71

577 20 6
                                    

"I always hope for a great future, and my future is you," -Gio

Typo bertebaran gengs

Happy reading

Gio terus menyuarakan nama Caca, dengan tangan yang sibuk membantu para perawat mendorong brankar yang membawa istrinya itu.

Gaun putih polos milik istrinya sudha dipenuhi noda darah. Caca harus dioperasi karena mengalami pendarahan, setelah diserempet oleh orang tidak dikenal tadi.

"Bapak tunggu di sini, istrinya akan segera ditangani oleh dokter," ucap salah satu perawat, ketika Gio hendak menerobos masuk ke ruang operasi.

Beberapa saat lalu, Caca memang diperiksa di UGD sebelum berakhir di ruang operasi.

"Kondisi ibu dan bayi harus segera diselamatkan, Pak. Kalau tidak dioperasi, bapak mungkin akan kehilangan salah satu diantara mereka," ucapan dokter masih saja terngiang-ngiang di kepalanya.

Penyesalan tiba-tiba terjadi, ia menyesal tidak bisa menemani sang istri selama tiga bulan terakhir. Sangat amat menyesal karena terlambat mencegah kejadian tadi.

Dengan tangis yang tak terbendung, Gio meringkuk di sudut pintu ruangan itu. Tubuhnya yang lemas terus saja memanjatkan doa agar semuanya baik-baik saja.

"Gio, Caca dimana?" tanya Bunda Regina yang baru saja datang bersama Bunda Clara, ibu dari Caca.

Kedua wanita laruh baya itu terlihat menangis, ketika melihat kondisi acak-acakan milik Gio.

"Gio kuat yah, kita doa sama-sama. Caca kan kuat, kamu harus kuat biar mereka juga bisa kuat di dalam sana," ucap Clara, sambil memeluk menantunya itu.

Gerald dan Galih baru saja tiba, usai memarkirkan mobil mereka. Kedua sosok ayah yang tangguh itu terlihat sangat amat khawatir. Gerald yang sudah menganggap Caca seperti anak kandungnya sendiri itu, terlihat mondar mandir tidak tenang. Sedangkan, Galih yang sangat menyayangi putri kecilnya itu tidak henti-hentinya memanjatkan doa.

Gavin duduk di samping Gio, pria itu menepuk pelan pundah Gio yang terlihat sudah sangat rapuh. Gavin menangis tanpa suara, sama seperti adik iparnya itu.

"Dia bakal baik-baik aja kan bang? Jagoan aku sama mommynya bakal bangun kan?" tanya Gio yang diangguki saja oleh Gavin.

Hampir tiga jam di ruang operasi, dokter akhirnya keluar juga. Membuat Gio segera beranjak daei dudukannya.

"Gimana dok? Gimana keadaan istri dan anak saya?" tanya Cowok itu tak sabaran, wajah tampannya masih sajah menunjukkan kecemasan.

"Operasi berjalan lancar, Puji Tuhan Ibu dan bayinya bisa diselamatkan. Ibunya sudah siuman dan akan segera dipindahkan ke ruang rawat, bayinya sedang diinkubator. Tapi, meskipun lahir prematur dia sangat sehat," jelas sang dokter, membuat Gio langsung bergegas masuk ke ruang oprasi. Cowok itu tidak lagi mendengar arahan dokter, Cacanya lebih penting sekarang.

"Sayang, kamu udah mendingan?" tanya Gio, ketika menatapku yang kini terbaring dengan bantuan oksigen.

Aku mengangguk samar, membalas genggamannya pada tanganku. Para perawat sedang merapihkan barang-baranh yang ada di sana, karena sebentar lagi aku akan pindah ke ruang rawat.

"Kamu udah liat babynya?" tanyaku dengan suara yang nyaris seperti bisikan.

Gio menggeleng sebagai jawaban, cowok itu kembali memcium kening serta tanganku bergantian. Sebelum akhirnya aku dibawa ke ruang rawat.

Bang Gavin, serta orangtua dan mertuaku mencium sayang keningku. Mata mereka terlihat sedikit bengkak, sepertinya mereka menangis sepanjang aku dioperasi tadi.

Belum sempat bercengkrama, aku langsung tersenyum melihat bayi laki-laki yang diletakkan oleh perawat di sampingku. Bayi yang kunantikan sejak delapan bulan yang lalu, kuharap bayiku bisa tumbuh dengan baik.

"Ga sia-sia aku cosplay jadi Jungkook, anakmya jadi imut ginu," ucap Gio sambil dengan hati-hati mencium sayang kening putra kami.

Aku tersenyum dengan airmata yang sudah membasahi pipiku tanpa permisi. Tidak terasa, aku sudah menjadi seorang ibu. Sungguh sangat melegakan dan membahagiakan.

***

Annyeong!!!!

Brojol juga kan akhirnya

Siapa yang suka part ini?

Jgn lupa vote dan share alasan kalian suka part ini di sini yah!!!

Enjoy

See yaa

Hwarang's

(HWARANG'S 5) FRIEND (REWRITE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang