28

675 24 15
                                    

"Rupa tidak bisa menggambarkan watak, jangan hanya menghakimi tanpa tahu realitanya," —Tomi

Typo bertebaran gengs
Happy reading

Pertemuan Hwarang kali ini terasa begitu panjang untuk Gio.

Cowok dengan stelan jas yang terlihat sangat formal itu benar-benar merasa dilema sejak tadi. Entahlah, ia merasa tidak tenang sejak pertemuan Caca dan si cowok brengsek itu dua hari yang lalu.

Kalau saja ia sedang tidak mengurus penerimaan anggota baru Hwarang, sudah bisa dipastikan bahwa cowok brengsek itu habis di tangannya.

"Oke, jadi ada beberapa kandidat yang ada di daftar tunggu pendaftaran. Setelah di cek ulang ternyata ada satu orang lagi yang baru daftar dua hari yang lalu, anak kuliahan," Jelas Arya selaku pengurus dan penanggung jawab geng mereka itu.

Mendengar kata anak kuliahan, membuat Gio mengalihkan fokusnya ke map hitam yang sejak tadi ia abaikan. Oke, mungkin ia bisa dibilang gila karena beranggapan kalau cowok brengsek itulah yang mendaftar tapi ia hanya ingin memastikan jika hal itu tidak benar.

Dengan teliti, ia membaca satu persatu data diri calon member mereka. Hingga sebuah nama dan foto yang berhasil membuatnya merobek paksa lembaran yang sudah terjilid rapih itu.

"Mau kemana Gio?" tanya Reyhan begitu melihat Gio yang tengah bersiap untuk pergi.

Mendengar itu, Gio kembali ke posisi kemudian menggeleng pelan. Cowok itu terlalu emosi sehingga melupakan rapat yang masih berlangsung.

Drrtt... drrtt...

Caca♡️
Io, masih lama rapatnya?

Iya nih, ga bisa kemana² dlu
Udh kena amuk Reyhan

Yaudah klo gitu
Semangat ya

Iya syg, sorry yah ga bisa
Jemput kmu di sekolahan

Nanti aku mampir deh klo udah
Selesai rapatnya

Sok minta maaf segala
Kyk sama siapa aja

Iya nanti datang yah, nitip
Beliin novel yah Io,
lagi habis stoknya

Oke sip yang

Ingat telfon Abang aja ya, awas
Aja klo bandel minta antar org
Apalagi naik ojol

Y bawel!

Dibilangin juga😒

Iya syg iya, ga perlu di
Ingetin lagi, udh tau

Sana fokus rapatnya😪

Gio kembali fokus ketika Reyhan sudah membahas kesimpulan rapar hari ini, yang artinya cowok itu bisa segera pulang.

Baru lima belas menit aku tiba di rumah setelah ekskul, Gio kini sudah berdiri di hadapanku dengan senyum di wajah lelahnya itu. Sepertinya, ia langsung ke rumahku melihat penampilannya dengan kemeja formal, berdasi serta jas yang sudah ia tanggalkan.

Aku tersenyum sambil mengambil alih jas yang ia pegang, rasanya sidah seperti seorang istri yang tengah menyambut suaminya usai pulang kerja.

"Kamu cocokan pake jas tau dibanding seragam," ucapku sambil terkekeh pelan. Gio hanya mendengus sambil melukku, ia tahu aku hanya bercanda saja. Cita-citanya untuk menjadi abdi negara sudah sangat bulat, cowok itu sudah mengorbankan banyak hal, termasuk tidak merokok dan minum alkohol.

"Tadi rapatnya lama banget, aku ga nyaman dan ga bisa fokus. Ga tau kenapa, rasanya perasaan aku ga enak sejak dua hari lalu. Pokoknya kamu kalo kemana-mana kabarin aku yah? Awas aja kalo bandel," ucap Gio, masih memelukku erat. Aku mengangguk saja, cowok itu terlihat sangat lelah aku tidak enak hati jika harus menguji mentalnya lagi.

"Kamu capek banget ya?" tanyaku sambil melonggarkan pelukan kami.

Gio mengangguk pelan seperti anak kecil yang tengah ditanyai. Sungguh menggemaskan memang.

"Yaudah, aku siapin air hangat dulu yah. Kamu mandi biar lebih mendingan," ujarku kemudian berlalu ke kamar mendi, meninggalkan Gio yang sibuk membuka kemeja serta celana kainnya, menyisahkan boxer hitam miliknya.

"Gio kamprer! Ngapain buka di situ sih?!" kesalku ketika mendapati Gio yang tengah diam sambil menatap aneh ke arahku.

Oke mungkin sesekali aku perlu menghantamkan kepalanya ke tembok agar sadar.

Pemandangan yang sangat indah tapi penuh dosa itu sungguh membuatku geram. Enam kotak di perutnya, rambut yang berantakan serta ekspresi polos nan menggoda itu. Ya Tuhan, ijinkan aku untuk mengumpat kali ini saja.

***

Annyeong!!
I hope you guys like this part because I'm not really have a good mood today, so maybe I will just update once.

Please vote and coment if you like this part and see yaa

Hwarang's

(HWARANG'S 5) FRIEND (REWRITE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang