Bagian 31

38 5 0
                                    

Setelah bunda dan April pulang suasana di rumah Kia pun sepi sunyi, .

"Kia, aku saja yang bawa tas kamu"

"Gak usah, mending kamu pulang deh, aku udah gpp kok"

"Gak Kia, aku ini pacarmu jadi aku berhak untuk menjagamu, sini biar aku yang membawa tasmu" Ervan merebut tas dari tangan Kia.

"Ya udah terserahmu" ujar Kia lalu pergi menuju kamarnya.

"Kia kenapa ya kok sifatnya dingin, ah gak boleh berfikir begitu, mungkin karena Kia lagi sakit aja" ucap Ervan lalu menyusul Kia kekamarnya.

Melihat Kia yang duduk di balkon sambil melamun Ervan menghampirinya.

"Hei, kok bengong mikirin aku ya?" Ucap Ervan sembari duduk disebelah Kia.
Kia hanya menghiraukan perkataan Ervan.

"Kia, hei, kamu kenapa?"

"Ganggu aja deh, " Kia pergi dari balkon itu lalu duduk diatas kasurnya.

"Kia hei, kamu kenapa?, Kepalamu pusing lagi?" Tanya Ervan.

"Gak,"

"Terus kenapa?"

"Lebih baik kau pulang, aku mau istirahat, besok aku mau mulai sekolah,"

"Kondisi kamu itu belum sangat stabil Kia, lebih baik kamu jangan sekolah dulu, tunggu sudah stabil baru sekolah"

"Aku gak lemah, buat apa dirumah lama - lama"

"Kamu batu banget sih"

"Udah deh, mending pulang aku bisa kok jaga diri"

"Gak, aku gabakal pulang"

Malam pun tiba, Kia selesai makan obatnya lalu minum air putih.

"Kia, aku pulang dulu ya, inget habis ini tidur, jangan begadang" ucap Ervan sembari memakai jaketnya.

"Dari tadi kek" ucapnya sembari meletakkan gelas diatas meja.

"Aku kan jagain kamu, yaudah besok kalau mau sekolah aku jemput seperti biasa"

"Gak perlu, lagian motor aku udah ada kok jadi aku bisa berangkat sendiri "

"Aku gak ngijinin kamu buat bawa motor sendiri dengan kondisi kamu yang seperti ini, besok pokoknya aku jemput"

"Emangnya kamu siapa, kamu gak berhak melarangku, terserah aku mau naik apa"

"Aku ini pacarmu Kia, apakah kau lupa"

"Tidak,"

"Besok aku jemput, jangan ngebantah, yaudah aku pulang, assamualaikum" ucap Ervan lalu pergi.

"Waalaikum salam" ucap Kia.

Setelah Ervan pulang, Kia langsung ke kamarnya untuk istirahat karena ia sangatlah capek,
Keesokan harinya kia beranjak dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi setelah itu ia pun bersiap - siap untuk pergi kesekolah, ia masih sedikit pusing tetapi ia tetap bersih keras untuk sekolah.

"Kepala gue pusing banget " ucapnya.

Tak lama dari itu bel rumah Kia berbunyi.

"Ting "Ting

"Itu pasti Evan, aku pura - pura tidak tau saja, supaya ia mengira kalau aku sudah duluan, aku belum bisa memaafkanmu evan, aku kecewa denganmu" ucap Kia sembari mengintip dari jendela kamarnya.

Ervan yang sangat khawatir akan keadaan Kia pun meneleponnya.

"Kok gak aktif ya, atau dia sudah duluan" ucap Ervan.

Azkia(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang