5. Pertemuan pertama di luar sekolah

215 19 8
                                    

"Aku tidak akan melepaskan rengkuhan ku meskipun kamu sendiri yang memintaku untuk melepaskannya,karena itulah janjiku"

~~~

Selama di perjalanan Ran dan Mikhael bercerita banyak hal sampai tak terasa jika mereka sampai di rumah Ran, dengan segera Ran turun dari motor Mikhael

"Makasi Mika, mampir yuk?" Tawar Ran kepada Mikhael

"Pengen sih, tapi diajak main futsal nanti malem jadi lain kali aja" tolak Mikhael

"Tumben lo maen futsal, emang bisa nendang bola?" Tanya Ran sedikit menggoda Mikhael

"Jangankan nendang bola, nendang cowo cowo genit yang mau deketin neng aja abang bisa kok" Ucap Mikhael dengan gombalannya entah belajar dari siapa, Mikhael yang sekarang lebih sedikit narsis meskipun dulu juga narsis sih

"Eww banget lo Mika, diajarin siapa sih lo?" Ucap Ran sambil terkekeh, dia merasa geli dengan gombalan Mikhael

"Ga penting darimana, yang penting khusus untuk neng Ran kesayangan abang Mikhael" ucap Mikhael dengan gombalannya

Ran sontak mencubit pipinya untuk yang kedua kali, pipi mochi milik Mikhael terlalu mubazir jika hanya menempel di wajahnya saja lebih baik di unyel unyel

"Kira kira dong kalo unyel unyel nanti kalo aku jadi jelek gimana?" Tanya Mikhael dengan wajah yang di tekuk

"Emang jelek, kata siapa ganteng?" ucap Ran

"Kejam"

"Haha" Ran tertawa puas Mikhael memang mudah merajuk tapi jika dia sedang berada dalam mood bagus level tinggi maka dia akan balik menggoda mu, atau dia akan menekuk wajahnya

"Udah ya ketawanya mau saingan sama mbak kun?" Tanya Mikhael

"Nanti ada di kamar mu loh Mika" balasRan

"Iya, kamu hahaha" Mikhael tertawa ketika membalikan kata kataku

"Udah siap di apelin mbak kun?" tanya Arana pada Mikhael

"Hush lo tuh ya kalau ngomong, udah sore nih kalo terus disini yang ada gue telat futsal, gue pulang dulu ya Aranabelle" pamit Mikhael

"Hati hati Mika" ucap Ran pada Mikhael,Ran langsung memutar balik badannya bersiap untuk masuk ke rumah, namun gerakannya terhenti ketika mendengar suara Mikhael

"Arana Luciana ?" Panggil Mikhael

"Iya ?"

Mikhael dengan cepat mencium pipi Ran lalu mengacak rambutnya dengan lembut dan penuh kasih sayang

"See you tomorrow Ran dan jangan lupa tantangannya" ucap Mikhael dengan senyum menawannya dan langsung menancap gasnya dengan cepat

Kejadian itu membuat otak Ran stuck di tempat, dia tidak bisa berpikir sama sekali semuanya terjadi secara cepat, ketika mengingat hal itu sontak saja membuat pipi Arana merona, meskipun Ran sering dekat dengan beberapa cowok tapi, hanya Mikhael yang memang sangat suka membuat hatinya tak karuan

"Sialan Mika" ucap Ran mengumpat dalam hati

Jika di tanya apakah Ran dan Mikhael berpacaran maka jawabannya adalah tidak, mereka berdua bersahabat sejak kecil dan Mikhael adalah orang yang paling dekat dengan Ran selain Mama dan kakak laki lakinya. Bagi Mikhael, Ran adalah orang paling dekat dengannya dan termasuk kategori orang yang dia sayang, jadi jangan heran jika Arana dan Mikhael terlihat seperti sepasang kekasih karena Ran dan Mikhael sudah di pertemukan oleh kedua orang tua mereka sejak kecil dan tentu saja Ran dan Mikhael tumbuh bersama jadi tidak heran jika melihat betapa dekatnya Ran dengan Mikhael

Ran menggelengkan kepalanya ketika kembali teringat kejadian tadi, sahabatnya memang sangat absurd dalam berbagai aspek
Tanpa menunggu lama, Ran memasuki rumahnya dan melihat wonder Mama nya sedang sibuk menggambar desain baju

"Udah pulang kamu Nak?" Tanya mama

"Udah Ma" jawab Ran kemudian menghampiri Mamanya

"Mandi dulu sana, abis itu makan eh gopud dulu deng" suruh Mama pada Ran

"Okay Wonder Mama" jawab Ran segera lari menuju kamarnya yang di dominasi oleh warna baby blue dan putih yang terlihat soft dan menenangkan. Sangat berbeda jika melihat betapa barbar dirinya itu.

