Bagian 3 - kenalan

188 13 0
                                    

"iya, kenalin Ervan Bratadikara, kelas XII Mipa1," jawab Ervan sambil memperkenalkan dirinya.

"Gue Azkia putri azzahra, biasa dipanggil Kia, Putri, Zahra, Ara, banyak deh, kelas XII Mipa2" azkia memperkenalkan dirinya dengan penuh percaya diri.

Elvan cowok yang jarang banget tertawa, kini tertawa kecil setelah melihat tingkah gadis manis itu, "kamu lucu, namanya banyak banget, jadi aku harus panggil nama kamu siapa," ujarnya.

"Panggil aja kia, nih botol minumnya," ucap kia memberikan botol minuman itu ke tangan Ervan.

"Buang saja, kan gak ada airnya lagi, airnya udah di dalem perut kamu," ujarnya.

"Bukan diperut, tapi dilambung," ucap kia sambil menunjukkan posisi lambungnya.

"Eh, salah ya, hahaha," ujar Ervan tertawa kecil.

"Nih, Ambil botolnya,"

"Udah, gak usah, buang aja, kan gak ada airnya lagi,"

"Lo gak tahu ya, kalau botol kayak gini bisa didaur ulang, contohnya bisa dibuat tempat alat tulis, pot bunga, pajangan dan masih banyak lagi," ujar kia menjelaskan, meskipun ia bodoh dalam hal pelajaran tetapi ia sangatlah pintar tentang pembuatan bahan daur ulang.

"Kalau gitu boleh nanti kapan - kapan kita bikin bareng?" Tanya Ervan.

"Boleh, besok," ujarnya dengan semangat, karena ia sudah lama tidak membuat kerajinan² dari bahan daur ulang.

"Oke, bikinnya dimana?" Tanya Ervan lagi.

"Terserah," ujar Kia.

"Gimana kalau dirumahku," ucap Ervan.

"Dirumahku aja deh, soalny aku baru inget kalau bunda aku malam ini ada tugas ke luar kota kira 2 Minggu lebih jadi aku bisa bebas,"

"Oke, besok pulang sekolah langsung bareng aku aja,"

"Iyain, udah ya gue mau ke halaman sana, bye," Kia pergi menuju halaman belakang sekolah.

"Bye," ujar Ervan dan langsung pergi menuju kelasnya.

Setelah 5 jam kia membersihkan halaman sekolah beserta toilet, tepat jam 12 siang waktunya seluruh siswa SMA lentera bangsa untuk pulang, dengan menghela napas lega, Kia langsung pergi menuju kelasnya untuk mengambil tas.

"Huh, pelajaran hari ini pasti banyak banget, untung aja gue gak ikut, ada baiknya juga hukuman bunda," ucapnya lantang, setelah berada luar sekolahnya ia celingak-celinguk untuk mencari apakah ada taksi atau angkot yang lewat.

"Udah jam 12:20, mana laper banget, motor rusak, angkot gak ada, pesen taksi gak bisa masuk kesini, aduh pusing gue," ujarnya curhat kepada dirinya sendiri .

"Hei, naik," ajak ervan.

"Gak usah, gue naik angkot aja,"

"Lo gak malu naik angkot, Lo kan anaknya kepsek?" Tanya Ervan.

"Buat apa malu, selagi kita bisa naik angkot kenapa kita harus naik mobil mewah," jawab Kia tegas.

"Kia, kamu memang beda dari cewek yang lain," puji Ervan dalam hati.

"Duluan aja," usir Kia.

"Ayo naik," ajak Ervan lagi.

"Gak usah, gue naik angkot aja,"

"Liat tu mendung, mau hujan, kalau Lo kehujanan bisa sakit, ayo naik, Lo gak ngerepotin kok," ajak Ervan lagi.

"Iya deh," ujar kia

Azkia(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang