26. RUMORS SPREAD LIKE WILDFIRE

178 34 3
                                    

Nominasi penghargaan untuk kategori tiada hari tanpa berita panas jatuh kepada cewek yang sedang diceramahi oleh Madam Nuna, Nasa Zevanya. Masuk telinga kanan, keluar telinga kiri, menjadi jalan ninjanya saat pendiri agensi yang menaunginya marah, karena ketidaktahuannya akan pemberitaan media mengenai insiden yang terjadi tadi malam. Ditambah dengan ponsel Nasa yang tidak dapat dihubungi, sebab ia meninggalkannya di kamar.

"Madam, tenang Madam. Aku tahu aku salah. Maaf nggak ngabarin Madam karena aku bener-bener panik sampai lupa bawa hape. Kenapa aku nggak bilang kalau aku lagi diancam seseorang, karena aku nggak mau ngerepotin agensi."

"Astaga, Nas. Berhenti jadi orang yang nggak enakan! Agensi itu ada untuk melindungi artisnya! Kamu nggak usah sungkan minta ke Madam buat cariin pengawal kalau tujuannya buat keselamatan kamu itu sendiri."

"Maaf, Madam," ucap Nasa menunduk, ia kembali menatap lawan bicaranya, "tapi Madam nggak usah khawatir. Aku udah usut masalah ini ke polisi. Madam terima beres aja. Katakan pada media bahwa aku baik-baik aja dan kasus sudah ditangani pihak kepolisian."

Wanita itu memberikan tablet yang dipegangnya pada Nasa. Memperlihatkan web dari portal berita terkenal. Banyak foto yang diambil wartawan secara diam-diam. Foto-foto tersebut adalah foto Nasa dan Januar saat di tempat kejadian dan juga depan lobi rumah sakit. Beritanya baru diunggah pagi ini. Namun, kolom komentarnya sudah dibanjiri oleh sepuluh ribu opini publik.

Tidak. Nasa tidak ingin membaca komentar yang dapat menyakiti hatinya.

"Lalu ini? Kamu mau berikan tanggapan?"

Tanpa pikir panjang, Nasa menggeleng dan menaruh tablet di atas meja. "Aku nggak mau banyak komentar, karena ini menyangkut masalah pribadi. Nggak semua hal tentang aku, publik harus tahu. Aku juga punya privasi yang harus dijaga."

"Kamu mau ini di-take down? Madam bisa bantu," ucapnya serius.

"Nggak perlu, Madam. Aku yakin fotonya juga sudah menyebar ke mana-mana. Take down pun rasanya percuma."

"Tapi pacar kamu gimana, Nas? Di sini wajahnya nggak di-blur. Madam takut berita ini akan mengganggu aktivitas sehari-harinya. Beberapa netizen yang tahu pun kemungkinan bakal ngebocorin identitasnya."

Sial, bagaimana Nasa bisa melupakan hal itu? Januar hari ini terpaksa masuk kuliah karena ada kuis mendadak yang diadakan dosennya. Ia juga harus mengundur jadwal kontrolnya dengan psikiater karena ini. Apakah cowok itu hari ini akan menjadi sorotan teman-teman kampusnya? Apalagi sebelum kemari, Januar mengantar Nasa untuk mengambil ponsel yang tertinggal di rumahnya, setelah itu Nasa yang mengantar Januar ke kampus dengan mobil pribadinya. 

Oh, astaga. 

Itulah sebabnya orang-orang berbisik satu sama lain saat Januar turun dari mobilnya.

Mereka menganggap bahwa Januar memiliki hubungan spesial dengan Nasa karena pemberitaan media.

Cewek itu memijit pangkal hidungnya dan merebahkan punggung pada sandaran sofa. "Tahu ah, Madam. Aku pusing." 

"Salah kamu sendiri yang pacaran nggak tahu tempat." 

"Dia bukan pac—Ah! terserah lah!" keluh Nasa yang menyadari kebodohannya. 

Saat pertemuan dengan Madam Nuna untuk pertama kalinya setelah ia menghilang, yang mana ada Arka dan Veronica juga di sana, Nasa mengatakan bahwa Januar--orang yang memberinya tempat tinggal sementara-- adalah pacarnya. Mungkin karena itu Madam Nuna menganggap bahwa Nasa benar-benar sedang berpacaran. Mulut Madam Nuna bisa dibilang ember, makanya Nasa enggan untuk memberitahunya, apalagi wanita itu cukup dekat dengan Arka. 

Under Nasa's SpellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang