12. Semiotika Kang Sol B

18 0 0
                                    

Drama Korea favoriteku adalah LAW SCHOOL. Aku suka jalan ceritanya. Pengarang naskahnya adalah, pengarang terbaik. Sayangnya tidak ada season ke 2 nya. Kalau ada season ke 2 aku berharap penulisnya membuat dalam versi layar lebar. Drama ini aku merasa ada 3 vibes film terkenal yang masuk disana. Ada 3 idiots, Sherlock Holmes, V for Vendetta, Divergent, Angle and Demons. Aku melihat gaya akting Kim Myung Min seperti Tom Hanks. Yah, aku menganggap Kim Myung Min adalah Tom Hanksnya Korea. Oh, dia juga RDJ versi Korea. Dan Kim Beom adalah Jude Law Korea. Yah, mereka perpaduan antara Sherlock Holmes dan Dokter Watson. Karakter didrama LAW SCHOOL sangat kuat. Semuanya sangat kuat. Yesul dengan akting dimana dia berperan sebagai korban toxic, Kang Sol A yang digambarkan sebagai mahasiswa yang pintar sebenarnya tapi dia kurang bisa menyampaikan pendapat secara lisan, Min Beok Ki sebagai calon pasangan yang baik. Yae Beom yang diam-diam polos, ternyata dia mencari bukti. Intinya semua karakternya kuat dan pintar ngeplot twist. Wow! Karakter Yangcrates membuat aku terkesima dengan karismanya. Ibu Kim dengan taktik prank terhandal. Kang Sol A, Min Beok Ki dan Geun Tae beserta ide gilanya, Han Joon Hwi dengan analisa tajamnya, Jae Beom dengan pemanfaatan media yang dia punya, bapak fotocopy Sung dengan intelektualnya dan Min Beok Ki perlambangan cinta apa adanya. Ah, sempurna, semuanya sempurna termasuk dekannya. Aku suka ibu itu, karena dia punya hati.

Terus karakter Ko Hyeong So dan anaknya yang berhasil membuat aku jengkel, Jaksa Jin yang hampir terjebak dengan tipu daya kepentingan Ko. Intinya ini adalah drama bergenre Law terbaik dimana tak ada campur tangan unsur percintaan. Walau Kang Sol A dan Joon Hwi dekat macam orang pacaran, tapi dibuat mereka terjebak friendzone. Kalau ada yang kedua, mereka bakal akan jadi pasangan seperti Tris dan Four. Atau Katniss Everdeen dan Peeta Mellark. Karena mereka sama-sama saling mengisi satu sama lain.

It's pulling me under..it's driving me crazy...

Begitulah ostnya. Aku kira yang nyanyi adalah Adele.

Karakter yang tidak ku sebutkan akan ku jadikan bahan pembahasan sisi semiotika dalam chapter ini. Kang Sol B. Adalah karakter yang paling membuatku kasihan. Dia suka sama Han Joon Hwi. Tapi Joon Hwi sering bersama dengan Sol A sepanjang waktu. Dia ingin bersama dengan Joon Hwi, tapi dia harus tertekan gara-gara satu orang, yaitu ibunya. Karakter ini relate dengan kehidupan nyata dimana, Sol B adalah korban obsesi orang tua. Tak hanya anaknya, tapi juga ayahnya juga jadi korban perundungan ibunya. Miris emang.

Ibunya Sol B tak ingin anaknya dibawah. Selalu diatas. Dia sangat ketat dengan anaknya. Bahkan dapat pesan dari grup, dari Joon Hwi ibunya ikut campur dalam masalah pergaulan anaknya. Inilah yang membuat gadis itu pada akhirnya meninggalkan rumah dan balik ke asrama meskipun, ibunya menyuruh dia tetap dirumah dengan cara meminum obat satu pack. Bukannya malah balik, eh malah disuruh telan. Mungkin saking muaknya kali ya.

Paling menjengkelkannya, ibunya itu kelakuannya macam bocah-bocah penulis online. Dimana, yah jiplak menjiplak itu biasa, asal kita dapat bersih. Padahal, diseluruh dunia ada peraturan masalah itu. Namanya copyright.
Youtube saja sekarang kalau ada kita mengambil konten orang lain, langsung dapat dollar kuning atau delete channel dalam bentuk sistem blockir. Kalau ada pengambilan suara, maksudnya kita memakai lagu orang tanpa izin penciptanya untuk video yang kita edit, dibisukan. Ibunya Kang Sol B macam orang awam yang tidak mengerti tentang hak cipta, atau pura-pura tak mengerti agar anaknya tetap tenar dan menjadi jaksa.

Parahnya anaknya menahan tangis akibat obsesi ibunya, bahkan mengikuti permainan ibunya. Kasihan sekali. Tapi, akhirnya dia berhasil keluar dari masalah bahkan dia berusaha agar ayahnya tidak keluar mengundurkan diri, sebagai seorang dosen. Dan bergabung dalam menyelesaikan masalah Ko Hyeong So.

Banyak sebenarnya anak-anak diluar sana menjadi korban obsesi orang tua seperti karakter Kang Sol B. Bahkan, karena keegoisan orang tua anak-anak patah semangat akan mimpi yang mereka inginkan. Lucunya, ketika anaknya kuliah, orang tua mereka memaksa anaknya untuk kuliah dijurusan yang memiliki peluang kerja yang tinggi. Heh, bagaimana kok bisa susahnya mereka mengerti keadaan sang anak? Aduh, pola pikir seperti ini yang harus diubah.

Setiap anak punya potensinya masing-masing. Mereka punya bakat masing-masing, jadi bakat tersebut harusnya dikembangkan. Bukan malah ditekan menjadi apa yang mereka mau. Ini adalah karakter orang tua yang paling aku benci.  Ketika seorang anak punya potensi lain, mereka sengaja membutakan mata mereka. Kalau tidak dituruti, anak yang dituduh melawan. Padahal, faktanya merekanya yang egois. Mereka itulah yang jahat kepada anak karena tidak mengerti. Jadi jangan salahkan sang anak yang pada akhirnya si anak menjadi pribadi yang tertutup. Buat para orang tua, jadikan anak itu temanmu. Jika dia punya bakat yang menonjol, jangan kalian kekang anak kalian. Berikan dia peluang untuk menjadi apa yang dia mau. Kalau tidak, dia akan dendam padamu.

Alyssa nama anak ini. Nasibnya seperti karakter Kang Sol B. Ketika aku mendapatkan telephone dari Helena, aku, Alex dan bapaknya datang menuju rumah sakit. Dia sedang koma karena memar yang ada ditubuhnya. Kami datang kerumah sakit dengan menggunakan mobil sedan.

Beberapa saat kemudian, sampailah kami dirumah sakit. Yang semulanya, bapaknya memukulnya kini lari-lari macam orang cemas. Lah, bukannya dia tadi menyiksa anaknya? Bapaknya sepertinya gila. Aku mencari ruangan yang ditunjukan adikku melalui pesan WA. Aku memeriksa ruangan tersebut, dan ketemu. Aku mengajak mereka berdua masuk kedalam ruangan itu, disana Alyssa diberi dokter berbagai macam alat bantu saluran. Disitu ada alat tes detak jantung yang menyala.

Nenekku merawat Alyssa seperti cucunya. Ketika bapaknya datang, nenekku berdiri dengan mata membesar. Dia lalu mencekik bapaknya Alyssa karena dia marah kenapa bapaknya sebegitu jahat pada anak sendiri. Helena yang menyaksikan itu kemudian berdiri. Aku menyuruh Alex dan Petra menjaga gadis belia ini. Saat kami keluar untuk meredam amarah nenek, nenek ku mengeluarkan kata-kata jorok pada pria tentara.

"Tanggalkan pakaian tentaramu ba**sat. Tega-teganya kau melakukan itu pada anakmu. Apakah kau seorang ayah?" Kata nenekku. Pria itu merasa nadinya diikat kuat-kuat karena kekuatan nenek.

"Nenek, nenek sudah nenek. Nanti nenek kena pasal pembunuhan" kata Helen.

"Biarkan nenek membunuh ayah temanmu ini"

"Nenek disini banyak saksi. Tenang dulu nenek"

Nenekku melepaskan cekikannya. Pria itu terbatuk-batuk.

"Apa yang terjadi nenek?" Tanyaku.

"Sistem pencernaanya rusak. Bukan diagfragma nya. hey Jasson. Mulai besok anakmu akan ku kirim ke Korea buat di adopsi oleh salah satu keluargaku agar anak itu bisa merasakan kasih sayang yang sesungguhnya"

Mendengar itu kami berdua kaget.

"Nenek keputusan macam apa itu?" Tanyaku heran. Apalagi ayahnya.

"Kau mengirimkan Alyssia kemana? Kau tidak boleh membawa anakku kesana nyonya."

"Hah, anak? Oh dia anakmu? Aku kira orang lain" kata nenekku meledek.

"Tumben kau mengakuinya sebagai anak? Kau takut tidak ada YANG KAU SIKSA LAGI?!"

Kata nenek ku dengan amarah yang bertubi-tubi. Bahkan amarahnya disaksikan semua pengunjung rumah sakit. Bapaknya terdiam seketika.

"Apa arti anak bagimu Jason? Sampai kau tega melakukan hal itu. Cucuku Tristan, barusan dia memarahi adiknya. Tapi, cucuku tak pernah menampar adiknya. Dia tau disini perannya tak hanya sebagai kakak saja, tapi juga orang tua. Kau itu kaya anak-anak Jasson. Sekarang anakmu kritis karena ulahmu. Mulai esok kau tak akan bertemu dengan anak mu sampai seterusnya."

"Nyonya, sebenarnya aku bermaksud untuk mendidiknya. Agar dia tidak menulis hal-hal seperti itu lagi" ayahnya berusaha membela diri.

"Bohong! Nenek percaya dengannya? dia tidak mendukung jalan yang anaknya pilih." Kata ku. Tambah diamlah. Kami ribut dirumah sakit. Sementara Helena menutup telinganya.

"Kau tak boleh bertemu anakmu lagi Jason, sebelum kau berubah."



BECAUSE I'M TRISTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang