Bel pulang sekolah sudah menggema di segala penjuru arah membuat para siswa yang sedari tadi menahan kantuk memekik senang karena akhirnya proses belajar sudah selesai
Tidak terkecuali Ran yang sedang duduk di dalam mobilnya ditemani oleh dering telepon yang berbunyi nyaring membuat Ran yang sedang membaca novel merasa terganggu, Ran membolos di mata pelajaran terakhir dengan tidur di dalam mobilnya
Incoming call Arthayang🦉
"Halo" jawab Ran dengan ogah ogahan meskipun harusnya dia bahagia karena Artha menelponnya
"Artha dimana ? Oh maksudnya Ran dimana ?"
"Di parkiran"
"Artha pulang sama siapa Ran ?"
"Sama aku lah ini aku lagi nunggu kamu keluar kelas, cepetan kesini !" ucap Ran lalu mematikan sambungan teleponnya secara sepihak lalu melanjutkan membaca novel yang sempat tertunda
Tok tok tok
"Buka aja" sahut Ran tanpa mengalihkan wajahnya dari novel bergenre horror yang baru dia beli
Artha memasuki mobil dengan nafas yang memburu akibat berlari dari lantai tiga menuju parkiran menggunakan tangga,mata hazel milik Artha menatap Ran yang sedari tadi fokus kepada novel yang sedang dia baca bahkan Ran tidak menyapa Artha seperti biasanya dan Artha tidak suka ketika Ran mengabaikan Artha
Merasa mobil tak kunjung melaju Ran menjauhkan wajahnya dari novel dan melirik pada Artha yang sedang menatapnya dengan intens
"Kenapa ?" Tanya Ran yang tidak pernah ditatap oleh Artha seintens itu
"Kamu marah sama aku ? Kok kamu cuekin aku ?"
"Siapa yang cuekin kamu, aku lagi baca novel !"
"Seseru apa sih novelnya sampai kamu cuekin aku" sinis Artha yang merasa sangat kesal sekarang sedangkan Ran terkekeh mendengarnya membuat Artha semakin kesal
"Kamu cemburu sama novel Tha ?"
"Enggak tuh"
"Halah bohong banget kamu" ledek Ran dengan sengaja agar Artha semakin kesal karena ketika Artha kesal maka dia akan berkata sangat jujur
"Terus kalau Artha cemburu emang kenapa ? Gak boleh !?" Sahut Artha membuat Ran tertawa terbahak bahak "Artha gak lagi ngelawak gak usah ketawa" sindir Artha
"Gemesin banget pacarku yang satu ini"
"Yang satu ini ? Emang pacar kamu ada berapa ? Kamu selingkuh ya !?"
"Iya" jawab Ran dengan enteng
"Kamu serius Ran ?" Tanya Artha dengan mata yang mulai berkaca kaca, Artha tahu jika Ran tidak pernah main main dengan ucapannya dan ketika mendengar Ran menjawab pertanyaan Artha secara spontan membuat Artha semakin kalut "Kamu selingkuh Ran ?" Sambung Artha nada suaranya bergetar dengan nafas yang memburu
"Kalau iya, gimana ?"
"Ran, serius ?" Hancur sudah pertahanan Artha dalam menahan airmatanya, Artha tidak tahu harus melakukan apa yang ada di pikirannya hanyalah kosong dia terlalu fokus pada hatinya yang berdenyut perih, Artha menutup wajahnya agar Ran tidak melihat airmatanya meskipun Ran masih dapat mendengar isak tangis yang di keluarkan Artha
Ini baru permulaan Artha, lu bakalan nangis lebih dari sekarang kalau lu tau kalau lu adalah korban truth or dare gua dan sahabat gua
"Udah saatnya gue jujur sama lo Artha dan apapun yang lo denger nanti gue harap lo gak benci sama gue meskipun gue pastikan hati lo gak akan baik baik aja setelah denger ini"
"Gak perlu Ran, Ran gak perlu bilang apapun dan Artha gak perlu tahu apapun, itu lebih baik Artha gak yakin kalau Artha sanggup dengernya"
"Tapi lo harus denger ini Artha !"
"Gak mau, yang Artha perlukan itu cuma Ran Artha gak peduli Ran mau anggap Artha apapun selagi Artha terus bareng sama Ran semua rasa sakit itu terbayarkan" tutur Artha masih dengan airmata yang membasahi pipinya
"Artha gak masalah sama apa yang akan terjadi di masa depan, hati Artha udah memilih Ran dan itu artinya Artha harus siap sama konsekuensi yang bakalan Artha terima tapi seburuk apapun konsekuensinya asalkan terus bareng sama Ran konsekuensi itu sepadan !" Sambung Artha
Ran terenyuh mendengar kejujuran Artha tentang perasaannya dia tak menyangka jika Artha sudah jatuh terlalu dalam dan hal itu membuat Ran semakin merasa bersalah
"Maaf Artha gue bakalan bilang ini sekarang"
"No Ran, Artha gak mau denger itu"
"Gue cuma mau bilang itu prank Tha"
"Ha h?" Tanya Artha yang masih belum mencerna kejadian saat ini
"Itu prank Artha" jawab Ran sambil tertawa ngakak ketika mengingat Artha yang menangis histeris
"ARANA LUCIANA !!!" Teriak Artha dengan kesal
"Yes my hubby ? Kamu tau Tha wajah kamu tadi itu gemesin banget sayangnya gak sempet aku rekam ja-" ucapan Ran terpotong ketika Artha menempelkan bibirnya ke bibir milik Ran
"Kamu berisik sayang" ucap Artha ketika sudah menjauhkan wajahnya dari wajah Ran yang masih diam mematung "Kenapa ? Bibir aku manis ya sampai kamu speechless !?" Canda Artha
"ARTHA YOFIEL MELVIANO !"
"Iya istrinya Artha Melviano ?" Goda Artha sambil terkekeh ini kesempatan emas bagi Artha karena Artha dapat membuat Ran salah tingkah sampai kehabisan kata kata
"FUCK YOU !!"
Tbc
Ayo vote vote vote vote kalau kalian suka cerita ini✨
KAMU SEDANG MEMBACA
ARATHA (MAJOR REVISION)
Teen FictionON GOING (18+ Mengandung kekerasan,kalimat kasar dan non baku serta adegan dewasa,harap bijak dalam memilih bacaan) Apakah kau tahu hal apa yang selalu kusembunyikan ? Aku mencintaimu,itu saja dan akupun juga terluka karena mencintai manusia seperti...