31. ice cream

87 8 0
                                    

Ran tersenyum menatap Artha ketika makanannya sudah habis begitu juga Artha yang sedari tadi memperhatikan saat makan, makanan Artha habis lebih dahulu itulah sebabnya dari tadi Artha hanya menatap Ran hingga Ran harus menahan rasa gugupnya

"Ran masih lapar ?"

"Cukup kok"

"Mau es krim ?"

"Mau" Ran tidak akan pernah menolak jika bersangkutan dengan es krim,sikap spontan Ran membuat Artha terkekeh

"Oh shit, here we go again" Ran mengumpat dalam hati ketika melihat Mikhael dan Gabriel memasuki restoran yang sama dengannya, sebenarnya tidak masalah si kembar itu mau makan dimanapun tapi saat ini dia sedang bersama Artha jika Gabriel tahu, entah apa yang akan terjadi

Ran segera mengeluarkan ponsel miliknya dan membuka roomchat bersama Mikhael

Arana
Mikaaaaaaa

Mikhael
Kenapa Ran ?

Arana
Arah jam 11

Ran dapat melihat Mikhael mendongakkan kepalanya dan langsung beradu tatap dengan Ran, dia dapat melihat raut terkejut Mikhael yang langsung berubah dalam tenang dalam hitungan detik

Mikhael
Shit Ran, Artha dan Gabriel gak boleh ketemu dalam waktu dekat

Arana
Lo alihkan perhatian Gabriel, gue mau bawa Artha keluar

Mikhael
Oke, good luck Ran

"Artha ayo beli es krim" ajak Ran lalu berdiri dari duduknya

"Kita ke tempat es krim langganan Artha"

Ran melirik ke arah Mikhael yang juga sedang melirik ke arahnya, mereka harus melakukan ini senatural mungkin karena mereka sedang berhadapan dengan Gabriel yang sangat cepat paham keadaan meskipun hanya lewat lirikan mata

Ran menghela nafas ketika telah berhasil keluar dari restoran itu dan masuk ke dalam mobil yang langsung melaju ke kedai es krim

🌱🌱

Mikhael menahan ekspresinya senatural mungkin agar tidak membuat Gabriel curiga

"Entah perasaan kakak doang atau gimana, kakak serasa liat Ran pake gaun pink" celetuk Gabriel

"Ck perasaan lo doang kali, lo kan bucin berat sama Ran" ucap Mikhael dengan tenang meskipun jantungnya sedang menggila

"Mungkin kakak kangen sama Ran"

🌱🌱

Ran dan Artha memasuki kedai es krim yang berada dekat alun alun kota beruntung kedai ini tidak terlalu ramai hingga membuat Ran leluasa

"Ran mau rasa apa ?" Tanya Artha

"Rasakan cintaku padamu hehe"

Artha ikut tertawa mendengar rayuan Ran yang terdengar sangat picisan

"Haduh anak muda sekarang bucin sekali ya, jadi inget masa muda paman dulu" ucap si pemilik kedai es krim yang terlihat ramah "Artha apa kabar ? Baru liat kamu lagi"

"Baik paman, di sekolah lagi banyak tugas jadi gak bisa mampir kesini"

"Mau lulus punya pacar cieee" goda si pemilik kedai yang di tanggapi Artha hanya dengan kekehan saja

Ran memandang etalase yang penuh es krim berbagai rasa dengan tatapan lapar

"Paman kalo Artha yang biasa ya, Ran mau apa ?"

"Mint chocolate chip" jawab Ran antusias

"Itu aja ?"

"Nambah boleh ?"

"Boleh"

"Cookies n cream juga paman"

"Siap, kalian tunggu di lantai atas aja"

Ran mengekori Artha yang sedang menaiki tangga menuju lantai dua, Artha seperti sudah hafal seluk beluk tempat ini dan dekorasi lantai atas ini sangat membuatnya tercengang, sepertinya paman pemilik toko ingin membuat pelanggannya bahagia makan es krim disini

"Duduk Ran"

"Artha sering kesini ?"

"Kalau lagi gak ada kerjaan atau bosen sama suasana belajar di rumah Artha kesini"

"Begitu"

"Oh ya Ran ada yang mau Artha tanyain"

"Apa ?"

"Ran anak tunggal ?" Tanya Artha

"Enggak, gue punya kakak"

"Kok gak pernah keliatan ?"

"Es krim spesial sudah datang, silahkan di nikmati ya" Paman pemilik kedai itu menaruh nampan yang berisi es krim pesanannya ke atas meja

"Makasi paman" Ran tersenyum manis sehingga menunjukkan lesung pipinya yang hanya ada sebelah membuat Artha tersipu meski hanya melihatnya

Ran memakan es krim itu dengan lahap seperti anak kecil yang baru diizinkan memakan es krim,Artha terkekeh melihatnya

"Es krimnya enak nanti gue bakalan ajak Mikhael kesini" ucap Ran

"Jangan" Artha menggenggam lengan kiri Ran dengan erat dan mengelus punggung tangannya membuat Ran salah tingkah

"Jangan sama Mikhael terus sama Artha aja, Artha gak suka liat Ran sama Mikhael terus" Artha menundukkan kepalanya

"Gue suka lo cemburu Tha"

"Eh ?"

"Itu artinya lo mulai menerima gue" Ran tersenyum sambil menatap Artha dengan senyum manisnya

" I like you Artha Yofiel Melviano"

Ungkapan cinta yang tulus dari Arana membuat Artha tertegun tak menyangka jika dia mampu mendapatkan perempuan seperti Arana yang selalu di kelilingi laki laki sekelas Mikhael, Rayhan, Khafi dan laki laki populer lainnya

"Lo gak perlu jawab sekarang Artha, lo cukup tau aja it's okay for me"

"No, i love you more Arana Luciana"

Tbc

ARATHA (MAJOR REVISION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang