Dia begitu kuat. Bahkan saat aku menahannya, dia berusaha membuat artis idolanya tak pergi. Benar, Steven tak hanya sekedar mengidolakan tapi dia benar-benar jatuh cinta tapi dengan sosok artis yang terkesan indah dimatanya. Dia menahan kaki Kim Beom yang berusaha untuk lari. Steven menangis layaknya seorang penggemis yang mengemis cinta. Kim Beom memasang wajah dinging. Sementara aku memasang wajah kasihan.
Beginilah cinta, segala upaya konyol dilakukan. Bahkan karena cinta semua orang bisa hilang akal sehat. Disaat orang-orang sibuk menyelamatkan diri akibat kampung dibuat porak-poranda hanya karena satu orang, Steve seakan tak peduli dengan itu semua. Dia ingin mendapatkan Kim Beom bagaimanapun caranya. Tapi Steve ini laki-laki juga. Ini membuatku tak habis pikir mengapa ia begitu mencintai sesamanya.
Aku merasa melihat seseorang dalam sebuah drama. Dimana dia mengemis untuk dibalas perasaannya. Tapi tanggapannya sangat dingin. Dan orang yang satunya tidak ingin membalas cintanya. Kim ingin lari tapi Steve menahannya.
"Aku cinta padamu Kim dan kita akan menikah" kata Steve.
Kim Beom sebenarnya marah mendengar ucapan itu. Dia terkesan malah seperti orang yang ingin mengatakan najis.
"Tristan nikahkan aku dengan Kim Beom sekarang juga. Tolong Tristan"
Tidak! Aku tidak bisa! Aku tak mau kau menikahi sesamamu juga. Lagian sayang artis yang kau suka tidak menyukai sesamanya. Jangan mau dikuasai karena perasaan mu sendiri.
Saat aku melihat semua ini, Alex, Petra, dan Aurel beserta salah satu staff perempuan namanya bermarga Ryu sedang menjemput Kim Beom dan juga diriku. Kim Beom menatap salah satu staffnya yang perempuan itu.
"Maaf aku jatuh cinta pada orang lain. Staff perempuanku sendiri"
Hancurlah hati Steven. Dia melepaskan cengkraman kuatnya dengan hati yang terluka. Kim Beom akhirnya bisa melepaskan diri dengan memeluknya. Ia, pemandangan ini seperti Han Joon Hwi memeluk Kang Sol A dengan penuh kerinduan. Dia sepertinya benar-benar jatuh cinta dengan salah satu staffnya itu. Meskipun muka sang staff bergomok, Kim Beom mencium keningnya dengan lembut. Hal ini membuat Steven hancur. Dia marah besar. Ketika dia melihat pemandangan itu, Steve kemudian mengeluarkan sebuah pistol. Aku dengan sigap menahan keinginan Steve dengan mengangkat tangan Steven, lalu menembakan peluru ke udara.
"Lepaskan!!!!" Ujar Steven.
"Jangan Steven" kataku.
"Tristan!! Kenapa kau tidak jadi dia saja?!! Jika aku tidak dapat memiliki Kim Beom, maka aku akan memiliki yang serupa dengan Kim Beom"
"Aku bukan Kim Beom bodoh. Meskipun aku mirip dengannya, aku adalah Tristan selamanya adalah Tristan. Jangan pandang aku sebagai orang lain!!! Sebab aku adalah Tristan, bukan orang lain!!!"
Aku menyepak perutnya. Dia tak berdaya. Aku tau ini kejam. Semua teman-teman yang menyaksikan membawa Kim Beom dan para staff lain untuk menjauh. Kecuali Alex yang tak akan mau membiarkan diriku melawan sendirian. Alex datang mengamuk, menampar wajahnya bertubi-tubi.
"Alex"
"Kau tau, Steven?!! Aku benci dengan orang bodoh sepertimu. Karena cinta kau mau saja melakukan apapun. Merubah wajah dengan atas nama cinta" kata Alex sambil menampar tanpa ampun.
"Bodoh!!!!" Kata Alex. Hingga wajah Steven memar dibuat Alex.
"Aku cinta Kim Beom. Aku cinta.. aku ingin membawanya pergi..aku cinta padanya" kata Steve meracau tak jelas, sebab dipikirannya Kim Beom tetap nomor satu. Dia ingin hidup bersama Kim Beom.
"Aku ingin Kim Beom. Jika Kim Beom tak bisa aku miliki, dikehidupan berikutnya aku harus memilikinya"
Mendengar itu aku marah besar. Aku menarik kerah bajunya. Aku tak mengerti dengan jalan pemikirannya. Dia benar-benar sudah kehilangan akal sehat.
"Andaikan aku terlahir sebagai seorang gadis, Kim Beom pasti akan menerimaku. Aku ingin memilikinya di kehidupan berikutnya" ujar Steven dengan mengiba penuh nestapa.
"Jangan dibodohi oleh perasaan Steven. Ini bukan cinta kau terobsesi padanya. Kau tak boleh begini" kataku mencoba membujuk Steven. Steven makin tak karuan. Mulutnya berkali-kali menyebut nama Kim Beom yang sudah jauh dari hadapannya. Kami berdua ingin menolong Steven agar terlepas dari perasaan yang tak sehat ini. Akan tetapi Steve selalu menyebut nama Kim beom dan ingun memilikinya. Dia masih tak sadar bahwa Kim Beom mencintai seorang perempuan dan mengatakannya didepan semua orang.
"Tapi Kim Beom menyukai perempuan" kata Alex menyadarkannya.
"Dia mengatakan itu hanya karena membuatku cemburu saja" ujar Steve yang tak bisa lari dari kenyataan.
"Steve!!! Hentikan !!!! Dia tidak mencintaimu sadarlah!!!" Aku menarik kerah bajunya karena aku sudah kesal dengan tingkah konyol Steven. Steven menangis.
"Aku tak bisa berhenti mencintai Kim Beom tolonglah" kata Steven.
"Kau harus berhenti!! Andaikan kau tau, temanmu Aurel sangat menyayangimu. Dia tak mau kau seperti ini"
"Dia bukan temanku Alex" kata Steven
"Hanya Kim Beom yang mengerti aku" ujar Steven yang masih terjebak dengan Halunya.
"Kim Beom mengerti kau?! Dia malah tidak mengerti kau. Sudah hentikan semuanya Steven. Ini bukan kau yang sebenarnya. Kau bilang Kim Beom yang mengerti kau? Bagaimana kau beranggapan bahwa orang yang tak mengenalimu secara personal dan baru pertama kali, mengerti kau? STEVEN!!!!!" Aku mulai membentak Steven agar dia lari dari semua kenyataan.
"Aku ingin menikah !!! Aku ingin MENIKAAAAAHHHHH!!! AKU INGIN MENIKAH DENGAN KIM BEOM!!!!" Teriak Steven macam anak kecil yang ingin meminta mainan. Steven tak bisa mengendalikan obsesinya.
"Sudahlah Steven. Aku tak mau kawanku seperti ini" kata Alex ikut sedih.
"Jika aku tak bisa memiliki Kim Beom kalian harus minggir. Minggir kalian!!!!" Steven menunjukan wajah dinginnya dibalik tangisannya itu. Dia menyuruh kami mundur.
"Aku, ingin memilikinya. Tapi bukan disini tapi dikehidupan berikutnya" Steven mulai menodongkan pistol kekepalanya sendiri.
"Bilang dengannya, aku akan terlahir lagi sebagai perempuan. Setelah aku mati, aku akan datang untuknya sebagai perempuan." Ucap Steven dengar nada datar tapi dia tak dapat membendung airmatanya.
"Kim beom. Katakan pada Kim Beon, aku akan terlahir kembali sebagai seorang wanita. Aku mencintainya sampai aku mati"
"Steve!!!"
"DOORRRRRR!!!"
Steve kemudian mengakhiri hidupnya dengan cara menembaki kepalanya sendiri.
"Steve!!!!!!" Aku dan Alex datang untuk mengambil tubuhnya Steve. Tapi tubuhnya Steve jatuh kejurang. Jadi kami tak bisa menangkapnya. Saat tubuh Steve terjatuh, dia menatap kami untuk terakhir kalinya, kemudian dia meninggal sesudah ia menghabisi nyawanya sendiri.
Aku mencintainya, tapi dia tak mencintaiku.
Cinta....
Ini cinta
(STEVE)Melihat ini, aku dan Alex menangis histeris dan segera menelvon teman-teman. Kami bingung. Steve mengakhiri hidupnya sendiri. Steve, kenapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE I'M TRISTAN
Ficción GeneralAku Han Tristan, atau Han Gi Rae. begini caraku melawan orang yang aneh. Begini pula caraku menghadapi masyarakat tak jelas dengan Fenomena-fenomena aneh. Aku Tristan. Bukan seorang mafia tampan, bukan pula CEO, bukan pula seorang Psycopath ganteng...