28. Pertemuan pertama

90 11 0
                                    

Ran melirik Gabriel yang sedang sibuk mencatat materi di papan tulis, tidak ada yang berubah sama sekali wajahnya masih tetap sama seperti terakhir kali mereka bertemu di bandara 5 tahun yang lalu

"Ran"

Ran mengalihkan pandangannya menjadi menatap Mikhael yang masih mencatat, jika kalian bertanya apakah Ran sudah mencatat atau belum ? Jawabannya adalah sudah dia mencatat ketika guru sedang menjelaskan, kurang ajar memang

"Lo udah siap ?" Tanya Mikhael yang langsung dapat Ran mengerti kemana arah pembicaraan Mikhael

"Sebenernya enggak, tapi kalau Gabriel sekolah disini cepat atau lambat Artha pasti bakalan ketemu dia"

"Apapun yang terjadi gue bakalan selalu ada buat lo Ran, jadi jangan takut buat minta tolong"

"Sayang Mikhael" Ran dan Mikhael terkekeh pelan

"Arana Mikhael, kalian berdua lagi arisan?" Tanya guru biologi

Seisi kelas langsung menatap ke arah Ran dan Mikhael dengan pandangan geli karena duo chairmate itu kembali mencari masalah dengan guru

Bel istirahat berbunyi nyaring membuat Ran dan Mikhael menghela nafas lega karena mereka tidak akan di hukum

"Sekarang kalian berdua selamat, kalau terulang lagi kalian bersihkan gudang beserta toilet"

Ran membereskan alat tulisnya ke dalam tas dan mengambil ponsel kesayangannya

"Gimana sekolahnya Gabriel ?" Tanya Rayhan

"Well, not bad i guess mana Khafi sama Tata, mereka gak sekelas sama kalian ?"

"Khafi dan Tata di IPS kalau mau ketemu mending kita ke kantin" Ran melangkahkan kaki di ikuti ketiga sahabat kampretnya, mereka berjalan dengan dagu terangkat angkuh tak memperdulikan mata yang melihat ke arah mereka sambil berdecak kagum

"Woi sini, loh Gabriel"

"Hi Tata, Khafi"

"Kok lo ada disini sih ?" Tanya Khafi

"Kalian berlima kenapa sih reaksinya begitu semua, gak suka ya gue balik ke indo ?"

"Yang bilang gak suka siapa perawan ?" Tanya Rayhan

"Gue sih gak suka lo pulang" jawab Mikhael

"Mika suka gitu deh, semalem kan Mika tidur peluk kakak erat banget"

Sontak seluruh mata yang ada di meja itu menatap Mikhael dengan tatapan yang mengundang beberapa maksud lain

"Gak nyangka ya Mika" ucap Ran dengan senyum penuh arti

"Diem"

"Jadi mana oleh oleh dari London ?" Tanya Rayhan

"Ada kok, nanti kerumah aja sekalian kumpul gua kangen gibah bareng kalian" sahut Gabriel

"Sabi nih triple box ?" Tanya Tata dengan nada yang mengejek

"Oh nanti pesan aja, gue yang bayar kok"

"MANTAP GABRIEL" seru mereka berlima membuat seisi kantin melihat ke arah meja yang mereka tempati

"Ih anak baru di kelas 12 Mipa 3 gabungnya sama 5 troublemaker itu?"

"Pasti di ancam biar gabung"

"Pasti, gak tau diri banget ya"

"Denger denger anak baru itu kembarannya Mikhael "

"Sebelas dua belas sih kayaknya sama Mikhael "

Ren terkekeh mendengar perkataan para cabe dan terong busuk berkedok murid berprestasi di sekolah ini

"Kalian sering jadi topik gibah siswa sini ya ?" Tanya Gabriel

"Bukan sini aja sih, sekolah lain yang tau kita juga sering gibahin kok terutama gibahin Ran sama Mikhael" jawab Khafi

"Dan kalian diem aja ? Tumben gak kaya pas JHS biasanya senggol dikit bacok"

"Bukan diem, lebih tepatnya main secara halus itu lebih menantang toh selagi mereka gak ganggu teritori kita gue sih gak masalah, tapi kalau mereka sentuh teritori kita sejengkal aja" ucap Mikhael

"Tentu ceritanya bakalan berbeda" sambung Ran masih dengan seringaian yang semakin jarang dia tunjukkan

"Somehow, gue merasa sisi lain Ran sama Mike itu lebih menantang" Ucap Khafi

"Setuju sih"

"Gue ke toilet dulu ya" pamit Gabriel berjalan menuju toilet, suasana di Indonesia sangat berbeda dengan suasana di London dulu dan membuat Gabriel harus berusaha ekstra untuk beradaptasi dengan lingkungan yang dulu ia tinggalkan selama 5 tahun

"Permisi toilet dimana ?" Tanya Gabriel kepada siswa laki laki yang memakai kacamata dan membawa buku tebal di lengannya,maybe he is a nerdy ?

"Loh Mikhael kok gak tau letak toilet dimana ?"Jawab pria nerd itu

Mikhael ? Yah whatever

"Dimana ?"

"Itu pintu warna coklat" tunjuk pria nerd itu

Gabriel langsung melangkahkan kakinya menuju toilet meninggalkan pria nerd yang sedang kebingungan

Tbc

Halooooo,jangan lupa kritik dan sarannya ya thankseuuu udah mampir(。•̀ᴗ-)✧

ARATHA (MAJOR REVISION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang