52

664 22 8
                                    

"Lambat laun, semuanya akan kembali normal. Sama seperti arus yang kencang, pasti akan kembali tenang pada waktunya," —Caca

Typo bertebaran gengs

Happy reading

"Kalo sakit, bilang yah!" titahku yang mulai menempelkan kapas yang sudah kutuang dengan obat merah pada luka di sudur bibir Gio.

Gio mengangguk saja sebagai jawaban, cowok itu memang sedari tadi sibuk menatapku intens dengan tangan yang mengelus perutku.

"Harusnya rundingin dulu sebelum balik ke sini, udah tau Ayah sama Abang orangnya gitu. Dasar!" gerutuku sambil terus fokus dengan kegiatan mengobati luka Gio.

"Aku cuman ga mau menyesal. Aku tau ini semua berat buat kamu, aku ga pernah mau jadi cowok kayak gini Ca. Tapi, keadaan maksa aku sayang. Dan sialnya aku ga bisa ngelawan," jawab Gio yang berhasil mengundang helaan napasku.

"Kalo kamu mau semuanya ga rumit, jelasin. Ayah sama Abang butuh alasan, jadi kamu harus jelasin semuanya sama mereka," ucapku sambil beralih mengelus lembut rambut Gio yang lumayan lebat itu.

"But, first I need to explain it to you," jawabnya sambil mendudukanku di pangkuannya. Aku tersenyum saja sambil menatap cowok yang memang sangat kurindukan selama ini.

"Cita-citaku jadi abdi negara, kamu tau itu. Awalnya biasa aja, semuanya berjalan sesui apa yang aku ekspektasikan. Mulai dari pacaran sama kamu, didukung Ayah sama Bunda, bahkan bisa bener-bener jaga diriku dari alkohol sama rokok. Tapi, semuanya berubah pas om aku datang buat nanyain perihal pewaris perusahaan keluarga. Kamu tau kan, Ayah ngurus dua perusahaan salah satunya perusahaan keluarga yang bener-bener dijaga sama Ayah. Aku ga tau apa-apa soal dunia Ayah sama Mba Gea, sampai malam itu Ayah minta aku buat mikir ulang soal cita-citaku. Ayah minta maaf karna harus kayak gitu, akhirnya aku minta waktu tapi akhirnya sibuk sama penerimaan member baru Hwarang," jelas Gio yang membuatku menatapnya dengan tatapan khawatir. Jadi, yang egois itu aku? Seandainya aku mau mendengarkan penjelasannya waktu itu, mungkin semuanya tidak akan seperti ini.

"Maaf, aku ga mau dengerin kamu waktu itu. Aku cuman ngira kalo—" ucapku yang langsung dipotong oleh Gio.

"Sayang, please. Kamu ga seharusnya nyalahin diri kamu sendiri. Biarin aku selesain yah?" pinta Gio yang kembali kuangguki.

"Semuanya masih biasa aja sampai tiba-tiba rekan bisnis Ayah, ngejebak perusahaan dengan syarat harus jodohin aku sama anaknya. Awalnya Mba Gea siap nerima itu semua karna tau aku ga mungkin mau, tapi anak mereka cewek dan anak tunggal. Aku dilema dan dikasih pilihan sulit sama ayah, milih perjodohan atau jadi CEO. Aku ga tau harus apa dan akhirnya drngan berat hati mau jadi CEO. Aku kira semuanya selesai di situ, tapi malah aku dijebak untuk tunangan sama Tiffani di depan umum. Aku ga tau harus ngapain, Ca. Aku bener-bener ga bisa lepasin kamu atau cerita semuanya ke kamu, karna saat itu keadaan lagi benar-benar rumit. Aku ga pernah punya niat untuk mengorbankan hubungan kita, apalagis sampe nyakitin kamu. Jadi, aku berusaha untuk tetap berhubungan sama kamu dan mencoba baik sama Tiffani dengan niat supaya bisa ngomong sama dia tentang pembatalan pertunangan kita. Tapi kamu salah paham dan ini semua terjadi cepet banget. Kamu tau empat tahun tanpa kamu itu rasanya gila Ca. Aku ngabisin waktu dengan sibuk kerja dan olahraga supaya bisa berpikir jernih dan bisa nemuin cara untuk keluar dari semua masalah ini,"
Aku menutup wajahku, katakan aku lebay karena menangis setelah mendengar penjelasan Gio tadi. Sungguh aku merasa sangat egois dan benar-benar jahat pada cowok yang ternyata tengah berjuang untuk kami.
"Kamu jangan nangis, sayang! Aku cuma sayang sama kamu, ga akan pernah berubah sekalipun kita terpisah bertahun-tahun lamanya. Kita mulai dari awal yah? Apalagi kita udah punya dia, aku ga mau kita pisah lagi. Because I will always love you uncondirionally," ucap Gio sebelum aku tenggelam dalam pelukan hangatnya.

***

Annyeong!!!

Long time no see guys

Aku harap kalian tetap suka cerita ini setelah baca part ini.

Please support aku dgn komen dan vote kalian.

Aku berusaha buat namatin cerita ini dengan plot yang semoga aja gak bikin alurnya rusak.

Love you guys

Hwarang's

(HWARANG'S 5) FRIEND (REWRITE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang