah saat itu juga. Rasanya sungguh campur aduk, di saat aku hampir gila memikirkannya dan dia malah sekuat tenaga mengusirku.

Aku terus berjalan tanpa memperdulikan sekitarku, aku hanya ingin pulang dan tidur di kasur kesayanganku sekarang.

Kulambaikan tanganku saat sebuah taksi melintas di hadapanku. Dengan berat hati, aku tetap masuk ke dalam mobil.

Drrt... drrt...

Sisi
Ca, lo udh plg?
Gio gpp kok, biar gue jagain
Lo istirahat aja di rmh

Aku hanya membaca tanpa ada niatan untuk membalas pesan dari Sisi. Pikiranku berkelana, apa yang mereka lakukan berduaan dalam ruang rawat Gio? Apa Gio mulai berpaling? Atau apa mereka sudah berpacaran? Ah sial! Memikirkannya saja sudah membuatku kesal.

Drrt... drrt...

Gio🐯
Yang
Ca
Caca hey
Bby
Eneng

Please jgn marah
Aku ga mksud ngusir kamu
Aku cmn ga mau abng sama papa
Khawatir sama kamu

Maafin aku udah bohong

Balas please😭

Sayang

Anda telah memblokir Gio🐯

Begitu tiba di rumah, aku memilih untuk langsung tidur setelah mengganti bajuku. Pikiran dan tubuhku rasanya lelah, apalagi aku melewatkan makan siangku hari ini hanya untuk bertemu cowok jahat seperti Gio.

Aku sempat melihat pesannya tadi tanpa ada niat membalasnya, aku memilih untuk mengabaikan cowok itu untuk beberapa hari, mungkin (?)

Aku tertidur cukup lama, hingga terbangun ketika lampu kamarku sudah dinyalakan entah oleh siapa.

"Siapa si? Bibi ya?" Ucapku dengan suara parau serta mata yang masih terpejam.

Tidak mendapat jawaban, aku terkaget ketika membuka mataku dan mendapati sosok yang sedang tidak ingin kutemui.

"Gio?! Lo ngapmmpphh—"

***

Annyeong!

It's gonna be triple update
Aku takut ga bisa up besok karna harus nugas lagi, hope you guys still like it yah♡️

Thank u so much untuk dukungan kalian semua, sekecil apapun
Itu, I really appreciate it

Jgn lupa vote dan comentnya ya

See yaa

Hwaramg's

(HWARANG'S 5) FRIEND (REWRITE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang