Bagian 14

56 7 0
                                    

"iya, gpp, aku siap nunggu kapan pun itu, karena aku rasa kamu itu adalah jodohku," ujar Ervan.

"Makasih udah ngertiin, bukan apa - apa, aku takutnya kamu gak nyaman pacaran sama aku, karena aku belum pernah sama sekali berpacaran" ucap Kia.

"Sebaliknya, aku pun belum pernah berpacaran, karena aku tidak tertarik, tetapi setelah bertemu denganmu entah kenapa perasaan itu tumbuh, dan aku mau kita saling melengkapi satu sama lain" ucap Ervan.

"Iya Evan, kasih aku waktu 1 hari untuk berfikir," ujar Kia.

"Berarti besok?" Tanya Ervan.

"Iya, besok aku jawab" jawab Kia.

"Oke, aku siap menunggunya, mau 1 tahun lagi juga gpp" ucap Ervan.

"Hehe, kelamaan, keburu kita lulus," ucap Kia.

"Hahaha"

Mereka berdua sampai disebuah warteg yang terkenal di kota Bandung karena rasanya yang sangat enak, dan Ervan adalah salah satu pelanggan tetap mereka.

"Bang Joni, nasgor 50 kotak ya" ucap Ervan.

"Oke sip, bungkus semua atau ada yang Makan disini?" Tanya bang Joni.

"Kia, kamu mau makan disini atau di masjid?" Tanya Ervan kepada Kia.

"Dimasjid aja, biar bisa bareng anak - anak yang lain." Jawab Kia.

"Oke, bungkus semua bang" ucap Ervan.

"Oke, tunggu ya" ucap bang Joni.

"Oke bang" ujar Ervan.

"Siapa Van, pacarmu?" Tanya Bang Joni.

"Insyaalllah" jawab Ervan, Kia hanya tersenyum.

"Kalian pasangan yang sangat serasa, udah kayak orang Korea" ucap bang Joni.

"Bang Joni bisa aja" ucap Ervan.

"Beneran lo, namanya siapa toh?" Tanya bang Joni lagi.

"Azkia pak" ucap Kia.

"Nama yang bagus, sama seperti orangnya" ucap bang Joni, bang Joni memang begitu, karena ia tidak punya anak perempuan.

"Makasih " ujar Kia.

"Sama - sama Kia" ucap Bang Joni sembari menggoreng nasi milik mereka berdua dengan wajan yang sangat besar.

"Van, ini pedas semua atau ada yang manis?" Tanya bang Joni.

"Kia, kamu pedas atau manis?" Tanya Ervan kepada Kia.

"Campur aja deh evan" Jawab Kia.

"Campur aja bang semuanya " ucap Ervan kepada bang Joni.

"Oke sipp"

Tak lama dari itu hp Ervan berdering,

Kring ! Kring!

"Ananda" ucap Ervan sembari menatap Kia.

"Angkat aja" ucap Kia.

Ervan mengangkat telepon dari Ananda.

"Halo Nanda, kenapa?" Tanya Ervan .

"Lo ada dimana?, udah mau mulai ni pembersihannya" tanya Ananda balik.

"Gue lagi ada di warteg bang Joni sama Kia, kita lagi beli nasgor 50 porsi " jawab Ervan.

"Oke, kita tunggu ya" ucap Ananda.

"Iya, bye" ucap Ervan sembari mematikan hpnya.

Setelah mematikan telepon dari Ananda Ervan pun memberikan gelang berwarna hitam polos kepada Kia.

Azkia(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang