15. sasaeng Fans Part 1

14 0 0
                                    

Aku tidak mengerti jalan pikiran seorang fans yang kadang membututi, sampai kedunia isekai. Macam Stephen. Dimana dia membeli semua pernak-pernik kehidupan sampai muka dikoleksi. Sasaeng fans adalah ciri-ciri seseorang yang apabila dia jadi seorang penggemar sudah melewati ambang batas. Sampai-sampai sempak seorang artis mereka jual. Bahkan, hmm masuk kerumah orang kaya maling. Parahnya, ada yang mengejar untuk dijadikan pacar. Kalau sampai artis favoritenya jadian sama orang lain, dibunuh. Eh? Siapa mereka sampai tega membunuh?

Bahkan ada yang ngespam di IG. Merayakan ulang tahun idol cuman dengan foto, seperti orang yang menyembah Tuhan. Maksudku, dia dan artis idolanya berada dinegara yang berbeda. Nah, saking bodohnya dia merayakan ulang tahunnya cuman dengan foto sang idola, lalu dia mematikan lampu. Dia mengucapkan selamat ulang tahun di foto sudah seperti orang yang mau maaf ngepet. Parahnya sampai menguntit, menampar wajah artis, menyewa taxi,  bahkan ada yang mengorbankan waktu sekolah.

Aku tak mengerti jalan pikiran penggemar macam itu. Mungkin diantara mereka pasti yang mengatakan, suka-suka mereka. Tapi apa gunanya? Justru membuat si artis itu tertekan dan tidak bahagia. Apapun yang mereka lakukan semuanya diatur? Sebagai penggemar, tolonglah tau diri sedikit saja. Kita itu asal mulanya orang luar. Sebelum dia meniti kariernya, kita tidak tau siapa dia. Terus tiba-tiba pas kita jadi penggemar mereka kita atur artis favorite kita, macam sebuah ponsel. Mereka bukan ponsel yang seenaknya kita atur. Kita pasang ini itu, walau RAM kita sudah tidak muat, kita paksa pasti bakal tegang alias tertekan. Kalau kita mengidolakan seseorang, sewajarnya saja. Kita tidak tau bagaimana sifat artis favorite kita itu bagaimana.

Kalau dia baik, mungkin yah....beruntunglah kalian. Coba kalian ketemu sama artis yang sombong dan malah menjelekan kalian, so kalian bakal kecewa jadi penonton. Terus menangis. Sasaeng fans bukanlah seorang penggemar yang baik. Kebanyakan mereka tidak menghormati etika.  Mereka terlalu terobsesi dengan sang artis yang mereka suka.

Cintailah mereka ala kadarnya saja. Tidak usah berlebihan. Ada masanya kalian bakal merasa bosan dengan artis favorite kalian itu. Bahkan ketika kalian sudah dewasa, kita bakal muak dan malu nanti ketika berada diposisi itu. Kalau kalian menjadi penggemar yang baik, jangan ganggu mereka, mengusik privasi mereka, mengatur mereka, bahkan memberikan tekanan. Kalian cuman seorang penggemar. Sadarlah!

Fans yang baik adalah fans yang membiarkan artis favoritenya bahagia. Fans yang baik adalah fans yang menghormati privasi dari sang artis. Fans yang tambah baik lagi, adalah fans yang kreative dan produktif dimana dia menunjukan dirinya bahwa dia punya sisi lain, yang ingin dia tunjukan. Come on! Para sasaeng  fans bakal benci dengan tulisan ini.

Tak hanya itu, meskipun kau suka sama artis favorite kau itu, jangan sampai pula kau jadi orang lain. Merombak wajah menjadi dia karena dia tampan. Aduh, itu gila sih. Bahkan senyumnya di imut-imutkan aduh jijik sekali sumpah. Pada cerita yang bertema kontemporer ini, sebuah fakta yang mengejutkan sasaeng fans adalah orang yang paling jahat dan tak pengertian. Sampai ada orang kirim surat pakai darah. Intinya orang seperti itu aslinya toxic. Aneh bin ajaiblah.

Saat kami merawat Alyssia. Dimana nenekku yang menyuapinya makan, aku melihat foto Stephen yang mengetag artis favoritenya. Sudah mau jam 10 malam beranda facebook ku penuh dengan keinginannya untuk bertemu dengan idolanya. Bahkan memberikan tagar dan mentag artis favoritenya itu. Sakit gigi aku. Aku memutuskan pulang tidur disini menjaga Alyss yang masih dalam kondisi yang tak berdaya. Makan saja dia susah. Tasi dia lama, lantaran dia menerima transfusi darah. Besok dia akan operasi. Untuk itu aku menginap disini. Besok balik kerumah nenek.
------------------------------------------------------
Esoknya, aku terbangun. Petra sudah menghilang. Begitu Helen dan nenek. Kemana mereka? Hanya Alex, Alyss dan juga diriku.

"Alex, kemana para wanita?"

"Mereka keluar mencari makan"

"Ooh..."

"Eh, kau tau tidak? Artis Korea favorite Steven bakal datang ke London" kata Alex. Alex menyodorkan ponselnya. Dia mengajakku sama-sama melihat sosial medianya.

"Apa ini?"

Foto Steven yang antusias sekali. Aduh gawat ini, pantas saja dia seperti seorang gadis yang sedang berbunga-bunga.

"Tapi Tristan, kenapa dia sangat terobsesi dengan artis ini? Bukankah itu berlebihan? Aku jadi ingat film yang dimainkan salah satu aktor kenamaan India, Sharukhan yang berjudul Fan"

"Fan?"

"Ia Tristan. Aku menonton persis dengan kejadian yang kita alami. Dimana teman kita sangat menyukai arti. Gauraf Charna adalah seorang fans dari Aryan Kanna. Dia mengikuti diidolanya, menonton film idolanya bahkan yah nilainya anjlok karena pikiran dan hatinya cuman Aryan Kanna. Semua poster dirumahnya penuh dengan poster idolanya itu. Tapi endingnya, dia bunuh diri. Aku takut Steven bernasib sama seperti di film itu Tristan. Aku tau setiap manusia pasti ada kecendrungam terhadap seseorang. Tapi bukankah itu berlebihan?"

"Steven itu bukan fans Kim Beom sejati Alex. Dia hanya terobsesi ingin menjadi dirinya."

Alex tersenyum.

"Kenapa kau tersenyum?" Aku heran.

"Kaulah yang mirip sekali dengan Kim Beom itu. Malah wajahmu sama. Hanya bedanya kau brewok." Ucapnya jujur.

"Walau wajahku sama, tapi aku dan dia berbeda sifat. Banyak yang bilang foto Kim Beom itu, fotoku. Padahal aku bermarga Han. Dan dia adalah seorang aktor. Aku hanya manusia biasa dan orang biasa."

"Tapi Steven tak menyadari itu juga ya kawan?"

"Itulah"

"?????"

Aku mendengar rengekan seorang Alyss. Dia menatapku lama sekali. Disaat yang sama, nenek datang membawa makanan. Petra datang bersama Helen. Aku melihat Helen membawa majalah yang sampul depannya adalah artis yang kita bicarakan. Nenekku memperhatikan kondisi Alyss. Matanya masih sayu. Sang dokter kemudian datang bersama suster-suster lain. Alyss pada hari ini akan dibawa keruang darurat, dan semua itu tanpa kehadiran sang ayah. Ayahnya menyiksanya secara tidak manusiawi. Entahlah, kalau ayahnya bertemu dengannya lagi pasti gadis ini tak akan mau bertemu dengannya. Kami mengikuti gadis itu ketika di bawa ke ruang emergency. Disana dia dioperasi. Kami menunggu selama berjam-jam. Hingga akhirnya dokter keluar.

"Dia selamat...operasi nya berjalan dengan lancar. "

"Kami senang sekali."

" Setelah di operasi, Alyss dipindahkan di kamar inap. Dan dia masih dalam kondisi tak sadar."

"Terimakasih dokter"

Hah, semoga sehat dan psikis anak itu membaik juga.

BECAUSE I'M TRISTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang