~~~Mikhael yang mendengar perkataan Ran langsung melongo,menatap Ran dengan pandangan tak percaya
"Are you sure ?" Tanya Mikhael
"Iya"
"Who ?"
"Namanya Andreas, itu doang yang gue tau" jawab Ran seadanya
"Jadi itu alasan kenapa lo minggat dari rumah ?" Mikhael memarkirkan mobilnya di garasi rumah, tidak segera turun. Ran tahu Mikhael ingin Ran membagi beban hidupnya
"Yes, gue minggat dari rumah juga gara gara gabut di skorsing"
"Mama kok gatau lo minggat?"
"Pas gua minggat, Mama lagi jalan"
"Jalan kemana ?"
"Mana gue tau"
"Sialan"
Ran keluar terlebih dahulu dari mobil milik Mikhael dan langsung masuk ke rumah mendahului si pemilik rumah lalu duduk di sofa yang ada di ruang tamu
"Udah pulang non ?" Tanya bi umay
Ran tersentak kaget mendengar suara bi Umay yang tiba tiba terdengar
"Oh iya bi"
"Tuan muda mana non ?"
"Disini bi" Mikhael masuk sambil membawa sekotak donat untuk bi Umay
"Nih donat buat bibi" Mikhael menyerahkan donatnya pada bi Umay
"Makasih tuan, lain kali kalau mau main keluar pulangnya gak usah bawain makanan ya" ucap bi Umay
"Gapapa bi, bibi kan yang selalu temenin Mika dari kecil sampai sekarang kalau mom and dad lagi sibuk sama urusan kantor, di tambah itu donat favorit bibi, jadi itu hadiah dari Mika buat bibi ,selamat ulang tahun bi Umay sayangnya Mika" Mikhael memeluk orang yang menggantikan orang tuanya yang selalu sibuk
Ran terharu melihat Mike yang terlihat tulus memperlakukan bi umay, langsung berdiri dan bergantian memeluk bi Umay
"Selamat ulang tahun bibi, yang suka suapin Ran di ayunan dan selalu jagain Ran sama Mika kalau kita lagi main, sehat selalu ya bibi, Ran sayang bibi"Bi Umay menangis mendapat perlakuan tak terduga dari dua orang remaja yang sudah dia anggap sebagai anak sendiri, bi Umay tau masa kecil keduanya bahkan menyaksikan keduanya tumbuh menjadi remaja yang cantik dan tampan menjadi kebanggan yang selalu di syukuri oleh bi Umay, yang bekerja untuk keluarga Neville sejak Mikhael dan Arana belum lahir
"Makasi ya tuan, non semoga kalian punya masa depan cerah dan karier yang bagus, dan semoga cepet dapet jodoh ya kalau bisa sih kalian berdua jodoh"
Ran dan Mikhael terkikik mendengar opsi terakhir dari permohonan bi Umay
"Yaudah bi, Ran sama Mike mau tidur dulu" Ran langsung menarik tangan Mikhael ke lantai dua, menuju kamar Mikhael setelah memasuki kamar Ran langsung mengunci pintu dan melempar tas ke meja belajar
"Gak sabaran ya ?"
Ran hanya menatap datar pada Mikhael yang sedang menatapnya dengan pandangan geli, Ran mengambil ponselnya yang sedang di charge lalu duduk bersandar di atas kasur
Ran melihat layar ponselnya terdapat banyak missed call dan pesan masuk dari mama nya, juga ada beberapa pesan dari kakaknya, Ran menghela nafas ketakutan akan mamanya yang seperti akan memulai hubungan yang baru dengan pria lain
"Ran ?"
Ran menolehkan pandangannya ke arah samping, namun Mikhael malah memiringkan kepalanya dan mencium Ran
Memang ini bukan kali pertamanya Ran merasakan bibir Mikhael, tapi tetap saja Ran terkejut dengan hal ini
Mikhael masih asik dengan kegiatannya sendiri sedangkan Ran masih melongo memperhatikan mata Mikhael yang menutup, tak lama Mikhael menjauhkan wajahnya dari wajah Ran
"Tambah manis ya, naik 1 level dari sebulan yang lalu" ucap Mikhael sambil menyentuh bibirnya sendiri
Ran yang akhirnya tersadar, langsung menghajar Mikhael menggunakan bantal dengan membabi buta
"Brengsek, Mikhael Neville mati lo" ucap Ran sambil terus menghajar Mikhael
Mikhael yang sedang di hajar oleh Ran juga terus terusan tertawa melihat Ran yang membabi buta sampai pada akhirnya Ran menghentikan acara menghajarnya karena kasihan melihat Mikhael yang kehabisan nafas karena puas tertawa
"Reaksi lo sama pas first kiss kita dulu Ran HAHA" Mikhael tertawa ketika mengingat ekspresi melongo Ran ketika di cium
"Berani cium ngedadak kaya tadi, gue bakalan rajam lo Mikhael"ancam Ran
"Jadi kalo mau cium bilang dulu ?" Tanya Mikhael
Ran melempar bantal guling ke arah Mikhael,lalu merebahkan dirinya merasa lelah karena tenaganya terpakai saat menghajar Mikhael
"Marah ?"
"Ngomong sama tangan gue"ucap Ran
Mikhael mengambil lengan Ran dan menunjukkan telapak tangannya sendiri
"Hi tangan Arana, ini tangan Mikhael"
"Idiot" Ran tertawa melihat tingkah absurd Mikhael, dia tidak bisa marah dan mendiamkan Mikhael terlalu lama karena Mikhael akan membuat suatu kebodohan hanya demi di maafkan oleh Ran
Ran menarik Mikhael agar berbaring di sampingnya dan menjambak rambut tebal Mikhael dengan pelan agar tidak terasa sakit
"Ampun ndoro, jangan siksa hamba" ucap Mikhael
Rwn tertawa dan langsung menarik Mikhael kedalam pelukannya, lalu mencium bibir Mikhael dengan cepat
Mereka berdua tertidur pulas hingga pagi dengan posisi berpelukan
~~~
Ran terbangun karena ada seseorang yang membuka tirai kamar Mikhael dengan lebar, membuat cahaya matahari pagi menerobos masuk
Ran mengernyitkan pandangannya yang masih kabur dia merasakan perutnya di tindih sesuatu, dia mengalihkan pandangannya ke arah Mikhael si pemilik tangan yang masih tertidur dengan lelap sambil memeluknya, hingga akhirnya Ran menyadari sesuatu
"Kalau Mikhael masih tidur terus siapa yang buka gorden ? pintu kan di kunci, Bi umay ga mungkin masuk sembarangan"
Ran mengalihkan pandangannya kepada sesosok manusia yang sedang berdiri di dekat gorden sambil menatap intens ke arahnya dan Mikhael, hingga Ran menyadari siapa orang tersebut dan membuat Ran kembali melongo tak percaya
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ARATHA (MAJOR REVISION)
Teen FictionON GOING (18+ Mengandung kekerasan,kalimat kasar dan non baku serta adegan dewasa,harap bijak dalam memilih bacaan) Apakah kau tahu hal apa yang selalu kusembunyikan ? Aku mencintaimu,itu saja dan akupun juga terluka karena mencintai manusia seperti...