Suara klakson mobil bergaung tak sabaran di depan pekarangan rumah dua tingkat bercat cream yang memiliki taman indah di depannya, mobil bertenaga listrik keluaran terbaru itu terus menerus membunyikan klakson yang mengusik gendang telinga
"Sialan, semoga lo di labrak tetangga !" Rutuk Ran yang sedang fokus menggunakan maskara
Ya, hari ini adalah hari dimana sekolahnya tercinta -tapi boong - mengadakan prom night party sebagai agenda terakhir kelas 12 di sekolah
Prom night party itu sendiri diadakan di auditorium sekolahnya yang megah, kemarin siang saat Ran mampir ke sekolah untuk membeli makanan ibu kantin. Ran melihat rombongan adik kelasnya yang menjabat sebagai anggota organisasi sedang sibuk menghias auditorium sekolah yang biasanya dipakai untuk acara pentas seni dan acara acara besar lainnya
Ran mengenakan maxi dress berwarna cream dengan detail sulaman bunga buatan mamanya, dress itu terlihat layaknya sarung tangan yang membalut tubuh indah milik Ran hingga membuat lekukan tubuhnya terlihat lebih detail namun tidak berlebihan dan masih bisa di kategorikan sopan dengan kerah bermodel V neck yang belahannya tidak terlalu rendah, aman lah yaa~
Rambut hitam legam nan indah milik Ran di ikat sebagian agar sedikit menunjukkan sisi feminimnya, Ran membalut kaki jenjangnya dengan heels setinggi 8cm agar tidak terlalu terlihat kerdil saat berdansa bersama teman temannya meskipun tinggi Ran sendiri 170cm, termasuk tinggi bukan ?
Setelah menyemprotkan parfum di beberapa titik ditubuh Ran, Ran mengambil hand bagnya lalu pergi keluar rumah dengan wajah yang ditekuk
"Baru juga mau nyebat, udah keluar aje lo neng" ucap Mikhael sambil nyengir kuda
Ran menatap datar kearah Mikhael "Gak usah sok nyebat deh, lo kena asap BBQ aja batuk semaleman gak kelar !" Jawab Ran "Babu cepet bukain pintu mobilnya, baginda ratu mau duduk" perintah Ran dengan nada yang menjengkelkan
Mikhael hanya mampu mengomel sendirian sambil membukakan pintu untuj Ran "Silahkan ndoro Arana" ujar Mikhael lalu masuk ke dalam mobil dan mulai menjalankan mobilnya dengan cepat, seperti biasa
Setelah mengemudi hampir 15 menit, Mikhael memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah yang sudah dipenuhi oleh mobil mobil yang berjejer rapi, Mikhael lari dengan tergesa gesa untuk membukakan pintu bagi Ran yang kadang terlalu mandiri dan tidak romantis
"Wah babuku ini penuh inisiatif sekali ya~" goda Ran sambil terkikik geli,tanpa menunggu lama Mikhael menggandeng tangan Ran dan masuk ke dalam auditorium
"Permisi kak, undangannya mana ?" Tanya adik kelasnya ketika melihat duo troublemaker nyelonong masuk tanpa melihat kanan dan kiri dulu
"Hah ? Emang pake undangan ?" Tanya Mikhael pura pura polos
"Iya kak, kalau gak bawa undangan nanti gak dikasih makan" jawab adik kelas yang berpipi chubby
"Ya Tuhan, masa iya gak dikasih makan sih gue~" ucap Mikhael drama
Ran memukul kepala belakang Mikhael yang masih melanjutkan drama sialannya itu, dengan cepat Ran mengambil undangan milik Mikhael yang disimpan di balik jasnya
"Maafin temen saya ya dek, soalnya agak bego dan idiot" ucap Ran yang disambut kekehan adik kelasnya
"Jangan ancurin wibawa gue deh !" Protes Mikhael
"Lo gak ada wibawa, gak usah sok keren deh lo !" Jawab Ran lalu menyeret Mikhael masuk ke dalam
Dari jauh Ran bisa melihat Khafi yang sedang melambaikan tangannya bersama dengan Rayhan, Gabriel dan Tata yang sekarang sudah resmi menjadi pacar Khafi
KAMU SEDANG MEMBACA
ARATHA (MAJOR REVISION)
Teen FictionON GOING (18+ Mengandung kekerasan,kalimat kasar dan non baku serta adegan dewasa,harap bijak dalam memilih bacaan) Apakah kau tahu hal apa yang selalu kusembunyikan ? Aku mencintaimu,itu saja dan akupun juga terluka karena mencintai manusia seperti...