Bagian 2 - pertemuan

325 18 0
                                    

Brukkkk!

Suara yang begitu keras dan nyaring sampai membangunkan satpam yang sedang tidur pagi wkwk, ternyata suara itu berasal dari depan pagar SMA Lentera Bangsa.

"Ganggu saja, orang lagi tidur juga,"

Tak pikir panjang, satpam itu langsung pergi menuju arah suara itu dan satpam sontak kaget karena pagar sekolah yang ambruk akibat tabrakan motor Azkia.

Pak satpam menggeleng-gelengkan kepalanya dan mengambil pentungan yang ada di pinggangnya, "KIA!" teriak satpam itu dengan penuh amarah.

Kia langsung mengangkat kedua jarinya dan berkata, "Maaf pak, engga sengaja suer deh," ujarnya sembari menyengir di hadapan satpam itu.

"Kamu ini ya, sudah berapa kali buat ulah tetap saja tidak kapok. Sampai-sampai pagar sekolah pun kamu embat juga Kia," ujar pak satpam dengan matanya yang melotot ke arah Kia. Kia hanya bisa menundukkan kepalanya menatap sepatunya yang beda sebelah, "Astaga sepatu gue," ujarnya kaget.

Kia hanya terdiam, setelah mendengar bakal dilaporkan ke bundanya sendiri, "bisa abis gue," ujarnya dalam hati.

"Ayo, ikut bapak kekantor, cepat," kata satpam menarik Kia, tapi kia memberontak ia malah berlari keluar sekolah dan tak sangaja menabrak Ervan cowok yang terkenal di sekolah itu karena ganteng, cool dan ketua Genk motor.

"Maaf," ucap kia dan langsung berlari pergi.

"Eh, tunggu dulu, ini pulpen Lo," ujar Ervan tetapi kia tidak mendengarnya ia malah terus berlari.

"Ervan, liat kia gak?" Tanya satpam kepada Elvan, "Kia, siapa?" Tanyanya balik.

"Yang tadi lari, gara - gara dia pagar sekolah ambruk," jawab satpam ngos - ngosan.

"Oh, cewek tadi, dia pergi ke arah sana pak," ujar Ervan.

"Kenapa gak kamu tangkep," ujar pak satpam.

"Saya kan gak tahu pak,"

"Bentar, bukannya kia itu anaknya kepala sekolah SMA ini ya?" Tanya Aldo.

"Iya, tapi tingkah lakunya kayak bukan anak kepala sekolah, bapak kejar dulu ya" jawabnya sambil pergi mengejar kia.

"Cantik banget tu cewek, kok gue gak pernah liat dia ya selama dua tahun ini," ujar Ervan memuji kia, kia beruntung banget dipuji cowok kayak Elvan, karena seumur - umur Elvan gak suka muji orang, katanya ia hanya suka memuji ibunya karena ia yang telah melahirkannya.

"Lo aja yang gak tahu, karena Lo kudet Van, dia itu selalu buat ulah, memang cantik tapi sikapnya itu loh kocak banget," kata aldo.

"Oh gitu, ngomong - ngomong dia kelas berapa?" Tanya Ervan lagi, ia sangat kepo pada kia.

"Dia kalau gak salah kelas XII Mipa2, anaknya bodoh tapi masuk kelas pinter, anak sultan mah bebas," jawab Aldo sambil melawak tetapi sama sekali tidak lucu.

"Emang Lo pinter, mending dia Anak MIPA la Lo IPS, dah gue duluan," ejek Ervan lalu pergi.

"Cinta pandangan pertama ni yehhhh," ejek balik aldo

"Doain," teriak Ervan.

"««««»«««««»««««»«»»"

"Hei, Kia, tunggu saya, awas kau ya, kalau ketangkep bapak panggang kamu kayak bebek," ujar satpam menghela napasnya karena sangat lelah.

"Capek juga ya, tapi daripada gue ketangkep mending gue Bolos," ucapnya.

"Nah, mau kemana lagi kamu, sekarang cepat ikut, atau kamu saya jadiin bebek panggang, mau," ujar satpam menangkap Kia dan menarik tangannya untuk ikut dengannya, kia sedikit memberontak tetapi satpam itu tetap menarik tangan Kia.

"Lepasin pak, gue beneran gak sengaja, lagian cuma pager pak untuk gak sama sekolah - sekolahhnya saya ambrukin," ungkap Kia.

"Astaga Kia, kamu memang gak pernah berubah ya, ayo cepat kita masuk ke ruang guru," ucap satpam terus menarik tangan manisnya Kia.

"Pasrah aja deh, pasti gue diceramahi lagi, coba aja tadi bawa headset biar sambil denger lagu," ujarnya dalam hati, anaknya memang begitu guys, kocak sekali.

"Assalamualaikum buk Anna, ini kia yang udah ambrukin pager sekolah, dia tadi berusaha untuk kabur (bolos) tapi saya kejar sampe dapat, lumayan bisa dapet bonus kan," satpam menjelaskan.

"Waalaikum salam, baik pak terimakasih sudah menangkap kia anak saya, bapak silahkan pergi," ujarnya.

" Dan Kamu Kia, kamu bikin malu bunda, kamu tahukan bunda ini kepala sekolah disini, jadi kamu harus jaga sikap, kamu selalu bikin onar di SMA ini sudah berapa kali coba kamu bikin onar, dan kamu tetap tidak kapok sama hukuman Bunda dan kali ini kamu pasti akan kapok, karena bunda akan hukum kamu untuk bersihkan seluruh halaman sekolah ini, terutama wc semuanya harus bersih hari ini juga," kata Bu Anna dengan penuh amarahnya.

"Wah, kayak pembantu aja, mending suruh pak Rahman aja, dia kan ahli bersih - bersih di sekolah ini, iya kan pak," ujar Kia dengan tidak sopan menunjuk ke arah pak Rahman.

"Iya non," ucap pak Rahman.

"Kia," teriak Bu Anna.

"Kenapa, mau marah, cuma masalah pager sekolah yang ambruk aja sampai kayak gini, gimana kalau seluruh sekolah ini kia ambrukin, hukumannya pasti banyak banget, atau egk bunda bakal masukin Kia ke penjara, kia benci bunda," ujar kia sangat kurang ajar.

Plak!

"Tampar aja terus, sampai bunda puas, kia gak bakal kayak gini kalau bunda gak egois, bunda cuma mentingin kerjaaan bunda daripada kia, sebenarnya kia ini anak bunda atau bukan sih, kalau kayak gini mending kia ikut ayah ke Inggris," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

"Gak tahu terimakasih ya kamu, bunda udah susah payah mengandung kamu 9 bulan rela nahan sakit yang begitu dahsyat karena cuma pengen liat muka kamu dan dgn teganya kamu bilang gini ke bunda, sakit hati bunda, sekarang cepat kamu pergi kerjakan apa yang bunda perintahkan,sebelum bunda lebih murka" tangis Bu Anna pecah setelah mendengar perkataan kia barusan, kia pun langsung pergi tanpa minta maaf kepada bundanya.

"Sabar Bu Anna, kia pasti kelepasan tadi, ibu minum dulu," ucapan mis. Tari membuat hati ibu Anna sedikit tenang, karena mis. Tari itu adalah guru yang dianggap sebagai anaknya sendiri, kia selalu iri dengan ibu tari makanya ia jadi begitu.

«««»»»««««««««««»‹»»‹»

Di terik panas matahari yang sangat menyengat, kia masih terus menyapu seluruh halaman sekolah, ia sedikit pucat dan penuh keringat, ia seperti orang gila karena mengoceh sendiri.

"Pager, pager, pager, awas aja Lo ya pager, gara - gara loh gue jadi dihukum gini, terus satpam juga kenapa juga sih dia mau nangkep gue, sebel banget," ocehan kia ternyata sampai ditelinga Ervan yang lewat dibelangkangnya,..

"Udah gak usah nyalahin pager sama satpam, ni mending minum," ujar Ervan dengan senyum yang terukir di pipinya.

"Loh, yang tadi gue tabrak?" Tanya Kia sambil membuka botol minuman itu dan langsung meminumnya.

Azkia(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang