50 - SELESAI

210 4 0
                                    

"tok "tok "tok.

Suara ketukan dari pintu kamar Ervan, Ervan yang mendengar ketukan itu langsung berdiri dari kursinya dan membuka pintu itu"ada apa Bu?" Tanya Ervan lesu.

"Wajahmu sangat pucat nak, ayo kita makan dulu, dan setelah makan kamu harus pergi ke makam Kia, dia pasti menunggumu disana" ucap dina.

"Tidak Bu, lagi pula kalau aku ke sana Kia tidak akan bisa bicara denganku" ucap Ervan.

"Ervan, ikhlaskan Kia, biarkan dia tenang di sana, kamu harus coba melupakan dia"

"Aku tidak akan pernah melupakan Kia bu, tidak akan, sampai kapanpun"

"Maksud ibu bukan seperti itu nak"

"Lebih baik ibu keluar, Aku mau sendiri "

"Sebentar, ini surat dari om Bram" Dina memberikan surat putih itu ke tangan Ervan.

"Surat apa?"

"Kata om Bram itu sepertinya Kia tulis untukmu"

"Surat dari Kia?"

"Iya, kamu baca ya,"

"Iya Bu" ucap Ervan.

"Yaudah, ibu keluar dulu, nanti kalau kamu mau makan sudah ibu siapkan di meja makan"

"Ya" ucap Ervan lalu menutup pintu kamarnya .

Setelah Dina keluar, Ervan langsung duduk diatas kasurnya dan langsung membuka surat itu.

"Hai Evan, aku harap jika engkau membaca surat dariku ini, aku hanya ingin engkau tau bahwa aku benar - benar menyayangimu, maaf jika aku selalu membuatmu susah, membuatmu marah, maaf ya, tolong simpan surat ini sebagai kenangan ya, jangan nangis, Kia gak suka liat Evan nangis, bahagia selalu ya, I love you" isi dari surat itu.

Setelah membaca surat dari Kia, mata Ervan berbinar - binar, ia sangat terharu dan sedih, ia sangat down,

"Kia, kenapa Lo pergi secepat ini, kenapa?" Ucapnya.

Tak lama dari itu juga telpon Ervan berbunyi dan tepat di layar hp itu tertulis nama ara.

"Halo Ra"

"Van, Lo harus ke makam Kia, emangnya Lo gak mau lihat Kia bahagia di sana?"

"Gue gak siap Ra, gue belum siap kehilangan Kia, Lo tau itu"

"Jangan turuti ego Lo Van, Kia udah tenang di sana dan apa Lo gak mau bikin Kia bahagia?"

"Mau lah"

"Nah, yaudah ke makam Kia ,cuma Lo yang gak ikut ke pemakaman Kia tadi"

"Oke, gue bakalan ke makamnya, biar Kia senang"

"Nah gitu dong"

"Udah dulu ra"

"Bye"

Setelan selesai berbicara pada Ara Ervan langsung mengambil jaket dan kunci motor lalu keluar dari kamarnya.

"Mau kemana?" Tanya dina.

"Keluar Bu"

"Tapi nak"

"Gak lama" ucap Ervan lalu pergi dengan motornya, di dalam perjalanan menuju makam Kia, Ervan hanya termenung sembari menyetir motor yang penuh dengan banyak sekali kenangan manis bersama Kia, perempuan yang pertama kali membuat Ervan jatuh cinta sedalam ini, tak lama dari itu, mata Ervan tersorot ke arah toko bunga, ia melihat bunga tulip yaitu Bunga yang sangat disukai oleh Kia, ia langsung memberhentikan motornya.

"Permisi, mbak"

"Iya dek, ada yang bisa saya bantu, mau beli bunga ya, silahkan dilihat - lihat, Bunga disini sangatlah harum dan segar, dan tidak mudah layu, dan kita juga lagi ada promo besar - besaran setiap beli satu bucket bunga dapat 1 buah boneka Doraemon, jadi mau beli bunga apa?"

Ervan yang melongo mendengar ocehan pegawai itu pun langsung mengambil 1 bucket Bunga tulip
"Yang ini" ucap Ervan.

"Baik, mau di buat tulisan apa, biar saya yang tulis"

"Oke, tulis aja I hope you like this tulip flower, stay happy There"

"Kata² yang bagus, baiklah sebentar ya" ucap pegawai itu lalu pergi menuju kasir untuk menulis kata² itu.

