Bagian 41

43 2 0
                                    

Keesokan harinya disekolah lentera bangsa banyak sekali membicarakan tentang kehamilan Kia ini semua karena ulah Alista dan felin, hampir semua siswa di sekolah SMA lentera bangsa menjadi benci dengan Kia, dan guru - guru pun juga sudah mengetahui informasi tersebut.

Dirumahnya Kia, ia sudah memakai seragam sekolahnya dan keluar dari rumahnya untuk menunggu jemputan Ervan,

"Kalau perutku semakin membesar apakah aku akan sanggup" Kia meraba - raba perutnya.

Dan Ervan pun datang, senyumin Ervan terukir setelah melihat pacarnya sudah tidak down lagi.

"Gini dong, jangan down,"

"Hm iya, Evan"

"Iya, kenapa ?"

"Kalau perutku ini semakin membesar gimana?, Aku malu"

"Kamu jangan pikirkan itu dulu, yang terpenting adalah kamu harus jaga kesehatan kamu jangan sampai down lagi, soal Toni semalam ia sudah aku beri pelajaran tapi sayangnya belum meninggal dia"

"Jangan sampai kau membuat kesalahan kedua kalinya"

"Aku gak bakal kayak gini kalau mereka gak mengusik kehidupan kamu, apalagi dia merenggut mahkotamu"

"Lebih baik kita langsung berangkat"

"Yasudah ayo, jalannya pelan²"

"Iya"

Mereka berdua berangkat menuju sekolahnya, di dalam perjalanan mereka tidak bicara apa pun, dan Kia hanya bisa melamun memikirkan nasibnya yang sangat buruk"jika pada akhirnya akan seperti ini, lebih baik jangan ciptakan aku saja Tuhan, " ucap Kia dalam hati.

"Kia, aku berjanji akan selalu menemanimu, meskipun aku sedikit kecewa karena kamu sudah di nodai orang lain, tapi aku harus menerima ini karena bagiku kamu itu adalah wanita yang sangat sempurna untukku, " ucap Ervan dalam hati.

Sesampainya disekolah mata siswa² SMA lentera bangsa tertuju pada Kia, dan alista dan felin pun menghampiri Kia dan Ervan.

"Wah, ada mama muda nih" ucap Alista sembari tersenyum dengan antagonisnya.

"Iya, kirain cewek baik - baik, eh ternyata bejat juga ya" ucap felin.

"Stop, kalian tidak usah menghinanya, coba kalian pikirkan jika kalian yang ada di posisinya, apakah kalian akan terima jika kalian di buly seperti ini,"

"Kan memang benar, ni cewek hamil diluar nikah, masih berani lagi sekolah, gak malu Lo sama bunda Lo" tepis alista.

"Bener tuh, lagian ya, memang pantes kok kalau Lo hamil lagian sih ganjen banget sama cowok" ucap felin

"Plak"

Kia menampar wajah felin dengan sangat kencang" kalau tidak tau dengan urusan pribadiku lebih baik kau diam," ucap Kia lalu pergi dari hadapan mereka berdua menuju toilet sekolahnya.

"Ih, sakit tau, dasar cewek bejat" ucap Felin.

"Kalian yang bejat" ucap Ervan lalu pergi mengejar Kia.

Setelah sampai di toilet sekolah Kia langsung membasuh wajahnya di keran air, "aku memang cewek yang tidak beruntung, aku benci dengan diriku sendiri, aku dari kecil selalu susah, kapan aku bahagianya " ucapnya sembari menangis.

Ervan pun mengetuk pintu toilet wanita itu.

"Kia, kamu jangan menyalahkan dirimu sendiri, jangan dengarkan omongan orang, jangan nangis ingat kataku" ucap Ervan.

Kia pun membuka pintu toilet itu.

"Coba saja kau menjadi aku Evan, " ucapnya.

"Kia, jangan begini, lebih baik kita ke kelas sekarang, ayo"

Azkia(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang