Jika ada salah satu pewawancara menanyai dirinya mengenai siapa lelaki paling jahat di dunia ini, maka Nasa akan menjawab Arka Alexander-lah orangnya.
Berita tentang Arka dan Veronica menduduki trending topik nomor 1 di berbagai sosial media. Banyak netizen yang mengecam hubungan mereka. Hal ini karena berita bahwa Veronica tengah mengandung anak dari Arka. Berita yang Nasa tonton barusan benar-benar mengupas semuanya disertai dengan bukti-bukti yang cukup valid.
Dari kamera tersembunyi seseorang di sebuah klub yang menunjukkan mereka menari bersama dalam keadaan mabuk, sampai tangkapan kamera dari wartawan akhir-akhir ini yang menunjukkan bahwa Arka mengantar Veronica ke dokter kandungan dengan pakaian serba tertutup.
Nasa masih tidak percaya bahwa hal itulah yang terjadi.
Januar menghela napas sembari melipat kain kasa pada telapak tangan Nasa. "Gue tahu lo pasti merasa marah dan kesal akan cowok brengsek itu, tapi gue mohon sama lo jangan melukai diri sendiri. Tolong, sayangi diri lo, Nas."
"Nggak bisa, Januar. Gue udah terlanjur emosi. Selama ini mereka bermain di belakang gue seakan-akan it was nothing. Namun, kenyataannya?" tanya Nasa menggantung diiringi dengan isakan, "gue capek, Januar. Gue capek."
Januar mendesus dan memeluk Nasa. Mengusap punggungnya agar wanita itu tenang. Cowok itu jadi merasa bersalah karena ia sempat menolak ajakan Nasa untuk menonton program itu bersama. Jika Januar ada di sampingnya, mungkin insiden pecahan kaca tidak akan terulang kembali.
"Mau istirahat? Lo bisa tidur di kamar gue."
"Nggak," ucap Nasa dengan menunduk. Ia menenggelamkan wajahnya pada sofa kemudian kembali menangis.
"Cowok kayak Arka nggak pantes untuk ditangisin."
"Gue nggak peduli. Gue mau sendiri, sana pergi." ucap Nasa yang mengusir Januar dengan tangannya yang mengipas-ngipas.
Januar menghela napas kemudian beranjak meninggalkan Nasa untuk ke kamar mandi. Ia mengeluarkan ponsel dari kantong celananya dan menelepon seseorang.
Di deringan kelima, telepon itu terangkat oleh Natasha dengan suara yang cukup riang. "Halo, Januar! Tumben telepon, ada apa?"
Januar menatap pantulan dirinya dari cermin yang menempel pada dinding. "Kak, cewek kalo lagi putus cinta gimana cara ngobatinnya?"
"Siapa yang lagi putus cinta?"
"Udah lihat trending topik hari ini?" tanya Januar melipat tangannya.
"Hah? Wait a minute!" seru Natasha dari balik telepon.
Sepertinya Natasha mengecek ponselnya terlebih dahulu untuk melihat apa yang dimaksud Januar. Beberapa saat kemudian Natasha menjerit. "Anjir? pacarnya Nasa brengsek banget!"
"Iya kan? Sekarang Nasa nangis dan gue bingung cara nenanginnya gimana. Katanya sih, dia butuh waktu sendiri, tapi gue khawatir dia akan berlarut-larut dalam kesedihannya seperti pertama kali gue ketemu dia. Bantuin gue, please."
Natasha dari balik telepon berdeham. "Kamu suka sama Nasa?"
"Nggak!" jawab Januar dengan nada tinggi.
"Santai, Bos. Nggak usah nge-gas. Kak Nat saranin, coba kamu beli cokelat atau es krim di minimarket. Itu membantu mood cewek yang lagi patah hati akan membaik."
Januar bergumam sembari berpikir sejenak.
"Kenapa? Kamu nggak ada uang buat beli es krim? Perlu ditransferin?"
"Eh, nggak usah! Oke deh. Makasih banyak, Kak Nat!"
Januar mematikan teleponnya cepat dan keluar dari kamar mandi. Nasa masih menangis dengan menyembunyikan kepalanya pada sofa. Cowok itu mengambil dompet beserta goodie bag lalu beranjak keluar. Namun, ia berhenti melangkah saat mengingat bahwa jendela Nasa terbuka begitu saja. Maka Januar pun berbalik dan mengunci pintu kamar Nasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under Nasa's Spell
Novela JuvenilMemiliki banyak tato tidak harus dicap sebagai anak nakal. Januar Wiranda adalah contohnya. Walaupun banyak tato yang menempel pada lengannya, sikap Januar jauh berbeda dari penampilannya. Otaknya yang bisa dibilang cerdas, menjadi salah satu daya t...