"Ini dia, dan ini bonekanya ya" pegawai itu menyodorkan Bunga dan boneka.

"Thank you, uangnya brp?"

"50000 aja"

"Ni,"

"Oke, kapan² datang lagi"

Ervan pun langsung memasukkan Bunga dan boneka itu ke dalam ranselnya. "Aku harus cepat - cepat ke makam Kia, Kia pasti sudah dari tadi menungguku" ucapnya lalu menghidupkan motornya dan pergi.

Setelah 10 menit perjalanan Ervan datang ke pemakaman umum kota Bandung, tempat Kia dimakamkan, ia melepas helmnya dan membuka ranselnya untuk mengambil bunga dan boneka yang ia beli tadi, tak butuh waktu lama ia langsung masuk ke dlm TPU itu, ia mencari nama Kia di setiap tulisan batu nisan itu, dan akhirnya terlihat dimatanya tulisan Azkia Putri Azzhara bin Bram di batu nisan itu, ia langsung menjonggkokkan badannya dan memegang batu nisan itu, ia tidak bisa menahan air matanya"Assamualaikum Kia, maaf baru bisa kesini, kamu pasti nungguin aku ya, aku sangat merindukanmu Kia, tapi, sekarang dan dulu itu sudah beda, tapi gpp, kamu sekarang udah gak sakit lagi, dan kamu pasti udah bahagia di sana, aku janji tidak akan pernah melupakanmu, sampai kapan pun itu, maafkan aku, aku waktu itu bersikap keras padamu, aku memang laki - laki yang egois, oh iya, ini bunga tulip kesukaan kamu, ku letakkan disini ya, warnanya ungu, kamu pasti suka, terus ini ada boneka, Kia, kamu bisa mendengarku kan, kalau kamu mendengarku aku hanya ingin kau tahu bahwa aku sangatlah menyayangimu, kamu adalah satu - satunya perempuan yang membuatku jatuh cinta sedalam ini, aku tidak akan melupakan kenangan yang kita buat pada hari itu, hari dimana hubungan kita masih baik - baik saja,"

Ervan membacakan surat Yasin untuk Kia, setelah selesai membacakannya ia pun berpamitan kepada Kia, karena sudah mulai gelap "Kia, aku pulang dulu, udh gelap, kamu jaga diri baik - baik ya, besok aku bakalan kesini lagi, assamualaikum Kia" ucap Ervan lalu pergi dengan langkah kaki yang sangat pelan, dan langkahnya pun terhenti lalu membalikkan kepalanya ke arah makam Kia, "Kia, aku menyayangimu," ucapnya lalu pergi.

Namun, bukannya pulang Ervan malah pergi ke sebuah toko lampion, ia membeli 1 lampion berwarna ungu, dan ia pergi kesebuah taman tempat dimana cinta mereka dimulai, dan dimana banyak sekali kenangan disana, ia menghidupkan api di lampion itu dan berdoa untuk Kia"Ya allah, jika engkau memang sangat menyayangi Kia, aku mohon jangan sampai Kia bersedih disana, dia harus selalu bahagia, cukup sudah kesedihan yang selalu ia rasakan di dunia ini, dia adalah perempuan yang kuat, aku sangat menyayanginya, tetapi rasa sayangmu padanya lebih kuat, dan tolong sampaikan padanya bahwa aku memang benar ² sangat menyayanginya," ucapnya lalu menerbangkan lampion itu keatas langit, dan tak lama dari itu ada salah satu bintang yang bersinar sangat terang.

"Itu pasti Kia" senyum Ervan terukir setelah melihat bintang itu.

"Kia, aku yakin kita akan bertemu lagi, meskipun bukan di dunia ini, thank you for 1 month, I love you Azkia Putri azzahra"



_selesai_

Dalam kisah mereka berdua kita belajar bahwa cinta itu memang ada dan benar² ada, tetapi jika kematian mendahuluinya maka lebih baik ikhlaskan meskipun hati kita akan sakit. -( cinta)

Thank you, yang udah selalu baca and vote novel azkia ini, dalam perjalanannya yang ke eps 50 ini, aku ucapkan terimakasih.


<3>

Azkia(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang