"Kok Arana bisa di skorsing?" Tanya Artha merasa terkejut dengan informasi yang di berikan kedua sahabat Ran
"Bisa, kan kena kasus" jawab Rayhan dengan enteng
"Kasus apa?"
"Gatau jelas sih kasusnya apa, Ran cuma bilang dia di skors abis itu nomer ponsel dan sosmed dia gak aktif" Jelas Mikhael
Artha tidak menyangka jika Ran sedang di skorsing semalam Ran bersikap seolah tidak terjadi apa apa kenapa bisa di skors?
Sebuah ingatan tiba tiba melintas di kepalanya, ingatannya memutar kejadian kemarin di sekolah saat Ran menemukan dirinya di belakang pohon sedang meringis kesakitan, Ran membawa Artha ke UKS sekolah dan bertemu dengan guru BK disana, lalu masuk ke ruang BK dan setelah itu Artha tidak tahu apa yang terjadi sebab Ran tidak cerita dan Artha tidak bertanya
Apakah mungkin ini akibat kesalahpahaman kemarin sehingga membuat Ran di skors ?
"Kayanya Artha tau kenapa Ran di skors"
Artha menceritakan kejadian kemarin dari awal sampai akhir tanpa terlewat sedikitpun, Mikhael dan Rayhan hanya menyimak cerita Artha dengan tenang meskipun terlihat guratan amarah di wajah mereka berdua
"Gitu ya, makasi infonya Tha" ucap Mikhael
"Apa Artha klarifikasi sekarang aja ya, biar masa skorsing Ran di cabut"
"Gausah Tha percuma lo jelasin P×L juga gak bakalan di denger, sekali lo di cap buruk selamanya juga bakalan buruk, dengan lo klarifikasi gitu yang ada orang berspekulasi kalo Ran suruh lo buat nutupin kesalahan dia meskipun pada kenyataannya Ran gak salah sama sekali" Jawab Rayhan
"Tapi Artha gak enak sama Ran"
"Santai aja, ini bukan kali pertama Ran kena skorsing jadi no big deal " ucao Mikhael
"Apa Artha ke rumah Ran aja ya buat minta maaf"
"Hell no, buat apa ? Disaat kaya gini mending lo jangan ketemu Ran dulu deh, biar dia santai selama masa skorsing, Ran sih pasti seneng kalau kena skors" jawab Mikhael
"Kenapa ?"
"Cause we know who she is "
Setelah mengatakan itu Mikhael dan Rayhan melenggang pergi meninggalkan Artha yang masih di kelilingi kebingungan dan rasa bersalah pada Ran, mau bagaimanapun penyebab Ran menerima skorsing adalah dirinya, Ran di tuduh melakukan kekerasan pada Artha hanya karena Ran mengantarnya ke UKS predikat troublemaker pada Ran membuat Ran selalu mendapat pandangan buruk dari orang lain, dan itu membuat Artha heran kenapa hidup Ran bisa sesantai itu ketika mendapatkan banyak pandangan negatif seolah itu bukan hal yang besar
Artha menggelengkan kepalanya lalu melangkahkan kaki menuju ke kelasnya tidak jadi memakan bekal yang dia bawa
Arana POV
Ran terbangun pukul 9 pagi mengingat dia mendapat skorsing selama 2 hari membuat dia lebih santai dan memutuskan untuk menikmati "liburan" kali ini dengan rebahan dan membaca novel baru pemberian kakaknya, namun sebelum itu dia meraih ponselnya dan mencari nama Mikhael lalu menekan ikon telepon di layar itu
" Halo Babe " ucap Mikhael di seberang sana
" Lagi belajar ga ? "
" Gak kok lagi freeclass ini di taman belakang lo kemana kok gak masuk?"
" Skorsing 2 hari "
" Hah ? Kok bisa? "
"Bisa, dah ya mau upgrade jiwa rebahan dulu see you Honey "
Ran bisa mendengar Mikhael mendengus mendengar alasan Ran
" See you baby "
Ran menekan tombol merah itu dan langsung melempar ponselnya ke atas nakas dan mengambil novel namun ketika membuka novel tersebut, perutnya mengaum kencang meminta di isi Ran mendengus karena perutnya tidak sinkron dengan dirinya yang tidak ingin beranjak dari kasur
Ran melangkahkan kakinya menuju dapur dengan ogah ogahan ketika baru sampai tangga Ran dapat melihat mamanya yang sudah rapi entah mau pergi ke mana,namun Ran tidak memperdulikannya dan tetap berjalan menuju dapur
"Udah bangun Ran ? mama mau keluar ya gapapa kan Ran sendiri di rumah?" Tanya mamanya sambil menatap Ran yang sedang mencheck keberadaan makanan di meja makan namun nihil
"Ya emang kenapa kalo sendiri?biasanya juga begini, gaada makanan Ma?"
"Mama ga masak Ran, kamu delivery aja atau kalau mau masak sendiri" Mamanya menjawab sambil menatap Ran,sedangkan yang di tatap hanya memasang wajah datar tanpa ekspresi
"Oke"
Ran melangkahkan kakinya menuju kamar untuk mengambil ponselnya dan memesan makanan, belum genap lima langkah terdengar mamanya memanggil sehingga Ran membalikan badannya dan memandang mamanya dengan tatapan bertanya
"Pesan pake hp mama aja Ran,nih mau mesen apa ?"
Ran mengambil ponsel mamanya dan segera memilih makanannya, Ran hanya memilih 2 burger, kentang goreng,dan chicken wings dia juga mengorder bubble drink favoritenya kemudian menyerahkan ponselnya kembali pada mamanya
"Sini duduk Ran, sambil nunggu makanannya dateng" ucap Mama sambil menepuk sofa kosong di sebelahnya
Tanpa babibu Ran segera mendudukan dirinya dan menumpukan tubuhnya di sandaran sofa
"Ran menurut kamu om Andreas kaya gimana ?" Tanya mama dengan mata yang berbinar
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
ARATHA (MAJOR REVISION)
Teen FictionON GOING (18+ Mengandung kekerasan,kalimat kasar dan non baku serta adegan dewasa,harap bijak dalam memilih bacaan) Apakah kau tahu hal apa yang selalu kusembunyikan ? Aku mencintaimu,itu saja dan akupun juga terluka karena mencintai manusia seperti...