1. Permulaan

437 25 5
                                    

Happy reading:')
~~~

Mereka berlima duduk saling berhadapan di meja kantin yang sedang sepi itu, Rayhan memutar sebuah pensil di atas meja hingga pensil itu berputar dengan cepat lalu berhenti di Tata, target pertama di permainan ini

"Well, lo yang pertama Ta" ucap Rayhan dengan senyum misterius di wajahnya "So, Truth or Dare?" Tanya Rayhan pada Tata

"Dare" jawab Tata dengan penuh percaya diri

"Lo harus ngegodain pak Udin sampai baper" Tantang Rayhan masih dengan senyum miringnya

"Kurang ajar ya lu Ray, mentang mentang liat pa Udin baru masuk kantin lu langsung pilih dia buat tantangan ini" ucap Tata sambil menghampiri pa Udin yang sedang memesan makanan

"Pa Udin" Ucap Tata dengan nada manjanya

"Gausah minta traktir, saya belum gajian"Balas pa Udin dengan ketus

"Tata ga minta traktir kok, cuma mau bilang tapi malu" ucap Tata sambil menatap mata pak Udin

"Halah, biasanya juga malu maluin" sinis pa Udin sambil melirik ke arah Tata

"Pa jujur, saya suka banget sama cara mengajar bapak pas saya lihat di kelas MIPA" Tata berkata dengan mata berbinar

"Oh ya ?"

"Iya pa, wibawanya terasa banget" ucap Tata meskipun di dalam hati ingin segera menenggelamkan dirinya di rawa rawa

"Kamu cantik kalau begini Ta"Ujar Pa Udin sambil malu malu

"Kalo gitu saya pergi dulu pa"Tata pun melengos dari hadapan pa Udin lalu menghampiri keempat temannya yang sedang memperhatikannya sambil terkikik, memang laknat teman temannya ini

"Puas kalian?" Ucap Tata sambil duduk

"Okay kita mulai lagi" ucap Mikhael dengan antusias, diapun memutar pensil itu dengan cepat

Cepatnya putaran pensil itu semakin lama semakin pelan sehingga akhirnya berhenti tepat pada posisi Ran duduk

"Shit" ucap Ran mengumpat pelan

"Truth or Dare, Princess?" Tanya Mikhael pada Ran

"Dare !" Jawab Khafi dengan cepat "Gausah kebanyakan mikir Ran sayang" ucap Khafi

"Sialan lo Kap" sinis Ran

"Oke Ran, lo liat cowok yang mau keluar kantin sambil bawa kotak makan ?"tanya Mikhael sambil menunjuk kearah laki laki yang sedang berjalan keluar kantin

"Iya liat" jawab Ran ogah ogahan,dia memiliki firasat bahwa tantangan untuknya akan sedikit menyusahkan

"Sini bisikin" ucap Mikhael lalu membisikan sebuah kalimat di telinga Ran

"Are you losing your mind?"Tanya Ran pada Mikhael

"No, jangan jadi pengecut Ran" ucap Mikhael dengan nada meremehkan dan tentu saja itu membuat Ran merasa tertantang, karena Ran paling tidak suka di remehkan

"Okay, kalo gue berhasil lo harus traktir gua sepuasnya" tantang Ran

"DEAL" ucap Mikhael sambil menjabat tangan Ran

Ran beranjak dari kursinya lalu mulai menghampiri pria yang sedang berjalan sambil menunduk itu

"Permisi" Ucap Ran pada pria itu

Laki laki itu mendongakkan kepalanya yang tadi menunduk untuk menatap Ran, mata Ran bertemu dengan mata milik laki laki itu yang ternyata menggunakan kacamata.Tak lama kemudian, dia menunduk lagi

"Hi gue Ran, dan gue baru pertama kali liat lu disini jadi gue pengen kenalan, oh ya boleh gue tau nama lo ?" Tanya Ran sambil membuat suara yang lebih ramah dari biasanya

"Artha" jawabnya sambil menunduk

"oh kelas berapa ?"Tanya Ran

"12 Mipa 1" jawab Artha

"Loh kita seangkatan ? gue mipa 3" tanya Ran yang sekarang kebingungan karena jujur ini pertama kalinya dia bertemu dengan Artha, atau Ran nya yang terlalu kudet

"Iya"

"Kebetulan kelas kita satu koridor lo mau ke kelas juga kan ? bareng yuk ?" Tawar Ran

Artha hanya mengangguk lalu berjalan begitu saja mendahului Ran yang semakin merasa tertantang,dia jadi gemas sendiri pada tingkah Artha tanpa menunggu lama Ran langsung mengejarnya dan berusaha mensejajarkan langkahnya, Artha berjalan sambil terus terusan menunduk

"Lelaki aneh" Ucap Ran di dalam hati "Artha, kelas lo kelewat" ucap Ran,sejujurnya Ran tidak habis pikir jika Artha lupa dimana letak kelasnya sendiri

"Mau ke perpustakaan" ucap Artha sambil terus menunduk

"Oh ya ? gue ikut dong" ucap Ran pura pura antusias, padahal dalam hatinya dia sangat menentang ucapannya,jika bukan karena tantangan yang di berikan, Ran sih ogah ikut ke perpustakaan karena Ran lebih suka membaca di ponselnya, ketika sedikit lagi sampai di perpustakaan terdengar suara yang sudah sangat dia kenali lewat speaker

"Kepada Arana Luciana, segera ke ruang BK, Sekarang !"

Ya ampun,itu suara pa Udin guru yang selalu merasa gemas padanya dan sejujurnya Ran heran padahal dia cukup manis ketika sedang berada di sekolah, memanjat pagar saat terlambat, tidur di taman belakang sekolah saat jam pelajaran,menggunakan earphone saat guru tengah menjelaskan, manis bukan ?

"Yah see you next time Artha" ucap Ran lalu berjalan dengan ogah ogahan ke ruang BK, murid murid kelas 10 dan 11 yang sedang duduk di koridor langsung menundukkan kepalanya dengan segan atau malah takut ketika melihat Ran berjalan melewati mereka, sungguh Ran tidak butuh hal itu toh mereka hanya berbeda 1 atau 2 tahun dan juga Ran bukan senior gila hormat, selagi tidak ada yang mengusik zona nyaman nya Ran akan selalu diam di tempat dan tentu akan berbeda ketika ada yang mengusik Ran

Disisi lain, Artha memandang punggung Ran yang semakin menjauh ini kali pertamanya ada orang yang mau mengikutinya ke perpustakaan meskipun tidak jadi, dan dia cukup terkesan siswi jenis troublemaker seperti Ran mau ke perpustakaan meskipun tidak tahu apa tujuannya ke perpustakaan

"Cewek aneh" lirih Artha langsung segera masuk ke perpustakaan dan mengambil beberapa buku untuk dia baca

~~~

"Halo ibu dan bapak, ketemu lagi sama saya hehe" ucap Ran sambil cengengesan lalu duduk di kursi yang berhadapan dengan guru BK "Jadi, kenapa Ran di panggil?" Tanyanya

Tbc

ARATHA (MAJOR REVISION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang