67

479 17 19
                                    

"Masalah itu sama seperti teka-teki kehidupan. Kita harus menemukan penyelesaian yang benar, agar bisa mendapatkam hasil akhir yang entah iti baik atau malah memburuk," —Caca

Typo bertebaran gengs

Happy reading

Gio menatap tajam dengan penuh amarah ke arahku. Membuat jambakanku melemah, dan kian terlepas dari rambut Tiffani yang sudah acak-acakan.

"Tif, pulang sekarang yah. Aku bakal nyamperin kamu nanti," ucap Gio,mengabaikan kehadiranku di sana.

Suamiku itu dengan telaten membantu Tiffani merapihkan rambutnya, kemudian menuntun gadis itu untuk diantarnya ke lobi.

Aku hampir saya terduduk di lantai, kalau Sisi tidak dengan cepat menahanku. Cewek itu memang sudah menyaksikan kejadian dimana aku melabrak Tiffani. Aku yakin, cewek iti tahu segalanya. Tapi, enggan memisahkan kami karena sepemikiran denganku.

Gio akhirnya kembali bersama Dion. Cowok itu terlihat sangat tidak bersahabat, membuat Dion bergegas pamit bersama Sisi.

Sedikit tidak rela, aku memeluk Sisi sebelum menutup pintu utama apartemen kamu.

"Aku ga tau, kamu bisa seliar itu hanya karna hal sepele," ucap Gio, yang kini tengah duduk di hadapanku.

"Sepele? Kamu bilang itu masalah sepele?! Ak—" balasku yang harus terpotong bentakan Gio.

"Kamu emang selalu kekanakan gini yah?! Kamu tau aku ga mungkin hamilin dia, jadi ga perlu ambil pusing soal semua itu. Kamu kenapa harus bikin sensasi pake nyerang dia sih? Kamu tau, kamu itu salah satu orang yang terlibat dalam hancurnya hidup dia. Dia cuman minta keadilan, walau caranya salah, setidaknya kamu coba buat pahami itu. Kamu cewek! Harusnya peka sama perasaan dia," bentak Gio, membuatku menggeleng tidak percara. Apakah yang tadi adalah kesalahanku? Apakah aku salah mempertahankan rumah tanggaku?

"Kamu b-bela dia? Io, aku ga pernah sejahat itu sama orang. Kamu tau itu," balasku dengan airmata yang tak tertahankan. Bayangkan saja, kamu tengah susah payah mempertahankan harta paling berharga milikmu, tapi pasanganmu malah membela si penyerang. Sungguh miris bukan?

"Iya, aku tau! Itu yang bikin aku kaget, liat kamu senggak berperasaan itu. Dia udah putus asa Ca! Keluarganya bangkrut, ortunya ga bisa biayain dia lagi. Alhasil dia kerja di club malam, jual tubuhnya demi uang buat bertahan hidup. Kamu pasti bisa bayangin, gimana rasanya jadi dia, dia terobsesi sama aku. Aku tau, tapi dia mau minta pertanggungjawaban kita atas hidupnya yang hancur setelah perjodohan yang dibatalin. Kamu tau, dia mungkin lebih sakit hati dibandingkan kamu yang cuman kemakan hinaan dia aja. Aku ga pernah liat kamu peduli sama omongan orang lain. Sampe dua hari yang lalu, kamu cewek paling tanggu yang aku kenal. Tapi, sekarang kamu ga jauh beda sama cewek jahat," lagi, Gio membentakku dengan amarahnya. Tangannya bahkan mencengkram kuat pundakku.

"Giorgino! Tell me you're not serious about what you just say earlier!" bentakku dengan suara bergetar karena tangis, masih tidak bisa menerima kenyataan bahwa suamiku membela orang yang jelas-jelas sangat jahat padaku.

"Kamu bisa maafin Sisi dengan gampang, padahal dia hancurin hidup kamu! Dia bikin kesalahan yang lebih fatal dari hinaan biasa Tiffani, tapi kamu malah nyerang orang yang cuman ngehina kamu. Otak kamu dimana sih? Kamu pikir dengan mukul dia, ngatain dia semuanya bisa bikin aku bangga? Nggak! Kamu justru lagi nunjukin gimana buruknya kamu di hadapanku," cukup sudah, aku muak dengan kata-kata Gio yang terus memojokkanku. Rasanya aku sudah tidak punya alasan untuk bertahan lagi.

"CUKUP GIO! AKU BENCI SAMA KAMU!" teriakku, sebelum menghilang di balik pintu apartemen kami. Berharap ini semua hanyalah mimpi, yang akan berakhir ketika aku terbangun di pagi hari.

***

Annyeong x3

Here we go again guys

Kalo aku bilang mau namatin ink secepatnya, it's mean aku bakal berusaha semaksimal mungkin buat menamatkan cerita ini.

Sebenarnya akutuh frustasi sama uas dan dosenku. Makanya aku rehat dulu nyicil uasnya, butuh healing.

Semoga kalian suka yah

Jgn lupa voment

See yaa

Hwarang's

(HWARANG'S 5) FRIEND (REWRITE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang