Bagian 39 - rekayasa

37 2 0
                                    

Di sekolahnya.....

"Hai" ucap Sakura tetapi Kia menghiraukannya ia terus berjalan menuju kelasnya dengan wajah yang tak biasa, ia sangatlah stres saat itu, otaknya seperti ingin meledak saat itu juga.

"Kia kenapa, kok mukanya pucet, dan gak jawab sapaan aku" ucap sakura berpikir.

Dibalik itu Rino pun mengkagetkan sakura.

"Dor" teriak Rino

"Ih, bikin jantungan aja" ucap sakura.

"Maaf, gimana aku ganteng gak hari ini?"

"Gak" sakura meninggalkan Rino pergi.

"Susah sekali meluluhkan hati ni cewek, gue harus pake cara apa lagi coba" ucapnya lalu pergi.

Di kelas XII MIPA 2 sangatlah bising karena jam kosong, tetapi tidak dengan kia, ia hanya melamun memikirkan nasibnya yang sangat berbeda dengan orang lain.

"Eh, di Kia kenapa tuh, gak biasanya"Dania membisiki Lala.

"Udah, biarin aja, dia mungkin banyak pikiran" ucap Lala.

"Oke-oke" ucap Dania.

Sakura pun mengajak Kia ngobrol.

"Kia, Lo kenapa?"

"Gak" jawabnya singkat.


•••

Sepulang sekolah Kia pergi menuju parkiran motornya lalu menghidupkannya dan langsung pergi pulang, alista dan felin yang melihat itu pun langsung menggosipkan Kia.

"Eh, Lo curiga gak sama sih Kia?" Tanya felin.

"Kenapa?"

"Dia kek nyembunyiin sesuatu dan pokoknya kita harus tau apa itu biar bisa kita sebarkan " ucap felin.

"Tumben Lo pinter" ucap alista.

"Felin gituloh"

Di balik itu, Kia masih dalam perjalanan menuju rumahnya.

"Apa aku harus memberi tahu Evan tentang semua ini, tapi aku takut Evan drop"

"Aku ingin Evan sehat dan bisa kayak dulu lagi, aku gak mau selalu nyusahin dia, aku harus jalanin ini semua sendiri, aku udah gede"

"Kring- kring"

Handphone Kia berbunyi, Kia memberhentikan motornya dan mengambil hp dari sakunya.

"Evan" ucapnya.

Percakapan mereka.

"Halo Evan"

"Halo, kamu udah pulang sekolah?"

"Udah, ini udah jalan pulang, kamu gimana udah enakan blm?"

"Iya udah kok, kamu hati - hati, maaf ya aku belum bisa kerumah kamu, soalny aku mau pemulihan dulu, "

"Iya gpp kok, kamu pentingin kesehatan kamu aja dulu, jangan pikirin aku"

"Aku harus pikirin kamu jg lah, kan pacarku itu kamu"

"Iya, tapi kesehatan jg penting, biar kamu bisa kayak dulu lagi"

"Iya, aku rindu bonceng kamu setiap hari"

"Ya udah, kamu makan gih abis itu minum obat"

"Siap, tutup dulu telponnya, hati - hati dijalan, kalau udah sampe kabarin ya"

"Iya, assamualaikum"

"Waalaikum salam"

Telepon berakhir...

Azkia(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang