16. The One and Only

9 1 0
                                    

Ah, sebenarnya karangan ini tuh berisi tentang perbandingan yang sifatnya relevan, dengan kelakuan yang terjadi diseluruh dunia. Berapa banyak kita melihat makhluk cringe yang berkumpul, mulai dari kisame is back sampai dengan jenis-jenis makhluk luar angkasa lainnya, yang kesasar dibumi, itu berkumpul menjadi satu membentuk sebuah komunitas, Yang berguna untuk membentuk aliansi baru pada perang dunia ninja ke 5 di anime Boruto. Mereka berencana bersama-sama melawan Kara. KARA disini bukan penyanyi Rolly Polly ya, tapi organisasi akatsuki cabang tanah abang. Niru-niru akatsukilah, buat membangkitkan nyonya Kaguya. Mau kelanjutannya, saksikan di Boruto Naruto Neksto generason, oke. Kenapa aku begini kaka?

Maaf Bimo aku pinjam tag line dirimu buat judul wattpad ini. Aku Tristan adalah pemeran utama dalam cerita ini. Mari kita bahas terkait orang yang suka tiru-tiru gaya orang lain. Copas itu sudah hal lumrah sekarang yah?

Melihat foto kawanku, si Steven alangkah kagetnya aku. Beranda ku penuh dengan dia. Aku tau, dia mengidolakan pria ini. Sampai dia terobsesi dengan ketampanannya. Hingga dia merombak wajahnya menjadi sosok idolanya ini.

Aku, Alex dan Petra yang melihatnya lewat ponsel android, di pasang foto profil yang kesannya maksa sekali. Maksa dimirip-miripkan. Jujur emang, dia sangat ganteng. Dia sangat tampan dengan senyuman bikin kau tak mudah benci. Tapi kalau sudah tahap merombak wajah, itu sudah tingkat yang parah diatas sasaeng fans. Dia sudah merubah dirinya yang asli menjadi orang lain. Itu terasa sangat tidak nyaman. Steven tidak menyadari itu dan malah mengikuti kehendak hawa nafsunya. Steven kehilangan jati diri kalau seperti ini.

Saat kami sibuk membicarakan Steven, Alyss terbangun. Dia sekarangan sudah sadar. Nenekku yang tadi menunggunya sadar bersama dengan Helena, langsung mencari dokter atau suster. Aduh, apa ini aku lupa dengan keadaan Alyss.

Gadis itu terbangun dalam keadaan menangis. Aku datang untuk berusaha menenangkannya. Yah, seperti menenangkan adiku.  Dia masih menyebut nama ayahnya.

"Maaf, ayah!" Kata dia menangis.

"Kau tidak perlu minta maaf pada pria itu ha?! Dia menamparmu dengan cara tak lazim. Kau paham itu." Kata Petra emosi.

"Sabar mak..sabar."

Setelah sadar, Alyss kemudian berbaring sejenak. Dia terpaku menatapku lagi. Ada apa dengan wajahku.

"Kenapa kau melihat ku begitu?"

"Kau mirip Mickey Tokyo Revenger" kata Alysia. Mereka bertiga tertawa. Aku  dibilang mirip karakter anime lagi? Aduh, masa aku disamakan dengan preman imut?

"Tapi mukamu berbulu"

"Aku memang sering dimirip-miripkan dengan salah satu tokoh anime"

Beberapa saat kemudian, nenek datang dengan membawa seorang suster. Si Alyssia diperiksa keadaannya. Ternyata dia, perutnya masih belum baik. Makanya, nanti kalau seandainya sudah perbolehkan makan, maka dia harus disuapi bubur.

"Alyss neneku akan menanggung semua biaya rumah sakitmu. Kau harus sembuh" kata Nenek. Alyss masih lemah.

"Kau mulai besok tinggal dirumahku. Kita akan tinggal bersama" kata Helena.

Dia harus tenang dulu. Sebenarnya dia bangun, apa yang membuat dia membuat cerita dengan unsur desahan? Aku penasaran. Tapi dia masih lemah. Perut ku lapar, aku ingin mencari makan dulu.

-----------------------------------------------------

Neneku menjaga Alyss. Kami berempat keluar sejenak. Semenjak aku keluar, Alex menertawakan aku karena aku mirip Mickey.

"Mickey..! Hmm munagurawa tsuka marete . Kyouritsuga panci wou.kuratte yorou kette..katawo narabe utsukumata.." Alex menyanyikan original sountracknya.
"Malah nyanyi kau Alex" kataku dengan tampanh malas.

"Kau lebih tepatnya mirip bapaknya Mickey" kata Petra. 

"Siapa yang bilang Oppa mirip Mickey?" Tanya Helena.

"Temanmu"

"Oh ya, kembali kita membahas masalah Steven. Mumpung kita ada diluar mencari makan, aku rasa Steven itu tidak beneran fans dengan artis itu" kata Petra.

"Kan sudah aku bilang, dia bukan fans dari Kim Beom" kataku dengan stay cool

"Steven itu siapa?" Tanya adiku.

"Dia tukang salon berjalan yang ada dikampus kami" kata Alex.

"Tukang salon?"

"Kau tau Kim Beom kan? Artis Korea yang terkenal itu? Temanku sangat mengidolakannya, sampai wajahnya dipermak habis berkali-kali biar mirip Kim Beom"

Mendengar itu dia bergidik ngeri.

"Ternyata ada orang yang kaya begitu? Aku kira hanya satu orang saja. Mempermak wajah, aku lebih baik main jula-jula atau ku jadikan modal jualan kerupuk, daripada operasi plastik. Duitnya tidak akan terbuang sia-sia" kata Helena.

"Tapi siapa yang kalian maksud?" Tanya Helena penasaran.

"Namanya Steven, dia penggemar berat Kim Beom. Lihat mukanya, bukan kaya Kim Beom tapi malah kaya joker" kata Helena.

Petra memperlihatkannya lewat ponsel. Adikku menelan air ludah. Dia bahkan menjauhkan foto Steven karena dia serasa menjadi orang jahat yang tersakiti.  Dia tidak mau mengejek lebih jauh. Kasihan, kenak mental!

"Aku ngefans juga sama Kim Beom. Tapi aku tidak pernah merubah diriku jadi power ranger. Aku adalah aku oppa, bro, Sis. Jadi kun anta"

Mantap adiku. Kaulah adikku. Yah, kau adalah kau, the one and only you. Your self.

BECAUSE I'M TRISTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang