20. Tatapan dalam diam

116 13 4
                                    

Ran dan Mikhael berjalan beriringan menuju tiket box untuk membeli tiket setelah mendapatkan apa yang di butuhkan mereka duduk di kursi yang telah di sediakan untuk menunggu jadwal penayangan

"Ran bentar ya mau beli popcorn dulu, mau coke ga?"

"Boleh tuh, pake uang gue aja nih" Ran menyerahkan 3 lembar uang 100 ribu kepada Mikhael yang di tanggapi dengan dengusan

"Gue kan punya janji bakalan traktir lo sepuasnya kalo lo berhasil selesain tantangan, remember ?"

"Oh iya, yaudah gih sana" Ran memainkan ponsel Mikhael, tak lama kemudian Mikhael duduk di hadapannya dengan membawa popcorn ukuran besar dan 2 coke

"Cepet amat Mika ?"

"Lagi sepi honey, suapin popcornnya dong"

Ran memutar bola matanya jengah namun tetap menyuapi Mikhael

Ran dan Mikhael menjadi pusat perhatian di bioskop, selain karena paras mereka yang rupawan,mereka tampak serasi menggunakan atasan berwarna hitam di tambah dengan tingkah Mikhael yang sedikit manja dan selalu memanggilnya dengan panggilan kesayangan, membuat ABG yang ada disana merasa iri sekaligus gemas

"Mika 10 menit lagi mulai, masuk yuk"

"Yaudah popcornnya bawa, gue bawa Cokes"

Mereka berjalan memasuki studio yang tertera di tiket

"Kita di sweetbox ?"

"Iya, kita berdua orangnya gampang risih yaudah gue pilih sweetbox mau pilih yang lain takut lo ketiduran terus gue di kacangin sendiri" jawab Mikhael sambil duduk di kursinya

"Bagus deh, abis ini traktir gue ya Mike"

"Iya, btw kita bego ga sih di rumah kan ada Mini bioskop ngapain kesini ya ?"

"Kalo di rumah gak bayar Mika, duit jangan kelamaan di simpen di dompet nanti berjamur mending lo traktir gue"

Mikhael terkekeh kecil mendengarnya tak terasa film mulai di tayangkan membuat Ran dan Mikhael fokus menatap kearah layar

Ran menyandarkan kepalanya sambil memakan popcorn, Mikhael yang merasa sedikit terganggu karena rambut Ran menutupi matanya mengalihkan pandangan untuk menatap Ran dan tersenyum melihat Ran yang tampak santai menonton film sambil memakan popcorn, Mikhael mencium puncak kepala Ran membuat Ran mengalihkan pandangannya kepada Mikhael dan memberikan pandangan bertanya tanya

"Gapapa, gue suka wangi shampoo lo" Mikhael mengatakan itu dengan suara rendah karena takut mengganggu fokus orang lain

"Kebiasaan lo dari kecil ga berubah Mike" ucap Ran sambil menatap layar kembali Mikhael melingkarkan tangannya di bahu Ran

"Wangi lo selalu bikin tenang Ran"

Ran hanya tersenyum simpul mendengarnya lalu menyuapi Mikhael dengan popcorn dan tentu saja di terima Mikhael dengan senang hati

Ketika sedang asik menyuapi Mikhael, Ran merasa ada seseorang yang menatapnya dari belakang hingga membuatnya menoleh untuk memastikan namun tidak ada satupun orang yang menatapnya

Mata tajam Ran menelisik deretan deretan kursi yang sudah di tempati untuk memastikan bahwa feelingnya tidak meleset, namun nihil

"Kenapa Ran ? Ada yang gangguin lo ?"

"Nothing" Ran mengangkat kedua bahunya acuh dan memfokuskan diri kepada film yang ada di hadapannya

Memang benar tak jauh dari tempat Ran duduk ada seseorang yang memperhatikannya dengan sangat intens seolah jika dia mengalihkan pandangannya sebentar Ran akan hilang, orang tersebut memperhatikan gerak gerik Ran dan Mikhael dengan seksama

Mikhael yang masih di landa rasa penasaran membuka kaca tersembunyi di case ponselnya dan mengarahkan kaca itu ke deretan kursi di belakangnya, hingga akhirnya kaca itu menangkap siluet seseorang yang sedang menatap intens ke arahnya dan Ran

Mikhael menolehkan kepalanya ke belakang untuk menatap orang itu dan memberikan senyuman setan yang mengerikan, mata kelam Mikhael menyiratkan sebuah ancaman kepada orang itu

"I got you" desis Mikhael pelan lalu mengalihkan pandangannya ke layar di hadapannya, dia terkekeh ketika menyadari bahwa dia mengenali siapa orang itu

"Mika, lo kerasukan?"

"Saha aing ? eh salah ya itu mah artinya siapa gue"

"Yaitu lo siapa" jawab Ran cuek sambil meminum cokesnya

"Saha maneh" ucap Mikhael

"Bidadari"

"Dih"

Mikhael menoyor kepala Ran dengan pelan kemudian memeluknya dan menolehkan kepalanya lagi ke arah orang itu sambil memberikan senyuman yang lebih terlihat seperti senyuman jahil membuat orang itu menggeram tertahan

Film sudah berakhir Ran menarik tangan Mikhael ke luar dari studio, mereka berjalan menuju salah satu restoran favorite mereka sepanjang perjalanan Ran dan Mikhael bergandengan tangan sambil mengobrol hal yang tidak penting untuk mengalihkan rasa lapar

"Arana ?"

ARATHA (MAJOR REVISION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang