18

769 27 10
                                    

"Love is a power that can handle every problem that you have face," —Gio

Typo bertebaran gengs
Happy reading

Kulangkahkan kakiku menuju ke kamar mandi setelah tertidur cukup lama. Kami-aku dan Gio-masih berada di rumah yang ternyata milik kakak perempuannya yang kini sedang berasa di Jakarta.

Gio masih setia tertidur di sofa yang ada di kamar itu. Ia bahkan belum membicarakan hal yang katamya perlu kami bicarakan.

Aku menatap Gio setelah selesai mandi. Cowok itu nampak baru saja beranjak dari tempatnya kemudian menuju ke sudut ruangan. Mengambil sebuah pouch berwarna lilac yang berisi skin careku.

Aku yang memang sudah mengganti baju dengan kaos dan celana jeans selutut pun beranjak mengisi kekosongan di sisi cowok itu.

Dengan telaten, Gio mulai mengaplikasikan skin care di wajahku seperti biasanya.

"Ca, kamu beneran ga mau jadi pacarku?" Tanya cowok itu dengan tatapan seriusnya.

Aku menghela napas pelan, sebelum akhirnya menggeleng.

"Aku ga ada niatan buat nolak kamu Gio, tapi aku ga mau kamu kamu nyesel Gio. Karna kamu berhak dapat yang lebih baik dari aku," Jelasku yang hampir frustasi mencari jawaban yang tepat.

"Selalu aja gitu, Ca! Ga akan pernah ada alasan buat nyesel cinta sama kamu sampai kapanpun itu. Kamu tau kan, aku bertahan sampai sekarang semuanya karna aku cinta dan bener-bener sayang sama kamu Ca. Aku ga pernah capek ditarik ulur sama kamu, aku berusaha nerima semuanya tanpa ngeluh sama kamu. Tapi, aku rasa sekalipun kita punya rasa yang sama tanpa status kita bakalan tetap sama. Ga akan pernah bisa dekat walaupun cuman selangkah, kita ga bisa saling marah karena emang bukam hak kita. Maka dari itu aku mau ngomong serius tentang ini sama kamu, aku ga mau lebih lama biarin kamu  dan akhirnya orang lain yang datang buat ngambil kamu dari sisiku Ca! Aku cuman pengen kita bareng dan punya ikatan," Tutur Gio kali ini dengan nada yang terdengar sangat frustasi dan membuatku tidak sanggup melihatnya.

Cup

Kucium bibir pink Gio yang tengah terdiam menanti jawabanku. Untuk saat ini, hanya itu yang bisa kulakukan untuk mengalihkan keadaan. Aku ingin jujur, tapi tidak sekarang. Tidak ingin merusak acara Hwarang yang sudah dipersiapkan oleh Gio dan teman-temannya ini.

Gio ingin merarik wajahnya, ketika aku malah melingkarkan kedua tanganku di lehernya. Mencoba menahannya lebih lama. Katakan aku Gila dengan tingkah nekat ini, tapi semuanya kulakukan untuk menjaga hubunganku dengan cowok itu sekaligus menunda sakit hati dan rasa kecewanya.

Gio terlihat semakin frustasi setelah ciuman kami terlepas.

"Lo bikin gue gila, Ca!" Ucapnya sebelum berlari ke kamar mandi.

Aku menghela napas lega, aku sedikit tersenyum karena bisa menetralkan keadaan. Walau tidak bisa dipungkiri kalau rasa takut masih menghantuiku, tetap saja aku bisa selamat setidaknya untuk hari ini.

"Io, jangan lama-lama!" Ucapku di balik pintu kamar mandi, mengingat kami belum juga tiba di Vila mungkin saja anak-anak khawatir.

"Sabunnya jangan dihabisin lho Io," Ucapku lagi, sebelum akhirnya kabur ke luar kamar.

Suasana di mobil nampak berbeda, aku dan Gio sama-sama melantunkan lagu shape of  you milik penyanyi favorit kami, Ed Sheeran.

"Jangan mesum setan!" Kesalku ketika Gio lagi-lagi menggerakkan tangannya seperti membentuk shape tubuh wanita dengan tatapan mesumnya itu.

"Ini tuh pelajaran biar open minded, sayang," Jawab Gio masih asik menggangguk-anggukkan kepalanya menikmati irama musik.

"Open minded pala lu? Mesum yah mesum aja, ga usah sok inggris!"

"Iya ayang iya, akumah emang selalu salah. Semua orang yang namanya lakik yang tetep disalahin, heran akutuh,"

"Ga usah drama! Nyetir aja cepetan!"

"Iya, I love you too,"

"Gila!"

***

Annyeong!!!

Hoho, ga ingkar janji ternyata
Suka ga kalau author triple up gini?
Kalo mau triple up terus jangan lupa voment yg banyak yah.

Love you

See yaa
Hwarang's

(HWARANG'S 5) FRIEND (REWRITE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang