45. The Red Valley

13 1 0
                                    

Kejadian tak terduga dengan keputusan yang konyol, akibat cinta bertepuk sebelah tangan Steve mengakhiri hidupnya sendiri diusia yang paling muda. Dia yang kulihat bersama dengan Alex sebagai saksi tegak pinggang kala melihat kawan satu kampus mengambil jalan yang salah yaitu bunuh diri dengan menembaki kepalanya sendiri. Anehnya dia menyesal telah ditakdirkan sebagai seorang laki-laki. Kata-katanya seakan ia ingin menghujat Tuhan. Dia seperti menahan betapa hancur ketika orang yang dia suka ternyata adalah orang yang normal.

Sebelum ia mati, dia masih menyebut nama Kim Beom dalam kesedihannya. Dia cinta pada Kim Beom sampai akhir hayat. Aku tidak percaya. Kejadian ini mengingatkan aku pada sebuah film, dimana Gauraf Charna yang sangat mengidolakan Aryan Kana memutuskan untuk mengakhiri hidup.

Aku tak bisa menyalahkan Kim Beom. Selamanya yang kusalahkan adalah Steve bahwa dia lebih baik mati konyol karena sang idola. Dia sudah membakar sebagian rumah yang ada di Bibury, sekarang dia pergi seperti lepas tanggung jawab. Aku dan Alex hanya menatap Steve yang telah berubah menjadi mayat dengan mengeluarkan banyak darah.

Saat kami mentap mayat Steve, beberapa saat Petra dan Aurel datang. Tak hanya mereka semuanya datang menghampiri kami. Wajahku basah karena air mataku keluar sendiri akibat kejadian ini sangat memilukan. Pemadam kebakaran datang dari berbagai penjuru memadamkan api dan mengevakuasi korban. Aku, terdiam menyaksikan kondisi mengenaskan dari fans artis Korea.

Sangan aku menatap mayat Steve dengan rasa iba, ada seseorang yang menepuk pundaku. Kim Beom yang melihat bahwa fansnya memutuskan untuk menjadi mayat. Dia datang lagi disaat desa sebagian sudah dibakar oleh Steven. Aurel teman masa kecil Steven, menangis sejadi-jadinya saat kawannya memutuskan mengakhiri semuanya. Dia belum sempat minta maaf karena dia berbohong pada Steve tentang artis favoritenya ini.

Kadang, orang bisa menjadi bodoh karena cinta. Bahkan sesuatu yang dilakukan atas namanya cinta, bisa berakhir sia-sia. Cinta bisa membuat seseorang menjadi bodoh bila ia tak bisa mengendalikan perasaan. Makanya seseorang manusia sudah jatuh cinta, jangan berlebihan. Pada akhirnya kau bakal sakit hati.

Jika kau mencintai seseorang, jangan kau paksakan perasaan itu. Namanya jatuh cinta harus siap patah hati. Steve tak siap dengan itu semua. Dan sangat disayangkan, dia jatuh cinta dengan laki-laki. Sungguh membagongkan sekali.

Aku ingat saat Steven mengatakan bahwa aku mirip Kim Beom. Dia terang-terangan mengirim surat cinta padaku, bahkan dia teriak kegirangan saat ia menatap foto Kim Beom. Mengoperasi wajahnya menjadi Kim Beom. Intinya dia suka sama Kim Beom.

"Harusnya aku tidak datang ke Inggris" ucap Kim Beom tak dapat menyembunyikan rasa sedihnya. Dia kasihan melihat Steve yang sekarang sudah menjadi mayat.

"Tidak Kim. Ini jalan hidup yang dipilih oleh Steve sendiri" kataku.

Aku tidak membenarkan orang yang memilih jalan untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Aku tak membenarkan seseorang yang memilih jalan pintas. Bunuh diri sama saja dengan pada nasib yang ditentukan. Tidak mau menikmati cobaan hidup, inginnya senang saja. Seperti Steve yang ingin senangnya saja. Hanya terpengaruh pada obsesinya yang menyebabkan dirinya krisis sebagai seorang manusia. Krisis jati diri karena dia ingin menjadi orang lain.

Krisis moral karena dia hampir membunuh seorang dokter yang mengoperasi wajahnya yang mirip seseorang.

Krisis jati diri karena dia memutuskan menjadi orang lain.

Krisis rasa empati sebab, dia tak bisa membedakan cinta dan hawa nafsu.

Hawa nafsunya mendorongnya untuk berbuat yang tak lazim. Dia tidak cinta kepada Kim Beom. Dia hanya nafsu saja. Dia nafsu pada artis yang ingin dia peluk sepanjang waktu tanpa lepas. Padahal, pemikiran joroknya telah melecehkan Kim beom juga secara sexual. Terbukti, sebelum kematiannya, dia membuka bajuku dan menganggapku sebagai Kim Beom.

Intinya dia ingin 'melakukan sesuatu terhadap Kim Beom'. Untung saja artis ini aku jaga ketat. Dia memaksaku untuk memberitahuku dimana posisi artis yang ia senangi itu.

Selama 45 chapter dalam cerita ini, ada beberapa kasus yang aku temui. Mulai dari anak jingga yang suka menghayal yang aneh-aneh. Ingin pacaran dengan mafia dan psikopat, pelakor, kekerasan terhadap anak hingga, penulis 18 plus.

Ini yang paling parah. Steve mati dengan keadaan mata masih terbuka. Dia menatal kearah langit dengan penuh nestapa. Sepertinya kisahnya akan berlanjut diakhirat.

Steve, kau bodoh. Kau bodoh lantaran kau mengikuti kehendak nafsumu. Mengapa kau ingin mengakhiri semua? Awalnya orang akan berbelasungkawa dengan mu. Tapi lama-lama orang akan tertawa bila mendengar kisah tentang kematian naas yang kau pilih. Kau memilih bergulir dikehidupan berikutnya dengan harapan kau akan hidup kembali, menjadi perempuan dimana kau bisa mengecup pujaan hatimu dimasa yang akan datang. Kau tak akan bisa memilikinya Steve.

Sebab kesalahan hidup sudah fatal. Dari tadi, hatiku meracau karena kesal. Sebab kau tidak pandai memilih jalan yang tepat. Petra memelukku dengan erat dimana aku masih termenung pada hari ini.

Untuk orang-orang yang sangat mengidolakan seseorang, aku tau kalian suka lantaran kalian melihat sisinya yang istimewa. Sehingga kau sangat menyukainya. Boleh, aku tak melarang. Hanya saja, kontrol perasaan kalian itu. Nanti suatu saat kalian bakal bosan.

Sekarang, lembah ini menjadi lembah merah.Steve! Aku tak bisa memaafkanmu seumur hidupmu sebab kau tolol. Kau membuat idolamu bersalah seumur hidupnya. Hatiku menangis iba kala kau memilih jalan itu.

Suara sirene pemadam kebakaran terus berbunyi. Lama-lama siraman air dari pemadam kebakaran membasahi kami semua.

"Tristan" Petra memandangku dari dekat. Cantiknya, tapi untuk hari ini aku harus menangis agar aku bisa melupakan hari ini. Aku memeluk Petra. Hangat, bisa membalut hati yang terluka. Aku menangis pecah dipelukan dia.

Mulai hari ini dan nanti..
Steve tak akan ada lagi. Steve yang bodoh.

BECAUSE I'M TRISTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang