63

19 1 0
                                    

Ran berdiri tegap sambil memegangi koper yang berisi banyak oleh oleh untuk keluarganya di Indonesia, mata hitamnya hanya menatap datar papanya yang berubah menjadi sangat manja dan cerewet hanya karena Ran akan kembali sementara ke Indonesia

"Janji ya Ran kamu pulang lagi ke Belanda ?" Tanya Rael untuk kesekian kalinya

"Berapa kali Ran harus bilang iya papa ?" Ujar Ran bertanya balik kepada Rael

"Hmph, awas aja kamu kalau gak balik lagi kesini, papa samperin kamu ke Indonesia" ancam Rael

"Iya papa cerewet !" Jawab Ran sudah mulai geram pada papanya

Ran dijadwalkan terbang pada pukul 8 pagi tapi karena Rael tidak membangunkan Ran maka terpaksa Ran mengontak pilot pribadi keluarga Athenian untuk terbang pukul 12 karena Rael meminta Ran untuk menemaninya makan siang terlebih dahulu. Kenapa pilot pribadi keluarga Athenian dan bukan pilot pribadi keluarga Rael? Jawabannya simple yaitu untuk pamer pada Rael, Ivanna yang sibuk dengan usaha fashionnya itu tiba tiba meluangkan waktu untuk mengurusi keberangkatan Ran dari Belanda menuju Indonesia, Ivanna berniat untuk menunjukkan jerih payahnya pada Rael yang sudah meninggalkan Ivanna sesaat setelah Ran lahir dulu

Singkatnya, meskipun Ivanna memaafkan Rael dan melupakan segala kebusukannya, bukan berarti dia tidak dendam kepada mantan suaminya yang sampai sekarang masih sering menggoda Ivanna dan sering kecentilan itu

"Udah deh pa, Ran juga gak lama di Indonesia" ucap Ran sambil menyeret kopernya masuk ke gate keberangkatan sebelum nanti diarahkan menuju tempat jet pribadi milik Ivanna itu terparkir

"Inget ya Ran, awas kamu kalau bohong! " ucap Rael lagi

"Iya cerewet!" jawab Ran "Jangan depresi gara gara kangen aku pa" sambung Ran langsung melenggang masuk meninggalkan Rael

"Sabar Rael, untung anak yang begitu cuma satu" monolog Rael

---

Ran menatap hamparan awan awan yang terlihat seperti permen kapas dengan hati yang damai, tentu saja damai. Hari hari yang menyesakkan dimana dia harus tinggal satu atap bersama Artha kini sudah terlewati, setelah insiden danau itu akhirnya Ran dapat berbicara dengan Artha meskipun tatapan kedua orang tua Artha masih sedikit dingin pada Ran, tapi who cares ? Ran kan tidak berniat untuk membunuh Artha

Setelah 2 hari bed rest, akhirnya Artha kembali ke Amerika sedangkan orang tuanya kembali ke Indonesia, Ran pasti akan merindukan Artha hanya saja ada satu hal yang membuat Ran tidak nyaman meskipun sampai sekarang Ran tidak tahu jawabannya

Ran hanya merasa ada binatang buas yang sedang mengintainya dan sedang menunggu Ran lengah sebelum menerkamnya dari belakang

Tanpa mau mempersulit pikirannya sendiri, Ran mencoba untuk memejamkan matanya yang terasa sangat berat namun ketika membuka matanya Ran berada ditempat yang tidak Ran ketahui dan tepat didepannya berdiri seorang perempuan yang sangat amat Ran kenali, nenek dari pihak ibunya, Reina Athenian

"Nenek ?" Panggil Ran pada sang nenek yang sedang tersenyum sambil menatapnya

"Halo Prinzessin" sapa neneknya dengan nickname masa kecilnya dulu, lalu berjalan kearah Ran dan memeluk Ran dengan erat seolah takut kehilangan cucu kesayangannya ini

"Bukalah matamu dan amati lingkunganmu dengan teliti, hal yang kau jaga adalah sumber kehancuranmu" ucap neneknya dengan kalimat yang begitu misterius

"Apa yang Ran jaga ?" Tanya Ran

"Soon you'll understand  what i mean, they still waits the right time to destroy you without mercy" ucap neneknya lagi "Till we meet again, my dear"

ARATHA (MAJOR REVISION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang