Hi semuanyaa,selamat datang dan selamat membaca.....
Sebelum baca klik ikon bintangnya dulu ya~itu sangat berharga buat penulis amatir seperti saya untuk berkembang menjadi lebih baikEnjoy.....
--------
Ran menatap Mikhael penuh minat ini pertama kalinya Ran gibah soal Artha dengan penuh rasa antusias biasanya Ran tidak terlalu peduli bahkan cenderung tidak mau tau
"Oke, jadi apa ?" Tanya Ran pada Mikhael
"Lo gak tau kan kalau gue sama Artha sering gibahin lo di belakang ?"
"Sialan lo, tiap hari ketemu kenapa harus di belakang" hardik Ran
"Ya ampun Ran meskipun gue gibahin lo di belakang tapi pada akhirnya gue kasih tau lo kan ? Lagian gak asik gibah di depan"
"Kalo gue tau dari orang lain, gue gak akan segan buat tampar lo"
"Oke deh toh gue udah kebal di tampar atau bahkan di hajar sama lu, so gue lanjut diem diem Artha selalu chat gue di belakang lo semakin sering semenjak kejadian di kantin itu, dia selalu tanyain kabar lo lewat gue bahkan dia sampe nanya lo lagi deket sama siapa da-"
"Sebenernya yang pacarnya Artha gue atau lo sih Mika ? Kok Artha lebih sering chat dan terbuka sama lo di banding gue"
"Bund gue lakban juga mulut lo lama lama makanya jangan galak galak sama Artha, takut dia sama lo"
"Bacot ah, kesel gue"
"Harusnya lo akui aja kalau Artha lebih terpesona sama gue di banding lo"
"Diem pelakor"
"Yeu kalo bacot"
Ran mendengus kesal ketika Mikhael mencubit kedua pipinya dengan keras sehingga membuat pipinya memerah sebagai balasan Ran mencubit perut Mikhael dengan kencang
"Sakit woy !" teriak Mikhael
"BERISIK ANJIM, mau tidur nih gue !!" teriak Dabin dari kursi depan
"Eh maafin adek dong bang" goda Ran sambil tersenyum menggoda dan mengedipkan matanya genit
"Hih lagu lo kaya banci pasar malem Ran, gak pantes" ujar Dabin sambil bergidik ngeri lalu menutup wajahnya dengan selimut
"Dasar kucing garong" hardik Ran lalu memukul kepala Mikhael yang sibuk tertawa
"Woi kenapa gue yang di pukul !?" Protes Mikhael
"Gak usah banyak omong, lanjutin cerita lo cepetan sebelum obyek gibah kita dateng"
"Cih oke deh, intinya Artha sering nanyain lo dan lo inget pas Artha ajak lo dinner malah ketemu gue secara gak sengaja ?"
"Mana mungkin gue lupain itu" ucap Ran sambil tersenyum
"Ngapain aja lo abis dinner sampe gak bisa lupa ?"
"Main petak umpet di atas kasur"
"Gue gak yakin kalau Artha mau ngelakuin itu sama cewek tepos kaya lo" ledek Mikhael
"Inget bro, meskipun tepos Gabriel dan 3 mantan gua betah lama lama sama gua sehat sehat juga tiap hari di kasih susu" ucap Ran dengan wajah sombong
"Susu ape tu ?" Tanya Mikhael usil
"Susuperp*l"
"Brengsek, padahal gue udah serius"
"Lanjutin Mikhael Alexander Neville" paksa Ran sambil mengunyah popcorn caramel kesukaannya
"5 jam sebelum kalian dinner, Artha chat gue dia nanya harus pake baju apa dan dia harus bersikap kaya gimana karena gue mager ngetik akhirnya gue telpon dia, gue kasih tau harus make baju apa dan harus ngapain aja pas lagi sama lo tapi gue juga minta Artha buat ikutin apa yang Artha sendiri mau, lo tau Ran ? Pas di telpon Artha sampai nangis sejujurnya gue kaget sih Artha tiba tiba nangis, akhirnya gue tanya alasan dia nangis antara pengen ngakak tapi gak enak karena Artha bilang kalau dia gugup dan takut buat jalan berdua sama lo dia juga bingung harus ngapain aja biar lo gak bosen, Artha takut kalau dia gak kaya ekspetasi lo dan dia takut bikin lo kecewa juga malu makanya dia nangis, bahkan dia mikir kalau semisalnya Artha gak sesuai ekspetasi lo, lo bakalan mutusin dia" cerocos Mikhael sambil di selingi makan camilan sedangkan Ran hanya mengangguk angukkan kepalanya
KAMU SEDANG MEMBACA
ARATHA (MAJOR REVISION)
Teen FictionON GOING (18+ Mengandung kekerasan,kalimat kasar dan non baku serta adegan dewasa,harap bijak dalam memilih bacaan) Apakah kau tahu hal apa yang selalu kusembunyikan ? Aku mencintaimu,itu saja dan akupun juga terluka karena mencintai manusia seperti...