49. Damai

55 7 2
                                    

Hi semuanyaa,selamat datang dan selamat membaca.....
Sebelum baca klik ikon bintangnya dulu ya~itu sangat berharga buat penulis amatir seperti saya untuk berkembang menjadi lebih baik

Enjoy.....

---------

Ran tiba di daerah Magelang pada pagi hari, manik hitam kelam milik Ran menelisik lingkungan sekitarnya dengan binar kebahagiaan sebelum ke destinasi pertama yaitu candi Borobudur rombongan sekolahnya berhenti di rumah makan untuk sarapan terlebih dahulu karena perut Ran sudah keroncongan setelah tidur semalaman di perjalanan akhirnya Ran berlari terlebih dahulu agar bisa makan paling pertama di ikuti oleh Mikhael yang sama gilanya jika menyangkut soal makanan

Dugaan Ran meleset karena di meja prasmanan sudah ada beberapa siswa yang mengantri dan tepat di depannya adalah Sarah yang berdiri di belakang Artha, entah sial atau bagaimana di pagi hari yang indah dan cerah ini Ran sudah di suguhi pemandangan yang bisa membuat amarahnya meledak ledak, tapi dengan cepat Ran menyadarkan jiwanya yang siap membabi buta karena tujuan utama Ran di tour ini adalah untuk bersenang senang

Sayup sayup Ran mendengar Artha tertawa kecil karena ucapan Sarah dan Ran juga dapat mendengar Mikhael yang sedang cekikikan di belakangnya setelah melihat wajah Ran yang sangat kusut, jika bukan karena perutnya yang menjerit minta keadilan sudah dapat dipastikan Ran akan masuk kembali ke dalam bus

"Sarah mau makan sama ayam goreng atau daging ?" Tanya Artha pada Sarah dengan nada yang sangat lembut dan dijawab oleh Sarah dengan lembut juga

"Sabar ya ngab" bisik Mikhael dari belakang Ran tak lupa dengan suara cekikikannya

Ran memilih mengabaikan perkataan Mikhael dan mengambil makanannya dengan porsi yang tidak mencerminkan seorang yang anggun, well jika Ran tidak bisa melampiaskan emosinya dengan cara keras maka biarkan Ran melampiaskan emosinya pada makanan dengan begitu perutnya akan kenyang dan dia tidak akan kehabisan tenaga untuk bersenang senang dan tentu saja untuk bersabar

"Ran, selamat pagi" ucap Artha yang sedang berdiri di dekat meja prasmanan sementara Sarah sudah duduk di meja makan

"Pagi" jawab Ran singkat

"Artha mau makan sama Ran ya ?"

"Kalau punya temen jangan di tinggal" Ran sudah sangat lapar dan sekarang kesabarannya sedang di uji oleh Artha, Ran hanya bisa berdoa agar Tuhan mau menambah kapasitas sabarnya untuk beberapa saat

"Kita bisa makan sama Sarah juga, Ran" ucap Artha tanpa merasa berdosa, tidak tahukah Artha jika Ran sedang menahan rasa cemburu dan kesalnya

"Gue gak kenal sama dia dan tentu lo tau kalau gue gak nyaman deket sama orang yang gak gue kenal, cepet minggir sebelum gue makan orang"

Tanpa memerdulikan jawaban Artha,Ran segera menghampiri meja yang sudah di duduki oleh Hell Angels dan beberapa teman sekelasnya, Ran dapat melihat kalau Artha duduk berhadapan dengan Sarah yang sedang memasang senyum sok manisnya untuk Artha tanpa sadar hal itu membuat Ran makan dengan beringas

"Woi Jaenab, lo gak makan berapa taun ? Beringas amat" tanya Dabin sambil menatap Ran, semua orang yang ada di meja ini menatap Ran dengan tatapan geli terkecuali untuk Gabriel yang wajahnya selalu dingin dan cenderung susah di tebak juga Mikhael yang sedang asik makan ayam goreng dengan beringas

Dasar Mikharfield si kocheng oren, ledekan khas Khafi setiap melihat Mikhael makan segala olahan berbahan dasar ayam

"500 tahun gak makan nih" ucap Ran seadanya tanpa niat melucu tapi herannya membuat teman temannya terkekeh geli

ARATHA (MAJOR REVISION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang