32. Unek-Unek Aurel

10 0 0
                                    

Akhirnya, marga Han dalam cerita ini, tidak menjadi duta sad boy. Akhirnya, aku dan Petra jadian, padahal aku hanya ingin mengutarakan semua rasa. Tidak berharap lebih. Kami tak boleh bersantai-santai lama-lama. Kim dalam bahaya, dan kami larut dalam adegan romatis tadi. Yang penting, aku dan Petra sekarang pacaran.

Aku menggandeng tangan Petra agar dia tidak terjatuh. Sebab aku dia terpeleset. Kalaupun kesandung, palingan dia akan jatuh kedalam pelukanku. Yah, dinding penahan yang melindunginya adalah aku saat ini, pacar barunya.

Meskipun bermesra-mesraan sambil mencari kepala desa, kami seperti remaja SMP yang baru saja mengalami namanya pacaran. Bajuku basah, dan aku harus menahannya demi menyelamatkan, mengaman artis Korea dengan senyuman yang paling menawan dan membuat wanita terpenjara akan bayangannya. Kan, begini pula ceritanya.

Saat ingin kerumah kepala desa, kami bertemu dengan seorang pria berwajah kokoh, dengan badan membidang dan matanya abu-abu, sedang membawa rumbut untuk ternaknya. Pria ini, sudah berumur 50 tahun. Tapi dia memiliki tubuh yang atletis, menawan hati para wanita dari berbagai kalangan, bahkan aku dengar ada anak SMA yang ingin berpacaran dengan.

Jangan pula kau membayangkan dia adalah seorang mafia atau psikopat tampan yang sering  muncul didalam didalam dunia orange, green, toon, dan dunia mimpi. Dia adalah bapak-bapak dengan sorot mata yang tajam dan sexy. Sir Jordan Smith. Sudah 50 tahun, punya istri yang sexy macam Jennifer Lopez, tetap dia pria idaman wanita. Kurasa, ketika ibu kandung dari Sir Jordan, mengandung dia pasti ibunya overdosis formalin.

Bercanda woi.

Mana mungkin orang hamil mengkonsumsi pengawet makanan, pengawet mayat, boraks apalah pokoknya itu. Tidak mungkin.

Yang jelas, bapak ini gantengnya tidak ada obat. Dari belakang saja dia tidak seperti berusia 50 tahun. Tapi 25 tahun.

"Hai Tristan ada yang bisa aku bantu?"

"Begini sir hari ini, aku butuh bantuanmu"

Aku menceritakan semua yang terjadi.

"Apakah dia boleh menginap disini?"

"Boleh. Nanti, kalau ada apa-apa aku akan membantumu. Aku janji akan menjaga privacynya"

Kami bersalaman, kemudian bapak ganteng ini memberikan kami payung berwarna merah.

"Nomorku kan ada, nanti kau televon saja aku"

Setelah itu, kami pulang. Kembali lagi dengan adegan romantis datang lagi, sebagai pemanis dan pelengkap dalam cerita ini. Kami sepayung berdua. Akhirnya, sang tokoh utama mendapat momen romantis dihari hujan. Anggap saja ada original sountrack-nya yang mengiringi awal perjalanan cinta kami. Jiahhh!!! Awal coy!

Sesampainya kami dirumah, para staff berkumpul dengan Alex, Aurel dan artis Korea itu. Mereka semua berdiri karena kami sudah datang.

"Bagaimana kawan?" tanya Alex.

"Aduh baju kalian basah kuyup. Maaf, aku merepotkan kalian" ujar Kim Beom khawatir.

"Tidak masalah itu. yang penting kau aman kawan" ucapku menepuk pundak Kim tanpa ada rasa segan. Dia boleh menginap disini sembari menikmati panorama desa Bibury. Aku kemudian mengganti baju, karena bajuku basah, setelah aku itu lalu berkumpul dengan para staff dan pengawal yang memenuhi rumah nenek.

"Kau mau makan apa Kim?" tanyaku padanya.

"Aku ingin samyeakobsal dan dissert  yang ada coklatnya"

Mendengar nama masakan yang disebut oleh Kim, semua orang menatapku. Alah, aku sering masak itu ketika aku sedang kuliah di London. Jadi yah, piece of cake.

BECAUSE I'M TRISTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang