Pernyataan yang di keluarkan Artha membuat Ran tersenyum kemenangan, ekspresi terkejut yang di tunjukkan Neira sungguh membuat Ran bahagia
"Artha are you kidding me, you dating with that bitch?" Tanya Neira dengan ekspresi terkejut yang masih terpasang di wajahnya
"Serius dan Neira, pacar Artha bukan bitch jadi jangan panggil bitch lagi, Artha ga suka" jawaban yang di berikan Artha membuat senyuman Ran semakin mengembang
"Yes she is, lo gatau aja betapa jalangnya cewek yang jadi pacar lo ini Artha jangan mau di begoin cewek, atau lo di paksa sama cewek ini !?"
"Have a problem ? mind your own fuckin bussines" Ucap Ran menatap nyalang ke arah Neira
"Diem lo jalang, lo cuma mau manfaatin Artha kan, dasar cewek murah !"
"Enough Neira, that's not your bussines" Artha terlihat geram mendengar ucapan Neira yang kelewatan
"Lo suka sama Artha ya ?" Ucap Mikhael secara tiba tiba setelah beberapa saat bungkam menyaksikan tiga orang yang sedang berdebat
"He's my bestfriend dan gue harus tau siapapun yang deket sama dia, gue juga berhak nilai cewek yang deket sama Artha, dan temen jalang lo ini termasuk kategori hama jadi bawa jauh jauh" ucap Neira
"Hooo, bestfriend ya ? Really ? Don't be so naive yang gue liat dari lo itu sebaliknya, lo cuma mau Artha jadi milik lo doang, am i right ? Dan bukannya yang hama itu lo nempelin Artha kemanapun, haha" kekehan Mikhael terdengar mengerikan
"Mikhael gak boleh ngomong gitu" ucap Artha
"Lo sebenernya berpihak ke siapa sih Tha"
"Artha gak suka Ran di rendahin, Artha juga gak suka Neira di rendahin" jawab Artha
"Fuck you Artha" Mikhael mengumpati keluguan Artha
"Mikhael kok ngomong kasar ?" Tanya Artha
Ran terkekeh mendengar perdebatan antara Mikhael dan Artha, lalu mata tajamnya menatap horror ke arah Neira
"Mika kita jadi makan kan ?" Tanya Ran
"Jadi, yuk" Mikhael menggenggam lengan Ran dan mulai berjalan menuju restoran favoritenya
"Ran mau kemana ?" Artha terlihat tidak rela melihat Mikhael yang menggenggam lengan Ran
"Mau makan, mending kamu bawa tuh cewek pulang deh mukanya tambah jelek, sampai jumpa lusa Artha" Ran melanjutkan langkahnya yang terhenti tadi
"Sayang ?"
Ran menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang untuk melihat ke arah Artha dengan raut wajah terkejut
"Lusa, kalo aku ajak kamu dinner mau ga ?"
Ran mengerjapkan matanya merasa shock dengan ajakan Artha
"Serius ?"
"Iya, kamu mau ga ?"
Ran melirik ke arah Mikhael yang sama terkejutnya dengan Ran lalu mengalihkan pandangannya ke arah Artha
"Iya, mau kok"
"Makasi Ran" Artha tersenyum sambil menatap Ran
"Ran aja yang di ajakin dinner, kok gue enggak Tha ?" Tanya Mikhael
"Engga, Mikhael makannya banyak udah gitu Mikhael sering peluk Ran, Artha ga suka Mikhael" Ran dan Mikhael terkekeh mendengarnya
"Artha cepet pulang, atau gue pulang naik taksi aja" ancam Neira
"Yaudah sana naik taksi, Artha biar sama gue ganggu aja lo" ucap Ran dengan nada dingin
"Iya Nei ayo pulang"
"Denger jalang, urusan kita belum selesai gue pasti bakalan hancurin hidup lo dan antek antek lo"
"Oke, gue tunggu" jawab Ran, tak gentar sama sekali dengan ancaman Neira memangnya dia siapa ? Hanya makhluk ciptaan Tuhan yang satu jenis dengan Ran yang sama sama manusia, sombong sekali berkata seperti itu
"Hati hati ya Artha" Ran menyentuh pipi Artha dan mengelusnya pelan
"Sayang, Artha boleh chatting sama kamu kan ?" Tanya Artha
"Boleh, VC juga boleh"
"Gamau VC, biar kamu kangen sama aku" Artha tersenyum menatap Ran
"Artha pulang dulu ya Ran, nanti Artha telepon" Artha melangkahkan kakinya bersama Neira begitu juga dengan Artha dan Mikhael yang sedang berjalan menuju restoran tujuannya sedari tadi"Aduh yang udah sayang sayangan, aduh yang mau dinner, aduh dompet gue menipis dong gara gara traktir lo"sindir Mikhael dan membuat Arana terkekeh dan mulai memilih makanan
~~~
Ran dan Mikhael sedang dalam perjalanan pulang, mereka memutuskan untuk menunda kegiatan "Menipiskan dompet Mikhael" di hari selanjutnya karena mereka sudah kenyang dan mengantuk
"Ini balik ke rumah lo Ran?"
"Gak ah, gue mau nginep di rumah lo aja lagian ponsel dan mobil gue di rumah lo" jawab Arana
"Oke deh, mau izin dulu ke Mama Ivanna ?"
"Lo aja yang izin"
"Lo lagi ada masalah ya Ran?"
"Izin aja dulu nanti gue jelasin"
Mikhael membuka ponselnya dan melihat beberapa missed call dari mama Ivanna
"Ran, ada missed call dari mama nih gua telepon lagi ya"
"Iya"
Mikhael menekan ikon bergambar telepon dan meloud speaker panggilannya agar Ran dapat mendengarnya, tak lama panggilan tersambung
"Halo Mika, Ran lagi sama kamu?" Ucap Mama Ivanna di seberang sana
"Iya ma, Ran lagi sama Mika kok ini abis pulang jalan jalan"
"Syukur deh, kok ponselnya Ran gak aktif Mika ?"
"Ponsel Ran ditinggal di kamar Mika, Ma"
"Gitu ya"
"Ma, Ran nginep di rumah Mika boleh ga ?"
"Boleh, jangan nakal ya kalian"
"Duh kalo itu sih Mika gak janji Ma hehe, udah dulu ya ma. Mika lagi nyetir"
"Yaudah hati hati bawa mobilnya Mika"
"Oke ma Love you"
"Love you too"
Mikhael menekan ikon merah di layar ponsel dan menaruh ponselnya di dashboard mobil
"So, apa yang salah Ran ?"
Sorot mata Ran mendadak terlihat sendu pertanyaan Mikhael membuat ketakutan Ran muncul kembali, namun dia butuh Mikhael untuk berbagi keluh kesahnya
"Mama fall in love with another guy"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ARATHA (MAJOR REVISION)
Teen FictionON GOING (18+ Mengandung kekerasan,kalimat kasar dan non baku serta adegan dewasa,harap bijak dalam memilih bacaan) Apakah kau tahu hal apa yang selalu kusembunyikan ? Aku mencintaimu,itu saja dan akupun juga terluka karena mencintai manusia seperti...