Petra dan Alex akan menginap disini. Adeuh, mereka itu datang kesini macam orang yang sedang melakukan KKN. Semua barang dia bawa semuanya. Kalau aku cuman laptop dan baju sehelai saja. Cowok itu simpel dan tak banyak tetek bengek. Kalau perempuan, banyak. Aku memang berencana menginap selama 3 hari. Sebab, aku sedang melakukan penelitian untuk tesis.
"Dia itu bawa make-up segala. Hah" kata Alex.
"Aku juga bawa kamera" kata Petra dengan senyum cantiknya. Aku tak boleh memperhatikannya lama-lama. Tahan imanmu kawan! Dia memang cantik merona. Tapi stop! Kendalikn pikiran mu.
"Aku dengar mantan pacarmu pacaran dengan om-om ya?" Tanya Petra mengeluarkan semua barangnya. Aku diam, dan malas menggubris Erica. Mantanku tidak lebih hina dibanding seorang wanita murahan yang bisa dibayar perjam. Dia merebut suami orang, sampai aku bertemu dengan istri dari pasangannya juga tanpa sengaja.
"Aku sudah menduga bahwa dia f**k Girl. Dari penampilan saja dia hanya menginginkan sex darimu" kata Alex dengan nanda kasar.
"Oh ya Petra, kau tidur dengan Helen. Dari tadi dia membersihkan kamar."
"Aku?"
"Kamar cowok disini ada dua. Kau tidur dilantai 3 tapi bersebrangan."
"Nanti habis beres-beres kalian kemeja makan langsung oke" kata nenek.
"Oke"
Alex kemudian naik ke lantai 3 membawa barang-barangnya. Petra sekaramat dengan Helen malam ini. Setelah mereka meletakan semua barangnya, kami turun berkumpul menikmati kue yang masih ada diatas meja. Karena nenek sudah menunggu kami. Hah, kue buatan nenek memang terbaik.
"Aku paling rindu nastar buatan nenek. Sangat enak sekali" kata Petra.
"Oh ya. Nanti nenek akan buatkan nastar untuk kalian bertiga biar bisa dibawa ke london." Kata nenek.
"Yang benar. Wah..tidak sia-sia aku datang kesini" kata Alex.
Adiku Helena duduk disamping Petra.
"Cantiknya" sambil mengenggam novel yang terbelah dua tadi.
"Terimakasih" kata Petra.
"Tapi novel apa yang kau baca itu?" Tanya Petra.
Helena langsung malu dan menyembunyikannya.
"Ini.."
"Novel 18 plus" kataku memasang wajah jengkel kembali. Petra langsung menggeleng kepala sambil mengelus adiku.
"Novel itu belum bisa kau baca. Kau dalam masa pertumbuhan, nanti ada saatnya kau baca buku ini"
"Berikan buku itu pada nenek" kata neneku. Helena menyerahkan buku itu pada nenekku. Lalu ia naik kelantai dua untuk disembunyikan. Helena langsung menunduk malu. Padahal dia baru saja membeli buku itu dengan uangnya.
"Kenapa kau membeli buku itu dik?" Tanya Alex.
"Aku awalnya ingin membeli buku karangan J.K Rowling. Tapi teman-temanku membahas bukunya Aly. Karena aku tak mau dijauhi temanku, akhirnya aku beli"
Dia mengungkapkan fakta yang ada.
"Tapi sekarang temanku masuk penjara karena buat cerita tak sesuai umur. Bagaimanalah nasibnya" kata Helena.
Beberapa saat kemudian nenekku turun dan dia kedapur. Sambil menikmati segelas susu sapi yang baru saja di perah, aku melihat wajah adiku itu pasti memikirkan kondisi psikis kawannya. Yah, awalnya itu resiko. Tapi mau bagaimana lagi? Sebenarnya aku juga memikirkan kawannya adikku ini.
"Tapi aku senang, penulis favorite ku akan menginap dirumahku" kata Helena.
"Helena!!! Helena!!!" Nenek datang memanggil kami. Dia tampak panik saat memanggil nama Helena.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE I'M TRISTAN
Narrativa generaleAku Han Tristan, atau Han Gi Rae. begini caraku melawan orang yang aneh. Begini pula caraku menghadapi masyarakat tak jelas dengan Fenomena-fenomena aneh. Aku Tristan. Bukan seorang mafia tampan, bukan pula CEO, bukan pula seorang Psycopath ganteng...