Buku favorite ku selain dari Jared Diamond adalah dari Dan Brown. Pertama, aku suka membaca buku karangan Jared Diamond yang menceritakan macam-macam suku yang hampir punah. Disana semua tokoh-tokoh yang tidak aku ketahui, macam raja Kamehameha dari Hawai, jangan pula kau bayangkan jurus andalan Goku, itu adalah seorang raja. Tentang suku indian blackfoot yang bernama Levi, Dimana suku itu sopan. Tentang Attaluapa. Bagaimana suku itu ada dan menghilang aku baca sebanyak 628 halaman dalam revisi terbaru. Disitu aku baru tau semua suku dan ras memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing.
Lalu Dan Brown. Aku memang suka segi kepenulisannya. Dia menggambarkan kastil dan gereja yang di Roma dengan detail. Aku tak bisa menyebutkannya, takut sangat sensitive jadi aku hanya bilang aku suka cara Dan Brown menulis. Dia punya riset yang gila-gilaan demi mencapai tujuan. Intinya penulis yang cerdas ingin menyampaikan sesuatu.
Menulis tak hanya untuk meluangkan imaginasi, tapi juga berkomunikasi tentang apa yang ingin kita sampaikan. Apakah isinya fiksi atau berupa pengetahuan, atau hikayat yang ada unsur kritisi budaya macam penulis Buya Hamka yang berjudul Tenggelamnya kapal Van Der Wijk dimana Zainuddin adalah perwakilan dirinya dari apa yang dia tulis, tentang kritisi budaya Minang Kabau. Intinya, kalau menulis sampaikanlah sesuatu kalau bisa ada tujuannya.
Kulihat, penulis-penulis online terutama remaja sering kali meluapkan imaginasi mereka tanpa riset. Ini miris sekali. Bahkan menyesatkan pembaca. Mafia seganteng Rupert Friends, setampan Lee Dong Wook, daddy sugar macam Hrithik Roshan, oh Dear God. Jangan mimpi kalian hidup senang dengan mafia. Aslinya hidup kalian jadi taruhan.
Aku pernah baca bahwa mafia yang digambarkan oleh penulis remaja di media online, dia adalah siswa SMA. Mana ada siswa SMA yang menjadi mafia? Kalau berfikir secara realita, paling mudah ditangkapnya sama polisi. Ini mafia yang digambarkan oleh kebanyakan bocah penulis online, tampan macam Jeff Moses, seimut Daniel Padilla, dan masih SMA. Aku fikir, sepertinya mafia SMA yang diceritakan oleh para remaja di media online sudah masang cheat AEZAKMI, makanya bisa pacaran seenak jidat karena kebal polisi setelah spill darah putih. Terus cari goodgirl lalu mengancam dengan diam! Kalau tidak ku cium, bonding jenggotlah aku. Mafia anak SMA. Kalian tau? Mafia yang kalian gambarkan dalam cerita versi kalian, didunia nyatanya sering terlibat dalam instansi pemerintahan yang melibatkan cukong-cukong yang memberi modal kampanye. Tidak mungkin anak SMA mengerti tentang masalah seperti itu. Anak SMA itu masih sibuk mencari jati diri. Mereka itu masih menyusun rencana masa depan. Bukan jadi mafia langsung.
Heran aku mengapa imaginasi mereka sampai level yang lebih tinggi? Yang kalian ceritakan itu adalah sekomplotan berandal,rascal, atau gankster. Kalau mafia itu tak hanya satu orang yang terlibat, banyak. Makanya jadi mostwanted banyak negara. Genji saja, masih berandal lo levelnya bukan mafia.
Inilah yang membuatku sakit kepala, saat aku membaca novel online yang direkomendasikan adiku. Imaginasiku putus bahkan aku sesak nafas. Masa, aduh apa yang harus aku bilang? Aku pada saat itu masih SMA kadang aku main kembang api kalau sempat. Oke-oke, mafia....bandar narkoba disebuah sekolah mereka tak bisa hidup bebas. Pada akhirnya kena tangkap juga. Mafia, duh cepat ditangkapnya itu kalau mereka masih SMA. Aku yang bacanya saja tidak kuat. Sampai malam. Mengantuk rasanya. Mafia anak SMA.
"Makanya Oppa, sekarang banyak teman-temanku yang ingin berpacaran dengan mafia. Diculik saja mereka malah menangis telvon emak. Itu yang membuat aku kadang....ah...apakah aku berfikir terlalu banyak logika Oppa" tanya Helen.
"Pasti ada temanmu yang ingin pacaran dengan bad boy?" Alex menganalisa sambil makan roti.
"Banyak brother. Malahan, aku melihat sendiri temanku pacaran dengan bad boy, ada yang diselingkuhi, dibohongi, disakiti, bahkan ditunggangi" kata adikku sampai aku tersedak mendengar kata 'ditunggangi'. Bahkan nenekku yang makan kue sampai terbatuk-batuk.
"Minum nek"kata ku menawarkan minum. Nenekku terkejut.
"Ditunggangi? Waduh" kata Petra dengan mata membulat sempurna.
"Darimana kau mendengar istilah itu?" Tanyaku.
"Aku tak sengaja melihat...ah..tak usah ku jelaskan. Kau pemeran utama dalam cerita ini, nanti ceritamu bukan general fiction lagi. Melainkan cerita berbasis porno"
Benar juga, aku pemeran utama dalam cerita ini. Tidak boleh dijelaskan secara terperinci.
"Kau benar dik. Kasihan pembacaku. Aku paham, terlalu cepat nanti mereka dewasa" kataku.
"Hahahaha benar kawan. Tapi, lagu dirumah sakit ini bagus-bagus semua"
Beberapa saat, Alyss keluar dengan mata terbuka. Dia tersenyum.
"Bagaimana hasilnya dokter?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE I'M TRISTAN
Narrativa generaleAku Han Tristan, atau Han Gi Rae. begini caraku melawan orang yang aneh. Begini pula caraku menghadapi masyarakat tak jelas dengan Fenomena-fenomena aneh. Aku Tristan. Bukan seorang mafia tampan, bukan pula CEO, bukan pula seorang Psycopath ganteng...