"Sometimes it's easy to say goodbye because we will meet again. But, the hardest things of saying goodbye is when you can't even meet again," —Caca
Typo bertebaran gengs
Happy reading
"Aku ga tau ini bakal dipercaya atau nggak, tapi aku bakal bilang kalau kamu adalah hal terindah yang pernah aku dapatkan di masa SMA. Hanya dengan kamu yang cuman diam dengan muka super datar itu, udah bisa bikin aku keluar dari diriku sendiri. Kamu orang pertama, Ca. Orang pertama yang aku ajak kenalan dengan cara yang seaneh itu. Kamu juga orang pertama yang bikon aku bucin sampe segitunya. Kamu yang pertama gantung aku, bikin aku stop liat yang lain dan keluar dari diri aku sendiri. Kamu yang bikin aku berjuang sekeras itu untuk pertama kalinya, sekaligus orang yang udah nolak aku berkali-kali. Kamu orang pertama yang paling mengerti aku setelah Bunda dan orang pertama yang bikin aku nangis berkali-kali setelah Ayah. Aku ga tau ada magnet atau sesuatu dalam diri kamu yang emang terus narik aku untuk lebih dekat dan selalu dekat sama kamu,"
Gio menghela napas, menjeda sebentar penjelasannya untuk menyeka airmataku yang entah kenapa sudah lolos membasahi pipiku.
"Aku sayang sama kamu, bahkan cinta sama kamu, Ca. Aku ga bisa bayangin gimana hari-hari aku tanpa kamu. Aku ga suka kamu menjauh tapi aku akhirnya sadar kalau semuanya kamu lakuin semata-mata karna kesalahan aku. Aku emang ga pernah tertarik sama dunia Ayah, kamu tau itu dengan baik termasuk cita-citaku. Nikah muda? Aku mungkin bakal pikirin soal itu asalkan orangnya kamu. Aku ga tau harus jelasin kayak gimana, karna situasinya emang ga bisa bikin kamu paham. Aku mau berjuang untuk kita, but I must pay for it. Itu alasan kenapa aku tiba-tiba kerja sama Ayah dan bahkan tunangan sama Tiffani—"
Aku menggeleng kuat, airmata semakin deras membasahi pipiku. Mungkin riasanku sudah luntur karenanya.
"Jadi kamu korbankan hubungan kita?!" tanyaku dengan hati yang bersikeras untuk tidak percaya.
"Dengerin dulu, sayang!" pinta Gio yang kuhiraukan.
"Dengerin apa Gio? Kamu yang dari awal bikin aku kayak gini, kamu yang datang ngisi hari-hariku terus tiba-tiba bilang kalau kamu jatuh cinta sama aku. I'm not perfect, I'm different! I know! Aku selalu nolak kamu, aku selalu berusaha kubur perasaan aku buat kamu. Bahkan, rasanya berkali-kali lipat lebih sakit dan lebih gila dari ditolak. Aku berusaha supaya kamu berhenti dan cari cewek yang lebih baik. Tapi sialnya kamu akhirnya tau semua rahasiaku dan yakinin aku dengan ketulusan sialan kamu itu! Aku bisa apa? Aku bisa apa Gio, kalau aku juga sayang sama kamu. Tapi ini apa? Disaat aku sama kamu baru aja jadi kita dan disaat kamu baru aja bikin aku merasa berharga, kamu justru nunjukin sifat kamu. Kamu egois Gio!" potongku tanpa mau mendengar penjelasan Gio lagi. Kukira itu akan lebih menyakitkan saja.
"Ca, dengerin dulu!"
"Ga ada yang perlu aku dengerin Gio! Aku ga mau dengerin gimana egoisnya kamu, cukup!"
"Aku bisa jelasin, kamu harus dengar sampai selesai Ca!" pinta Gio yang terlihat sudah sangat frustasi.
"Ga perlu! Bisa jadi bagian dari kisah cinta kamu itu sesuatu yang luarbiasa buat aku, Gio. Aku mungkin terlalu sulit untuk dimengerti dan beradaptasi, aku mungkin juga orang pertama yang ngelakuin banyak hal baru ke kamu. Dan, mungkin aku orang pertama yang harus say goodbye terus pergi dari sini," ucapku menahan isakkan yang sudah kutahan sejak tadi.
"Caca, I say no!"
"Every chapther has an end Gio, and every meet has a goodbye too. Just like how we meet here, we fall in love and now, in the truely end of our journey. You still deserve better. Thanks for everything,goodbye Gio,"ucapku kemudian menepis tangan Gio yang menahanku,lalu berbalik untuk segera pergi dengan rasa sakit ini.
Di tempat ini,tempat dimana kami pertama kali dipertemukan,jatuh cinta sekaligus berpisah. Aku ingin menyimpannya sebagai sebuah kenangan akan masa putih abu-abu yang amat sangat indah untuk dilupakan.
'Selamat tinggal, my friend for life, teman hidupku, Giorgino Christian Wellington. See you in another love story,' batinku sambil terus berjalan meninggalkan sekolah.
***
Annyeong!!
Are you cry yet?
Uh, it's a hardest part for me and also for Gio and Caca.But a little spoiler guys, this is not goodbye😂
Hope you like it and don't forget to vote and coment
See yaa my lovely
Hwarang's
![](https://img.wattpad.com/cover/277982625-288-k4081.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
(HWARANG'S 5) FRIEND (REWRITE)
Fiksi RemajaDia bukan pria yang sangat sempurna, tapi cukup untuk membuatku bahagia. Dia manis, bawel, lucu dan sangat ekspresif. Dan semua itu memenuhi hari-hariku yang pasif. Kukira, mencintainya adalah sebuah kesalahan. Namun, seiring berjalannya waktu, ak...