Ran menaruh tasnya di atas sela meja belajar yang tidak terpakai karena Ran lebih suka belajar secara lesehan dan rebahan, walaupun lebih di dominasi oleh rebahan dan main hp.Ran memasuki kamar mandi dan mulai membersihkan dirinya, setelah selesai dia langsung memakai piyama berwarna abu abu yang memiliki gambar kartun totoro, kartun kesukaannya dari dulu sampai sekarang, Ran mengeringkan rambutnya dengan handuk dan menyisirnya agar rapi dengan sengaja melewatkan ritual skincare setelah mandinya, sungguh Ran adalah perempuan pemalas meskipun di meja riasnya terdapat tumpukan skincare yang sengaja dia beli, jangankan skincare untuk mandi saja dia malas, setelah menyemprotkan sedikit parfume Ran menghampiri mamanya yang masih berkutat dengan gambarnya

"Pesan makan sana Ran, mama gak sempay masak" suruh mamanya

"Nanti aja Ma, belum lapar" jawab Ran kemudian duduk di hadapan mamanya, melihat mamanya menggambar desain baju

"Makan jangan nunggu laper, lagian kalau pesan sekarang nanti abang gopudnya sampai pas kamu udah milai berasa lapar" ucap Mama

"Nanti, Ran gak lapar dan pengen liat mama desain baju" jawab Ran keras kepala

Ngomong ngomong, Ivanna Lunaria Athenian adalah nama Mamanya, Mamanya membuka usaha secara online di bidang fashion, Ivanna hanya membuat 5-7 gaun dalam 3 bulan jadi tidak ada namanya yang order kepepet, jika ingin memesan maka harus melakukan pemesanan dari jauh jauh hari, alasan Ivanna hanya menerima membuat gaun 5-7 gaun dalam sebulan adalah karena Ivanna membuatnya sendiri tanpa karyawan, Ivanna melakukan itu karena ingin memberikan yang terbaik untuk customernya, meskipun sering di bantu satu karyawan yang makan gaji buta yaitu Ran sendiri, yang akan rajin jika ada maunya dan berubah malas jika keinginannya sudah tercapai, usaha Ivanna selalu ramai dan jumlah costumers sering membludak dan membuat Ivanna dan Ran senang karena itu artinya masyarakat dapat menerima produk Mama dengan senang hati

"Ran, disamping kamu ada pesenan langganan mama nanti dia kesini, kamu kasih ya mama mau potong potong bahan dulu, uangnya udah di transfer kok" ucap Ivanna pada Ran lalu melangkah ke ruang penyimpanan bahan "oh ya, jangan lupa senyumnya kalo ada tamu,jangan unjukin muka ketus,sopan santunnya jangan lupa" tambahnya sebelum menghilang di balik pintu

Ran memainkan game cacing di hpnya sekalian mengusir gabut, sebenarnya dia ingin rebahan di kasur posesifnya namun dia teringat pesan mamanya, Ran takut jika di kamar suara belnya tidak terdengar, hingga pada akhirnya Ran memilih rebahan di sofa dan ketika sedang fokus bermain cacing tiba tiba bel rumahnya berbunyi

Ran meng-off kan ponselnya dan membuka pintu sambil tersenyum, namun senyumnya langsung tergantikan dengan wajah terkejutnya

"Artha ?" Cicit Ran dengan suara pelan

Tbc


Vote + follow jgn lupa ya:')

ARATHA (MAJOR REVISION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang