33. Tamparan

102 10 11
                                    

Suara itu menghentikan Ran yang sedang asik berlari menjauh dari rumah sakit, dahi nya berkerut mendengar orang itu menyebut nama Ivanna - nama mama Ran

"Kamu Ivanna ?" Tanya seorang laki laki yang tidak terlalu muda tapi tidak tua seperti seumuran dengan ayah Artha

Pertanyaan itu membuat Ran kian waspada dia hanya takut pria di hadapannya adalah orang jahat maka dari itu dia memilih untuk menyembunyikan identitasnya, meskipun Ran tahu ada banyak orang yang menggunakan nama Ivanna di dunia ini tapi waspada tidak ada salahnya

"Maaf anda salah orang, saya bukan Ivanna" ucap Ran berusaha tenang

"Ah begitu ya, saya minta maaf tapi kamu terlihat mirip dengan orang yang saya cintai lagi pula melihat kamu memakai seragam SMA akan sangat tidak mungkin jika kamu adalah Ivanna"

"Kok di cariin om ?"

"Saya meninggalkan dia 17 tahun yang lalu"

"Ah begitu, kalau begitu saya permisi om harus ke sekolah lagi" bohong Ran padahal dia sudah berniat untuk membolos dengan pulang ke rumahnya

"Mari" balas lelaki itu

Ran melangkahkan kaki menuju mobil kesayangannya yang terparkir di parkiran rumah sakit

"Ran ?" Suara itu membuat Ran menoleh dengan cepat, cita citanya untuk membolos kian pupus

"Rayhan, lo ngapain kesini ?" Tanya Ran

"Gue di suruh guru BK buat jemput lo, katanya takut lo bolos" jawab Rayhan

"Emang mau bolos sih"

Tak

Rayhan menjitak kepala Ran dengan keras hingga membuat Ran mendengus

"Bentar lagi ujian, dan lo inget kan janji gue sama Mikhael buat memastikan lo ada di kelas setiap jam pelajaran"

"Iya kakanda, adinda ingat" Ejek Ran

"Nah adinda harus nurut sama kakanda dan ayo balik ke sekolahan, sini kunci mobilnya"

"Lo gak bawa mobil ?"

"Gue kesini naik motor di anterin satpam"

"Pada niat banget sih elaaah"

"Stop uring uringan Arana lo sekolah tinggal beberapa bulan lagi and then lulus setelah lulus lo harus kuliah, jadi perjalanan lo masih panjang" cerocos Rayhan yang selalu gemas dengan sikap malas Ran

"Mau kuliah di kamar Artha aja deh gua mah"

"Najis"

"Loh Ran, Rayhan"

Ran dan Rayhan langsung menghentikan perdebatan mereka ketika mendengar suara Artha

"Udah selesai Tha ?" Tanya Ran

"Udah, Rayhan kok ada disini ?"

Wajah Ran memucat ketika dia mendengar pertanyaan Artha perihal kedatangan Rayhan, hancur sudah citra Ran di hadapan orang tua Artha ketika orang tua Artha tau siapa Ran ketika di sekolahan

"Oh gue di suruh guru BK buat lihat keadaan lo Tha, tapi kayaknya lo gak luka parah deh" jawab Rayhan membuat Ran menghela nafas lega

"Artha gapapa kok Rayhan, makasih udah sempetin waktunya"

"Gapapa, lagi freeclass"

"Artha temen temen mu baik baik banget ya, terharu bunda kapan kapan kalian main ke rumah ya nanti tante masakin" ucap bunda Hana

"Aduh siap tante" jawab Rayhan sambil tersenyum

"Menantu, jangan lupa main ke rumah ya"

"Eh iya tante"

ARATHA (MAJOR REVISION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang