Sebelum memulai cerita yang penuh dengan kalimat emosi, alangkah baiknya kalian dengarkan lagu ini.
Ini adalah lagu yang sesuai dengan judul wattpad pada chapter ini, pria idaman wanita era kekinian. Manset yang berubah perlahan-lahan meracuni otak setiap para gadis, diakibatkan pengaruh tontonan, dan pengaruh bacaan. Dulu, zaman kita kecil kita berharap sekali dapat cowok yang baik, bertanggung jawab rajin ibadah, atau cewek yang baik, rajin ibadah, keibuan dan segala macamnya, itu normalnya diharapkan setiap orang. Kita berbicara rasa ingin mendapatkan pasangan, dari sudut pandang orang normal. Aku tidak mengerti mengapa para wanita pada zaman sekarang lebih menyukai cowok bad boy seperti Mickey di Tokyo Revengers. Atau macam karakter Draken yang terdapat dalam anime yang sama.
Karangan ini semakin lama, semakin aneh saja. Tak apa-apa, yang jelas tidak ada unsur 18 plusnya. Dimana banyak huruf vocal semuanya.
Sebenarnya sih, tidak semua pria nakal itu jahat. Ada yang terlihat nakal dari penampilan, tapi dia pintar aslinya. Ada yang seperti itu, didunia masih ada bad boy yang baik. Tapi itu semua untung-untungan saja. Kalau dapat bad boy yang sifatnya baik you lucky girl. Bad boy yang baik aslinya dia akan segan sama cewek cupu. Bukan asal main ancam sosor lalu dicium. Mereka tidak suka seperti itu aslinya. Malah cewek cupu dilindungi, dihargai semampu mereka. Itu kenyataannya. Wanita begitu juga. Mereka ada yang baik, walau cuman satu-satu. Itupun karena dipengaruhi oleh style.
Aku memakai gaya manboon dibilang bad boy dari luar, tapi aslinya aku baik. Hmmmmm. Ini kata orang ya. Suka baca buku, dan suka menulis di sebuah platform. Jadi, begitulah. Aku nyaman dengan penampilanku, yang penting bersih dan wangi.
Kata para wanita bad boy itu menantang. Bahkan terkesan terlihat gagah. Yah, aku waktu itu pertama kali masuk kuliah dibilang pria yang menantang untuk didapatkan. Ada sebagian yang mau diajak berubah. Ada yang tidak, tergantung individu masing-masing. Bad boy juga masih ku maafkan bila sang wanita menginginkannya.
Tahap selanjutnya, mereka menginginkan psikopat. Berkali-kali disetiap bab cerita ini, memperingatkan jangan pernah pacaran dengan psikopat. Karena kalian tidak akan tahan. Jangan percaya dengan embel-embel bahwa psikopat bisa berubah. No, mustahil. Psikopat itu sudah kena gangguan jiwa. Mereka itu suka melihat darah. Jangan pernah terpengaruh oleh bahan bacaan, yang disebabkan karena pemeran psikopat yang ditampilkan semanis Lin Yi atau sekeren Charli Puth, atau seimut Skandar Keynes, trust me itu fiktif. Anehnya setiap cerita yang berbau psikopat di platform menulis online pasti endingnya, buat aku geleng-geleng kepala. Mereka yang buat cerita aliran psikopat, apakah mereka benar-benar melakukan riset? Kenapa hidup mereka berakhir bahagia? Ini konyol. Pacaran dengan Psikopat. Junko Furuta, tidak tahan dan pada akhirnya meninggal ditangan seorang anak Yakuza. Yakuza saja ditakuti lo. Kalau kalian baca tentang Junko, menangis kalian. Sebenarnya, kasus psikopat lain itu banyak. Tapi yang membekas di kepalaku adalah Junko. Kasihan dia dibunuh diusia yang paling muda. Hanya karena masalah spele cinta ditolak.
Jangankan itu, kalian yang menerima perlakuan hubungan toxic saja, pasti kalian menangis. Ditampar, disiksa, dipermainkan, dibohongi, diatur-atur, dibatasi dalam melakukan apapun, pasti kalian tidak betah. Ujung-ujungnya kalian putus juga. Itukan aneh sekali bukan? Pasti yang terjebak pada hubungan seperti itu, ingin cepat-cepat minta putus tapi takut. Ia kan? Yang kena kekerasan dalam rumah tangga juga tak akan betah.
Pacaran dengan psikopat, mikir-mikir 1000 kali. Kenapa aku bilang demikian? Kalau kalian sayang nyawa, jangan mau pacaran dengan psikopat. Mampus kalian dibikin. Malam pertama bisa jadi malah terakhir, kalau kalian menikah dengan psikopat. Aku tidak mengerti dengan jalan pemikiran bocah penikmat penulis online, kenapa kalian seperti itu? Siapa yang menyesatkan kalian pertama kali? Bacaan siapa? Nikah sama psikopat bukan perlakuan manja yang diharapkan, tapi malah main bunuh-bunuhan diatas ranjang. Terus yah, berakhir traggic ending.
Control. Aku tidak mengatur. Aku hanya meluruskan sesuatu yang salah. Terus pacaran dengan mafia. Begini, wanita normal tak akan mau pacaran dengan pria yang sudah banyak kasus yang melibatkan banyak instansi pemerintahan, bahkan bisa diincar dari negara lain. So, pikirlah secara rasional dan masuk akal. Bila tidak tau arti dari mafia, tanya. Jangan terpengaruh oleh suatu bacaan, yang menyesatkan pikiran mu. Untung saja novel dimasa aku sekolah, masih tahap teenlit. Masih mending kalian berharap berpacaran dengan ketua OSIS disekolah.
Atau CEO, masih ada diantara mereka yang baik dan menghargai wanita. Ini mafia, gankster, psikopat, aduh. Yang benar sajalah. Zaman aku sekolah dulu, tahap nakalnya remaja seperti komplotan anak band rock. Tapi, tak semua band rock or metal yang nakal. Ini ya ampun levelnya lebih tinggi pula.
Saat aku sedang menunggu makanan bersama dengan 3 orang yang mengikutiku, aku melihat sepasang kekasih dimana ceweknya itu habis ditampar oleh pacarnya dan badannya biru-biru. Kakinya di injak-injak sehingga tengkak. Aduh mengingatkan aku dengan adegan disalah satu drama yang aku sukai. Aku rencananya, ingin membelikan nenek dan juga Alyssa.
Kami berempat melihat adegan menjengkelkan ini.
Prianya itu tampak nakal. Bahkan tak malu menyeret pasangannya dengan kasar, didepan semua pelanggan. Bukannya ditolong, malah para pelanggan terutama para gadis menatapnya dengan terkesima wajah si prianya. Pria itu sangat tampan, dan mempesona. Sayang kelakukannya tak bisa dimaafkan.
Aku lihat wajah para gadis berharap sekali diposisi wanit itu. Sudah memar-memar begitu, malah dipuja-puja. Wanita itu tampak menangis dengan perlakuan pacarnya. Malahan, dia seakan tak berdaya. Mata wanita-wanita yang melihat itu sangat romantis. Aduh, apanya yang romantis. Untung saja Petra masih normal. Pikirannya masih sehat, sebab dia membaca novel yang sehat. Bahkan, saking tidak malunya si pria mencium bibir wanitanya yang sudah lebam. Tidak wajar sekali. Mereka melakukan itu didepan semua para pelanggan. Wajah mereka semua, ada yang jijik, ada yang memandang itu hubungan yang didambakan. Adikku yang perempuan, matanya aku tutup. Sebab dia dia masih remaja, jangan terpengaruh oleh hal yang seperti ini.
Si wanitanya berusaha untuk melepaskan diri. Ketika, sang wanita keluar menahan malu, dia tarik lagi dan menciumnya kembali. Bukan kesannya romantis, tapi jijik. Aku yang melihatnya mau muntah. Aku lihat pelanggannya ada yang bawa anak kecil. Dia melakukan ciuman panas ditempat umum. Si wanitanya melepaskannya, lalu si wanita........
Plakkk!
"Marcel!" Si wanita itu menamparnya. Wanita itu menampar kuat pasangannya. Tapi si prianya pasrah saja. Tunggu, dari hubungan ini apakah mereka menerapkan sistem BDSM dalam dunia percintaan mereka? Dimana...dilandasi suka sama suka?
Pria itu kalau ku ketahui, namanya Marcelino. Dia sangat tampan, sepertinya dia orang kaya, dan dia terlihat seperti buaya juga. Pria itu menarik tangan pacarnya. Menggenggam dengan penuh rasa malu karena habis ditampar didepan orang banyak.
Semua hening, kedai itu hening seketika. Meskipun demikian, mereka yang sebagai pengunjung tergila-gila pada sosok Laravel ini. Aku melihat, wanita-wanita disini kecuali Petra dan adiku berharap mereka diperlakukan seperti ini oleh pasangan. Dikasari, dicium. Mungkin dia merasakan cinta macam Marcel itu.
"Tristan" kata Petra.
"Alex" kata Petra lagi. Kami semua menoleh ke Petra.
"Si wanita itu di aniaya."kata Petra. Memang benar Petra.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE I'M TRISTAN
General FictionAku Han Tristan, atau Han Gi Rae. begini caraku melawan orang yang aneh. Begini pula caraku menghadapi masyarakat tak jelas dengan Fenomena-fenomena aneh. Aku Tristan. Bukan seorang mafia tampan, bukan pula CEO, bukan pula seorang Psycopath ganteng...