28. GOT YA

217 32 0
                                    

Mobil Arka berhenti tepat di depan stasiun Sudimaran yang sudah tidak beroperasi. Beberapa mobil polisi terparkir dengan penjagaan yang cukup ketat. Di antaranya bahkan ada yang membawa senjata berlaras panjang.

Mereka mendengar laporan Arka.

Sudah lama Arka menyelidiki kasus ini seorang diri tanpa memberitahu siapapun. Semuanya berawal dari seseorang yang menerornya untuk menjauhi Nasa. Arka langsung bergerak cepat dengan melacak nomor tersebut. Namun ternyata usahanya tidak membuahkan hasil, karena riwayat panggilan yang tercatat hanyalah ke nomor dirinya saja.

Arka kembali menyelidiki kasus tersebut saat rahasianya dengan Veronica bocor ke publik. Tersangka satu-satunya yang ia pikirkan saat itu adalah orang yang menerornya. Tanpa pikir panjang, Arka bernegosiasi dengan menyuap orang dalam di acara program gosip itu untuk mendapatkan alamat email yang membocorkan skandalnya.

Setelah berhasil ia dapatkan, Arka menyerahkan alamat email tersebut pada peretas handal sewaannya. Hanya dalam waktu sehari, Arka berhasil mengantongi identitasnya.

Ia adalah Prasetyo Utomo.

Saat menyelidiki informasi latar belakang Prasetyo yang dikumpulkan oleh peretas sewaannya, Arka menemukan sesuatu yang cukup mengejutkan. Pria yang hampir berkepala empat itu ternyata memiliki hubungan dengan orang tua Nasa di masa lalu. Di mana, posisi Prasetyo adalah sebagai ayah korban dari kecelakaan rem blong yang dilakukan oleh orang tua Nasa.

Bukan hanya itu, Prasetyo bahkan sempat mengacaukan pengadilan karena tidak terima dengan dakwaan yang diberikan. Ditambah dengan orang tua Nasa yang lebih memilih membayar denda dan santunan daripada mendekam di penjara selama tiga tahun, yang berhasil membuat Prasetyo semakin gila.

Jejak digital memperkuat prasangkanya terhadap lelaki itu. Tato ular pada punggung tangan Prasetyo yang ia dapat dari video wawancara di salah satu program berita, membuat Arka yakin bahwa ia adalah pelaku dari pembunuhan orang tua Nasa.

Arka tahu, karena Nasa pernah bercerita padanya.

Ia tidak mengerti mengapa polisi tidak bisa mengusut tuntas kasus ini, padahal jika diselidiki lebih dalam, mereka dapat menemukannya dengan mudah. Maka dengan ini, Arka memutuskan untuk menyelesaikan kasus pembunuhan orang tua Nasa yang mandek di tengah jalan. Ia mengumpulkan semua bukti dan motif dari pelaku di sebuah jurnal sebelum menjebloskannya ke penjara.

Arka benar-benar tidak menduga bahwa kejadian kemarin berhasil mengungkap bukti terakhirnya terhadap kasus pembunuhan orang tua Nasa.

Konferensi pers yang diadakannya kemarin berakhir ricuh karena kedatangan Nasa. Arka diliputi rasa resah tatkala ponsel di saku jasnya tidak berhenti bergetar. Ia juga harus ke agensi terlebih dahulu untuk mengurus masalah Nasa, setelahnya baru ke kantor.

Sampai di kantor, ia mendapati para investor mengamuk karena saham perusahaannya anjlok. Nasa memang menyelamatkan citranya di hadapan publik dengan membual bahwa mereka telah putus sejak lama, tapi itu tidak sepenuhnya mengubah persepsi publik.

Masalah ini membuatnya harus bekerja lembur.

Arka baru bisa pulang sekitar jam dua belas malam. Nasib sial juga menimpa dirinya saat jalan yang biasa ia lalui ditutup karena ada perbaikan. Hal ini membuat Arka berputar arah dan mencari jalan lain, yang mana jalan itu kebetulan melewati rumah besar Nasa.

Dari sanalah Arka tidak sengaja bertemu Prasetyo yang keluar dari rumah mantan kekasihnya dengan jalan pincang dan sedikit tergesa-gesa. Saat itu, Arka sama sekali tidak berpikir bahwa Nasa sedang dalam bahaya. Otaknya seakan memerintahkan tubuhnya untuk mengikuti Prasetyo, hingga ia berhasil menemukan lokasi di mana lelaki itu bersembunyi selama ini.

Under Nasa's SpellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang