Bagian 36 - baikan

40 4 0
                                    

Kia dan Dina pun masuk diruang UGD tempat Ervan dirawat,

"Assalamualaikum" salam keduanya sembari menutup pintu.

"Evan, maafkan aku, gara - gara aku kamu jadi seperti ini, pokoknya aku janji kalau kamu bangun aku bakal melakukan apa yang kamu mau" ucap Kia sembari memegang erat tangan Ervan.

"Ervan pasti sangat senang mendengar kata - katamu itu," ucap Dina sembari memegang pundak Kia.

"Iya bunda, Kia memang salah, gak seharusnya Kia cuek dengan Ervan.".

"Ini juga salah Ervan, karena ia belum memberi taumu rahasia terbesarnya, sekarang bunda akan menjelaskan semuanya padamu" ucap Dina.

"Kita duduk di sofa itu aja bunda" ucap Kia.

Mereka berdua duduk di sofa dekat tempat tidur Ervan.

"Jadi apa yang sebenarnya terjadi bunda?"

"Yang sebenarnya terjadi itu adalah, jadi 2 tahun yang lalu Genk warior beserta rexso itu sudah merencanakan untuk menculik bunda, rexso pun kerumah bunda pada saat ayah Ervan, April dan Ervan tidak ada di rumah, dan mereka mencoba untuk menculik bunda, dan beruntung nya Ervan datang, karena melihat Ervan datang rexso kabur melarikan diri, akhirnya Ervan mengejarnya, Ervan terus mengejar Raxso dan akhirnya Ervan berhasil untuk menyalip motor rexso dan terjadilah keributan, karena Ervan amarahnya sudah meluap - luap akhirnya Ervan mengeluarkan senjata yang ada di pinggangnya dan menembak Rexso hingga Mati, Ervan sudah ingin menyerahkan diri kekantor polisi tapi pihak polisi tidak menerimanya karena dari pihak keluarga Rexso ingin menyelesaikan urusan itu secara kekeluargaan, dan hingga saat ini Genk warior dan Genk kobra menjadi musuh bebuyutan." Ucap Dian menjelaskan.

"Jadi gitu ceritanya, terus apa masalahnya sampai rexso mau culik bunda?"

"Karena pada waktu itu Ervan menang lomba balap liar, tetapi rexso tidak menerimanya karena baginya Ervan curang , dan karena ia sangat kesal ia pun ingin menculik bunda katanya agar Ervan tau bahwa ia tak main - main."

"Berarti aku salah sangka dengan Ervan, aku kira ia tidak menyerahkan diri kepada polisi,.tetapi ternyata tidak"

"Iya, Ervan itu anaknya sangatlah bertanggung jawab"

"Aku menyesal telah berperilaku dingin kepadanya" ucap Kia.

"Sudah, yang berlalu biarlah berlalu, dan Kia harus rubah sifat Kia, jangan mudah marah dan emosi dan kalau ada masalah selesaikan baik - baik"

"Iya bunda, Kia janji gak bakalan kayak gini lagi"

"Gitu dong, Kia bunda sepertinya akan pulang dulu untuk mengambil baju - baju Ervan sekalian mau memberi tau April, Kia gpp kan bunda tinggal sendirian?"

"Gpp bunda, bunda naik apa?"

"Bunda tadi bawa mobil"

"Oh gitu, hati - hati ya bunda"

"Iya, assamualaikum"

"Waalaikum salam bunda, dah"

Kia pun duduk di kursi dekat tempat tidur Ervan sembari mencium tangan Ervan.

"Evan, aku rindu suaramu, aku rindu gombalanmu, bangun dong jangan tidur terus, dan katamu kau rindu dengan sikap bawelku, ayo bangun jangan tidur Mulu, " ucapnya lalu meneteskan air mata.

"Evan, aku janji bakalan memaafkan kesalahanmu, tapi kau harus bangun,"

"Kau sudah banyak sekali janji denganku, dan kau harus menepatinya, kau tidak boleh berbaring terus di brankar rumah sakit ini, kau itu kuat"

Azkia(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang